Data Personal Guru Karyawan KBTK Tunas Mentari
“ dengan membaca buku-buku picture book khususnya buku
konsep, anak-anak dapat termotivasi untuk berkarya, seperti melipat kertas, mewarnai dan menggambar berdasarkan buku
yang mereka baca”
Karya dari anak-anak tersebut disimpan di perpustakaan. Sedangkan manfaat dari penggunaan buku abjad atau alphabet adalah
untuk membantu anak belajar membaca. Kegiatan ini biasanya
dilakukan di perpustakaan karena kegiatan ini adalah kegiatan pemanasan sebelum masuk kelas maka kegiatan ini dilakukan dengan
sangat santai. Anak-anak tidak selalu harus didalam kelas, bahkan saat anak-anak sedang bermain, sedang melihat-lihat buku di
perpustakaan, guru akan mecoba mengajak berdiskusi mengenai buku dengan bahasa yang ringan, ketika anak terlihat sudah tertarik ke
dalam diskusi maka guru akan mengenalkannya pada buku konsep yang didalamnya banyak terdapat gambar. Sebagai contoh, ketika
anak sedang di perpustakaan guru menanyakan buku apa yang sedang dicarinya atau menanyakan buku apa yang sudah dibacanya kemarin.,
“…cari buku apa nak?” atau “…kamu kemarin pinjam buku perpustakaan ya?, ceritain ke ibu dong bukunya tentang apa sih?...”
ketika anak sudah tertarik maka guru akan mengalihkannya untuk menyimak buku yang akan disampaikan oleh guru, seperti contoh :
“ nak, ibu punya buku ini? Ini ada angka-angkanya, eh ini amgka
berapa ya?” ketika anak-anak sudah tertarik dengan buku yang disampaikan maka dengan sendirinya anak-anak akan mulai bercerita.
Anak-anak juga akan termotivasi untuk meminjam buku di
perpustakaan untuk dibaca dirumah agar bisa bercerita kepada gurunya tentang buku yang sudah ia baca di rumah.
b Kegiatan Utama Storytelling
TK Tunas Mentari memiliki tiga kegiatan utama yaitu storytelling atau bercerita yang dilakukan oleh guru, menceritakan
kembali yang dilakukan oleh peserta didik, dan anak dipersilahkan untuk memilih buku cerita yang mereka sukai.
Storytelling atau bercerita merupakan kegiatan utama di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari, setiap hari guru bercerita
kepada peserta didik didalam kelas. Kegiatan ini dilakukan pada pukul 09.00 sampai anak-anak beristirahat untuk makan sekitar jam
10.00. Buku yang biasa digunakan untuk storytelling berdasarkan
wawancara penulis dengan Ibu Nur Budhi Cahyani adalah sebagai berikut :
“ guru-guru membawakan storytelling menggunakan buku
yang lebih banyak gambarnya daripada kata-katanya atau yang disebut dengan wordless book tema bukunya tentang
kegiatan sehari-hari seperti memakai sepatu, mengantre , dan memakai baju sendiri, lalu anak-anak ditunjuk untuk
menceritakan kembali cerita yang sudah dibawakan oleh gurunya”
Buku bergamabar tanpa kata atau wordless book yang digunakan pun harus mengandung tema kegiatan sehari-hari seperti
buku seri “Aku Bisa Pakai Baju Sendiri”, “Aku Anak Pemberani”,
“Aku Anak Sabar” dan lain-lain. Anak-anak terlihat sangat antusias ketika mendengarkan guru bercerita menggunakan buku bergambar,
hal tersebut dikarenakan gambar dalam buku tersebut menarik, kaya