Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

5 negara hanya dapat mencapai tahapan tinggal landas menuju pembangunan ekonomi berkelanjutan yang digerakkan oleh sektor industri dan jasa setelah didahului oleh kemajuan di sektor pertanian. Walaupun Negara yang telah mencapai pertumbuhan tinggi merupakan Negara industri, perkembangan ke arah itu hanya dimungkinkan oleh adanya perkembangan di Sektor Pertanian dan pertambangan. Kenaikan produktivitas sektor pertanian dan pertambangan merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk melepaskan sesuatu masyarakat dari belenggu ketradisionalan dan keterbelakangannya. Sukirno, 2006:171. Teori pembangunan ekonomi menurut Lewis tentang pertanian yaitu posisi pertanian dalam teori pembangunan ekonomi lewis berubah dari penting menjadi kurang penting akibat perubahan struktur sosial. Semakin berkembangnya zaman membuat kebanyakan masyarakat berpikir bahwa pertanian kurang dapat membuat hidup ekonomi perkapita baik. Akibatnya terjadi peralihan tenaga kerja dari sektor pertanian “tradisional” ke sektor industri “modern”. Hal ini diasumsikan bahwa pendapatan di perkotaan tempat industri lebih tinggi daripada pendapatan pertanian di pedesaan. Kebanyakan masyarakat sudah tidak terpaku pada sektor pertanian, dengan asumsi bahwa banyak orang yang mencari kerja ke lapangan kerja baru juga menjadi dampak lain dalam teori ini. Sumbangan sektor pertanian terhadap ekonomi memang cenderung turun, sesuai dengan semakin meningkat dan terdiversifikasinya perekonomian Indonesia. Namun yang perlu diamati juga adalah peranan pertanian dalam menyerap angkatan kerja. Pangsa sektor pertanian dalam penyerapan tenaga kerja Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer http:www.novapdf.com 6 ternyata masih yang paling besar. Dari kenyataan itu dapat dilihat bahwa ada ketimpangan dalam struktur ekonomi Indonesia, di mana sektor yang sudah mulai menyusut peranannya dalam menyumbang ekonomi ternyata harus tetap menampung jumlah tenaga kerja yang jauh lebih banyak daripada yang sewajarnya terjadi. Pembangunan yang berlangsung selama ini ternyata memang belum berhasil mengangkat petani dan pertanian kepada posisi yang seharusnya. Kesenjangan kesejahteraan petani dibandingkan dengan pekerja di sektor lainnya memang semakin melebar. Produktivitas usahatani dan kualitas produk tidak menunjukkan perbaikan yang berarti. Produk-produk pertanian semakin berkurang daya saingnya dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Keterpurukan dan tidak berkembangnya sektor pertanian ini memiliki dampak luas dan dalam bagi pembangunan ekonomi dan pembangunan Indonesia secara keseluruhan. Tertinggalnya sektor pertanian mengakibatkan pembangunan ekonomi dan pembangunan negara pada umumnya tidak memiliki landasan yang kokoh dan mudah runtuh saat terjadi perubahan keadaan. Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer http:www.novapdf.com 7 Tabel 1.1 Prosentase Kontribusi Sektor Terhadap PDB Nasional Tahun 2005-2006 Lapangan Usaha 2005 2006 Laju Pertumbuhan Triwulan I Triwulan II Triwulan I Triwulan II Pertanian, ternak, hutan dan ikan 14,5 13,9 13,5 13,3 4,5 Pertambangan dan Penggalian 9,2 10,1 10,2 10,5 4,5 Industri Pengolahan 27,8 27,9 28,8 28,9 3,1 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,9 0,9 0,9 0,9 5,7 Konstruksi 6,3 6,3 6,4 6,5 7,7 Perdagangan, Hotel dan Restoran 16,2 16,1 15,0 14,9 4,7 Pengangkutan dan Komunikasi 6,4 6,5 7,0 7,0 12,2 Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 8,5 8,4 8,3 8,2 5,2 Jasa-jasa 10,2 10,0 9,8 9,8 5,7 PDB 100,0 100,0 100,0 100,0 4,9 PDB Tanpa Migas 90,5 89,4 88,6 87,7 5,5 Tabel 1.2 Persentase Tenaga Kerja Pertanian Terhadap Angkatan Kerja Nasional Tahun 2001-2006 Tahun Angkatan Kerja Nasional Juta Orang Tenaga Kerja Pertanian Juta Orang Persentase 2001 89,7 39,7 44,3 2002 91,7 40,6 44,3 2003 92,8 43,0 46,4 2004 93,7 40,6 43,3 2005 94,9 41,8 44,0 2006 95,2 42,3 44,5 Rata-rata 93,0 41,4 44,5 Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer http:www.novapdf.com 8 Sektor pertanian merupakan sektor yang menyerap tenaga kerja tertinggi, yaitu sebesar 44,5 persen pada tahun 2006 BPS. Namun demikian, kontribusi sektor pertanian dalam Produk Domestik Bruto PDB hanya sebesar 13,3 persen. Dengan tidak seimbangnya kontribusi PDB dan jumlah tenaga kerja yang diserap, maka tingkat produktivitas tenaga kerja di sektor pertanian adalah yang terendah. Bandingkan dengan sektor industri yang menyumbang 28,9 persen terhadap PDB nasional, namun hanya menyerap tenaga kerja sebesar 12,1 persen. Sebagai akibatnya, kesejahteraan rumah tangga yang bekerja di sektor pertanian akan lebih rendah dibanding yang bekerja di sektor industri. Terlepas permasalahan di atas, rendahnya produktivitas tenaga kerja di sektor pertanian dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dari sisi tenaga kerja, dipengaruhi oleh rendahnya tingkat pendidikan dan kualitas manajemen usahatani. Rendahnya tingkat inovasi dan penerapan teknologi telah mengakibatkan produktivitas lahan sangat terbatas peningkatannya atau bahkan cenderung turun pada beberapa komoditas. Pembangunan ekonomi mempunyai arti pengolahan kekuatan ekonomi potensial melalui penanaman modal, penggunaan teknologi tepat guna, peningkatan kemampuan berorganisasi dan manajemen sehingga membawa manfaat bagi daerah serta dapat menjamin kelangsungan pembangunan. Investasi merupakan salah satu mesin penggerak pertumbuhan ekonomi. Dalam rangka meningkatkan laju investasi, pemerintah pertamakali harus menerapkan Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer http:www.novapdf.com 9 kebijaksanaan investasi di sektor-sektor publik, sehingga dapat mendorong investasi di sektor swasta. Peningkatan peran serta dalam pembangunan ekonomi dengan penyediaan porsi investasi lebih besar kepada swasta. Sasaran investasi sektor swasta pada dasarnya dipisahkan menjadi 2 dua yakni melalui PMAPMDN serta investasi tanpa fasilitas PMAPMDN non PMAPMDN. Investasi yang dilakukan oleh swasta tersebut merupakan wujud tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan secara umum dan pembangunan ekonomi secara khusus Rustiono, 2008:77. Tabel 1.3 PMA dan PMDN Sektor Pertanian Tahun 2005-2007 Tahun PMDN dalam Milyar Rupiah PMA dalam US juta Proyek Investasi Proyek Investasi 2005 18 4338,7 27 462,0 2006 24 8712,5 60 845,2 2007 19 3674,0 23 264,8 Sumber: BPS 2009 Dari tabel 1.3 dapat dilihat Penanaman Modal Asing PMA Sektor Pertanian maupun Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN Sektor Pertanian mengalami fluktuasi dimana pada tahun 2005 PMDN pada Sektor Pertanian Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer http:www.novapdf.com 10 terdapat 18 proyek dengan investasi sebesar Rp 4.338.700.000.000,- dan mengalami kenaikkan di tahun 2006 dengan proyek sebanyak 24 dan investasi sebesar Rp 8.712.500.000.000,- tetapi pada tahun 2007 PMDN Sektor Pertanian mengalami penurunan dengan jumlah 19 proyek dan investasi sebesar Rp 367.400.000.000,- Sedangkan untuk PMA pada tahun 2005 terdapat 27 proyek dengan investasi US 462.000.000,- dan pada tahun 2006 mengalami kenaikkan dengan 60 proyek dan investasi sebesar US 845.200.000,- tetapi pada tahun 2007 PMA mengalami penurunan dengan 23 proyek dan investasi sebesar US 264.800.000,- Berdasarkan tersebut di atas maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dalam skripsi yang mengambil judul “Analisis Pengaruh PMA, PMDN, Tenaga Kerja Sektor Pertanian, Terhadap PDB Sektor Pertanian di Indonesia Tahun 1985-2009”.

B. Perumusan Masalah

Pertumbuhan ekonomi masih menjadi indikator untuk menilai keberhasilan suatu negara. Adanya investasi-investasi baru memungkinkan terciptanya barang modal baru sehingga akan menyerap faktor produksi baru yaitu menciptakan lapangan kerja baru atau kesempatan kerja yang akan menyerap tenaga kerja yang pada gilirannya akan mengurangi pengangguran. Peningkatan modal sangat berperan penting untuk meningkatkan perekonomian. Oleh karenanya pemerintah dan swasta berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui penghimpunan dana yang diarahkan pada kegiatan ekonomi produktif Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer http:www.novapdf.com 11 yaitu dengan menggenjot penanaman modal, baik penanaman modal dalam negeri PMDN maupun penanaman modal asing PMA. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari besarnya Produk Domestik Bruto PDB dari tahun ke tahun dari beberapa sektor yang memberikan kontribusi terhadap PDB. Terdapat 9 sektor yang memberikan kontribusi terhadap PDB dimana sektor yang paling besar memberikan kontribusi terhadap PDB yaitu sektor industri pengolahan, kemudian sektor perdagangan, dan disusul sektor pertanian. Di Indonesia, pertanian yang tumbuh memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi. Sejarah menunjukkan bahwa pembangunan pertanian merupakan prasyarat untuk adanya kemajuan dalam tahapan-tahapan pembangunan selanjutnya. Karena pertanian memiliki keterkaitan dengan berbagai aspek dalam perekonomian di Indonesia, maka pembangunan pertanian merupakan penentu utama dalam pertumbuhan ekonomi pedesaan, termasuk di dalamnya non-pertanian di pedesaan. Sektor pertanian memiliki peran yang penting dalam perekonomian Indonesia karena secara potensial mampu memberikan kontribusi yang besar baik untuk pertumbuhan PDB maupun penyerapan tenaga kerja, karena sektor pertanian merupakan sektor padat karya. Proses pertumbuhan PDB juga disertai pertumbuhan sektor pertanian yang meningkat dengan cepat bersamaan dan bahkan mendahului pertumbuhan PDB. Kenaikkan pendapatan di sektor pertanian dapat pula menjadi sumber biaya pengeluaran pemerintah, yaitu dengan mengenakan pajak sektor pertanian. Akhirnya, sumbangan lain dari kemajuan sektor pertanian terhadap pembangunan adalah untuk menciptakan tabungan yang Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer http:www.novapdf.com 12 dapat digunakan oleh sektor lain, terutama sektor industri, sehingga mempertinggi tingkat penanaman modal. Berdasarkan uraian diatas dapat diduga beberapa masalah yang akan diteliti:  Seberapa besar pengaruh Penanaman Modal Asing Sektor Pertanian berpengaruh secara signifikan terhadap Produk Domestik Bruto Sektor Pertanian periode 1985-2009?  Seberapa besar pengaruh Penanaman Modal Dalam Negeri Sektor Pertanian berpengaruh secara signifikan terhadap Produk Domestik Bruto Sektor Pertanian periode 1985-2009?  Seberapa besar pengaruh jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian berpengaruh secara signifikan terhadap Produk Domestik Bruto Sektor Pertanian periode 1985-2009?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: a. Didapatkan satu pola hubungan pengaruh Penanaman Modal Asing Sektor Pertanian terhadap PDB Sektor Pertanian di Indonesia tahun 1985-2009. Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer http:www.novapdf.com 13 b. Didapatkan satu pola hubungan pengaruh Penanaman Modal Dalam Negeri Sektor Pertanian terhadap PDB Sektor Pertanian di Indonesia tahun 1985-2009. c. Didapatkan satu pola hubungan pengaruh Tenaga Kerja Sektor Pertanian terhadap PDB Sektor Pertanian di Indonesia tahun 1985-2009. 2. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut: a. Diharapkan pemerintah untuk meningkatkan investasi sehingga pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan meningkat. b. Sebagai masukan bagi pemerintah Indonesia dalam usaha meningkatkan kualitas Tenaga Kerja Sektor Pertanian di Indonesia. c. Sebagai bahan bacaan, referensi maupun penelitian lebih lanjut bagi mahasiswa ataupun pihak lain yang relatif terhadap masalah PDB. Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer http:www.novapdf.com 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pertumbuhan Ekonomi Pada Sektor Pertanian

Agar pertanian dapat berkontribusi dalam perekonomian nasional, menghadapi dinamika globalisasi dan perdagangan bebas diperlukan suatu perencanaan nasional dengan pemilihan atas dasar prioritas dan sasaran dari program pembangunan pertanian. Salah satu aspek yang cukup menentukan keberhasilan pembangunan adalah penyebaran investasi yang sesuai dengan lokasi dan kondisi masyarakat. Investasi yang ditanamkan pada sektor pertanian diharapkan mampu mendorong kenaikan output dan permintaan input sehingga berpengaruh terhadap kenaikan pendapatan dan perluasan kesempatan kerja yang selanjutnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan mempercepat pemulihan ekonomi. Sektor pertanian merupakan sektor yang mampu menyerap banyak tenaga kerja. Tenaga kerja dipandang sebagai suatu faktor produksi yang mampu untuk meningkatkan daya guna faktor produksi lainnya mengolah tanah, memanfaatkan modal, dsb sehingga tenaga kerja dapat dipandang sebagai suatu investasi.

1. Teori Rostow Mengenai Penanaman Modal di Sektor Pertanian

Rostow menekankan pula bahwa kenaikkan tingkat penanaman modal hanya mungkin tercipta apabila terjadi perubahan dalam struktur kegiatan ekonomi. Kemajuan-kemajuan di Sektor Pertanian, Pertambangan, Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer http:www.novapdf.com