Pengaruh Investasi Terhadap PDB
35
perekonomian Indonesia di mana peran relatif sektor pertanian dan sumbangannya pada PDB serta penyerapan tenaga kerja semakin
menurun. Investasi yang ditanamkan pada sektor pertanian diharapkan mampu mendorong kenaikan output dan permintaan
input sehingga berpengaruh terhadap kenaikan pendapatan dan perluasan kesempatan kerja yang selanjutnya dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi dan mempercepat pemulihan ekonomi. Hasil analisis menunjukkan bahwa investasi secara umum
berdampak positif terhadap pertumbuhan PDB dalam periode 1980-2002, namun apabila dibreakdown pengaruh investasi yang
bersumber dari PMA tidak signifikan. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa krisis ekonomi pada pertengahan 1997
ternyata berdampak positif dan signifikan terhadap pertumbuhan sektor pertanian. Koefisien tenaga kerja tidak berdampak
signifikan bahkan negatif terhadap PDB sektor pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas tenaga kerja sangat rendah,
sehingga penambahan jumlah tenaga kerja tidak berdampak pada peningkatan produksi. Hal ini sejalan pula dengan tingkat efisiensi
return on scale menurun. Ini berarti pula bahwa penambahan output di sektor pertanian hanya dilakukan dengan cara
memasukkan faktor teknologi dan mengurangi pekerja. Dalam rangka mendorong pertumbuhan sektor pertanian
perlu dilakukan terobosan dalam bentuk: a meyediakan prasarana
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
36
dasar baik itu sifatnya “Directly Productive Activity“ DPA maupun Social Overhead Capital SOC, b penanganan secara
simultan baik terhadap penciptaan prasarana maupun perbaikan kualitas tenaga kerja dan peningkatan investasi pada sektor
pertanian, dan c pemanfaatan sumber daya alam dapat dioptimalkan dengan mengembangkan faktor teknologi industri
yang berorientasi pada pertanian serta tenaga kerja yang terampil dan unggul.
3. Dessy Adriani 2001 Peningkatan angkatan kerja di
Indonesia lebih dipengaruhi oleh pertambahan penduduk usia produktif di wilayah perkotaan maupun pedesaan. Upah bukan
merupakan faktor utama yang mendorong penduduk untuk masuk ke pasar kerja. Migrasi desa-kota merupakan peubah yang juga
berpengaruh nyata terhadap penurunan jumlah angkatan kerja pedesaan. Pendapatan nasional sektoral, Program Padat Karya di
perkotaan dan Pembangunan Prasarana Desa Tertinggal di wilayah pedesaan berpengaruh terhadap peningkatan kesempatan kerja.
Penggunaan mesin industri dan traktor akan mengurangi kesempatan kerja. Upah sektoral riel dipengaruhi secara nyata oleh
Upah Minimum Regional Sektoral Riel UMRS dan inflasi. Upah sektoral riel, konsumsi kalori dan Program Jaring Pengaman Sosial
Bidang Kesehatan merupakan faktor utama yang menentukan produktifitas pekerja.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com