2004. Kepemimpinan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok guna mencapai tujuan Robbin, 2002.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan tiap pemimpin untuk mempengaruhi dan menggerakkan
bawahannya dengan menggunakan proses komunikasi sehingga bawahan mampu bekerjasama secara efektif untuk mencapai suatu tujuan.
1.2. Unsur-Unsur Kepemimpinan
Menurut Azwar 1996 bahwa kepemimpinan dapat muncul jika
ditemukan sekurang-kurangnya empat unsur pokok yaitu:
1.2.1. Adanya pemimpin
Unsur pertama dari kepemimpinan adalah adanya pemimpin yakni seseorang yang mendorong dan atau mempengaruhi
seseorang atau sekelompok orang lain, sehingga tercipta hubungan kerja yang serasi dan menguntungkan untuk
melakukan aktivitas-aktivitas yang diinginkan. 1.2.2.
Adanya pengikut Pengikut adalah seseorang atau sekelompok orang yang
mendapatkan dorongan atau pengaruh sehingga bersedia dan dapat melakukan berbagai aktivitas tertentu untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. 1.2.3.
Adanya sifat atau perilaku tertentu Perilaku atau sifat tertentu yang dimiliki oleh pemimpin dapat
dimanfaatkan untuk mendorong dan ataupun mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang.
Universitas Sumatera Utara
1.2.4. Adanya situasi dan kondisi tertentu
Situasi dan kondisi tertentu yang memungkinkan terlaksananya kepemimpinan. Situasi dan kondisi dibedakan atas dua macam
yaitu pertama situasi dan kondisi yang terdapat dalam organisasi dan kedua situasi dan kondisi yang terdapat diluar organisasi
dan kedua situasi yakni lingkungan secara keseluruhan.
1.3. Keterampilan dan Sifat Kepemimpinan
Menurut Koontz 1989, dikutip dari Monica, 1998 terdapat tiga keterampilan yang menjadi syarat mutlak untuk efektivitas kepemimpinan
seseorang dalam menjalankan fungsinya sebagai pemimpin terutama dalam sebuah organisasi. Ketiga keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin, yaitu : 1 keterampilan teknik : kemampuan untuk menggunakan pengetahuan, metode, teknik-teknik, dan peralatan yang diperlukan untuk
penampilan tugas-tugas khusus didapat dari pengalaman, pendidikan dan latihan; 2 keterampilan manusiawi : kemampuan dan pengambilan keputusan
dalam bekerja dengan dan melalui orang lain, termasuk suatu pemahaman motivasi dan suatu penerapan kepemimpinan efektif; 3 keterampilan
konseptual : kemampuan untuk memahami kompleksitas organisasi secara keseluruhan.
Karakter dan sifat pemimpin yang baik perlu dipahami oleh setiap pemimpin, baik sebagai induvidu maupun pemimpin organisasi. Menurut
Rivai 2008 sifat-sifat yang berhubungan erat dengan kepemimpinan adalah kecerdasan, kemampuan untuk bergaul dengan orang lain, kemampuan untuk
Universitas Sumatera Utara
memotivasi diri sendiri dengan orang lain, kestabilan emosi dan kontrol pribadi, keterampilan teknis dalam bidangnya, keterampilan perencanaan dan
pengorganisasian. Ki Hajar Dewantoro, merumuskan tiga tingkah laku kepemimpinan
yaitu 1 Ing ngarso sung tulodo, yang berarti kalau pemimpin itu berada didepan, ia memberikan teladan, 2 Ing madyo mangun karso, yang berarti
bilamana pemimpin berada di tengah, ia membangkitkan tekad dan semangat, dan 3 Tut wuri handayani, yang berarti bilamana pemimpin itu berada di
belakang, ia berperanan kekuatan pendorong dan penggerak Rivai, 2008. 1.4. Kepemimpinan Efektif
Kepemimpinan yang efektif menurut Chemers 1985, dikutip dari Siswanto 2005 banyak bergantung pada beberapa variabel, seperti kultur
organisasi, sifat dari tugas dan aktivitas kerja, dan nilai serta pengalaman manajerial. Selain itu, Siagian 1982 juga mengungkapkan kepemimpinan
yang efektif adalah kepemimpinan yang mampu menumbuhkan, memelihara dan mengembangkan usaha dan iklim yang kooperatif dalam kehidupan
organisasional, dan yang tercermin dalam kecekatannya mengambil keputusan.
Menurut Lindgren 1993, dikutip dari Effendy, 2004 dalam bukunya “Effective Leadership in Human Communication” bahwa “effective leadership
means effective communication”. Jika seorang pemimpin ingin menjadi seorang pemimpin yang benar-benar pemimpin, pemimpin harus dapat
melaksanakan kepemimpinannya secara efektif. Sehingga pemimpin harus
Universitas Sumatera Utara
mampu melaksanakan komunikasi secara efektif. Dalam konteks kepemimpinan, seorang pemimpin berkomunikasi efektif bila pemimpin
mampu membuat bawahan melakukan kegiatan tertentu dengan kesadaran, kegairahan dan kegembiraan.
Merton 1969, dikutip dari Swansburg Swansburg, 2001 menjelaskan bahwa kepemimpinan efektif dengan empat kondisi primer yaitu:
1 seseorang yang menerima komunikasi memahaminya; 2 orang ini mempunyai sumber-sumber untuk melakukan apa yang diminta dalam
komunikasi tersebut; 3 orang ini percaya bahwa perilaku yang diminta sifatnya konsisten dengan minat dan nilai yang dianutnya; 4 orang ini
percaya bahwa perilaku tersebut konsiten dengan tujuan dan nilai-nilai organisasi.
Kepemimpinan efektif bukan sekedar pusat kedudukan atau kekuatan akan tetapi merupakan interaksi aktif antar komponen yang efektif. Komponen
kepemimpinan efektif terdiri dari pemimpin, pengetahuan, kesadaran diri, komunikasi, bersemangat, tujuansasaran, kegiatan konkrit. Kepemimpinan
efektif terjadi manakala bawahan merespon karena ingin melakukan tugas dan menemukan kompensasinya, tetapi dari otoritas yang mempribadi, lalu
bawahan menghormati, patuh, dan taat kepada pemimpin, dan senang hati bekerja sama, kemudian merealisasikan bahwa permintaan pemimpin
konsisten dengan beberapa tujuan pribadi bawahan Siswanto, 2005. Sehingga dapat disimpulkan, kepemimpinan efektif adalah
kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, mengarahkan keinginan dan mampu melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan bersama
Universitas Sumatera Utara
dengan memperhatikan beberapa variabel seperti : mampu memotivasi diri sendiri, menggerakkan staf, pengetahuan, kepekaan yang tinggi, intelegensi,
kepribadian seperti kesiagaan, keaslian, integritas pribadi, percaya diri; semangat, komunikatif, nilai dan pengalaman manajerial, pemimpin,
kesadaran diri, tujuan, kegiatan konkrit, kultur organisasi, sifat tugas, aktivitas kerja.
1.5. Komponen Kepemimpinan Efektif