yang lain, yang memungkinkan murid memanfaatkannya setelah menjadi dewasa. Kegiatan kepramukaan sebagai alat kelengkapan sekolah memerlukan
koordinasi yang efektif dalam arti dilakukan secara berencana dan terarah agar tidak menjadi kegiatan musiman yang timbul tenggelam tidak menentu. Untuk itu
sekolah perlu ditunjuk seorang guru sebagai koordinator kepramukaan yang berkewajiban membina kegiatannya bekerja sama dengan kwartir daerah
pramuka atau kwartir cabang pramuka setempat.
73
2. Rohis Rohis rohani Islam, merupakan salah satu kegiatan ekstrakulikuler
ekskul siswa di sekolah. Bahkan rohis juga dibantu FKAR Forum Kerja Sama Alumni Rohis. Rohis bisa menjadi wadah bagi mereka yang ingin
mengembangkan bidang agama di sekolah, Dengan mengikuti kegiatan rohis, selain banyak teman, pengalaman berorganisasi, mereka juga mendapatkan
tambahan pelajaran dan wawasan yang luas dalam memahami ilmu agama. Dengan tidak mengesampingkan pentingnya pendidikan yang bersifat
umum, maka pendidikan agama adalah terpenting bagi seorang anak generasi muda penerus bangsa. Karena pendidikan agama merupakan dasar dalam
membentuk mental anak agar menjadi remaja yang beriman dan berilmu serta berjaya dimasa depan.
74
F. Pengolahan dan Analisa Data .
Setelah diperoleh data berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada responden, kemudian data yang telah terkumpul itu diolah oleh penulis kedalam
bentuk tabel deskriptif presentase agar dapat mudah dimengerti. Rumus yang digunakan pada deskriptif presentase yaitu:
P = _F_ x 100
N
Variabel X Pendidikan Agama Islam Tabel 7
73
Hadari Nawawi, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas, Jakarta: PT. Tema Baru, 1989, Cet III, hal 150.
74
http:www.lampung post.comcetakcetak.php?id=2008022604203977.
Guru pendidikan agama Islam mengucapkan salam sebelum dan sesudah memberikan pengajaran
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
1. A.
Selalu B.
Sering C.
Kadang-Kadang D.
Tidak Pernah 33
2 7
78,6 4,7
16,7
Jumlah 42 100
Sumber: Penyebaran angket siswa kelas VIII SMPN 253 Cipedak Berdasarkan data pada tabel di atas, menunjukan bahwa guru pendidikan
agama Islam selalu mengucapkan salam sebelum dan sesudah memberikan pengajaran, hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang memilih jawaban
selalu sebanyak 78,6, kadang-kadang 16,7, sering 4,7 dan tidak pernah 0.
Berdasarkan jawaban responden di atas, menunjukan bahwa, ketika guru pendidikan agama Islam, baik masuk dan keluar ruangan kelas yang hendak
mengajar, selalu mengucapkan salam, menurut penulis hal ini dapat dicontoh oleh siswa, dan sekaligus dapat menjadikan sebagai suatu kebiasaan bagi siswa,
ketika masuk dan keluar ruangan kelas besar kemungkinan siswa akan mengucapkan salam.
Tabel 8 Guru pendidikan agama Islam dan siswa bersama-sama membaca do`a
sebelum memulai pelajaran
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
2. A.
Selalu B.
Sering 23
3 54,8
7,1
C. Kadang-Kadang
D. Tidak Pernah
16 38,1
Jumlah 42 100
Sumber: Penyebaran angket siswa kelas VIII SMPN 253 Cipedak Berdasarkan data pada tabel di atas, menunjukan bahwa guru pendidikan
agama Islam dan siswa bersama-sama membaca do`a sebelum memulai
pelajaran, hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang memilih jawaban selalu sebanyak 54,8, kadang-kadang 38,1, sering 7,1, dan tidak
pernah 0. Berdasarkan pada jawaban responden di atas, sehingga penulis dapat
memberikan suatu kesimpulan, bahwa sebelum dimulainya pelajaran pendidikan agama Islam, guru dan siswa selalu membaca do`a, menurut penulis hal ini dapat
mempengaruhi siswa untuk selalu memulai suatu pekerjaan dengan membaca do`a, baik ketika ingin memulai pelajaran ataupun berbagai aktivitas yang lain.
Tabel 9 Siswa berdiskusi jika terdapat kesulitan dalam menjawab pertanyaan
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
3. A.
Selalu B.
Sering C.
Kadang-Kadang D.
Tidak Pernah 11
14 17
26,2 33,3
40,5
Jumlah 42 100
Sumber: Penyebaran angket siswa kelas VIII SMPN 253 Cipedak Berdasarkan data pada tabel di atas, menunjukan bahwa siswa berdiskusi
jika terdapat kesulitan dalam menjawab pertanyaan meskipun kadang-kadang, hal
ini dapat dilihat dari jawaban responden yang memilih jawaban kadang-kadang sebanyak 40, sering 33,3, selalu 26,2 dan tidak pernah 0.
Melihat pada jawaban responden di atas, penulis dapat memberikan suatu kesimpulan, bahwa siswa kadang-kadang berdiskusi jika terdapat kesulitan dalam
menjawab pertanyaan. Menurut penulis, hal ini dapat terjadi dikarenakan kurang adanya dorongan dari guru itu sendiri, dan apabila siswa selalu berdiskusi
terhadap sebuah materi pelajaran, yang dianggap sulit, tentu saja banyak sekali manfaatnya, misalnya siswa dapat mengembangkan pemikiran yang siswa miliki,
siswa dapat berfikir kritis, dan tentunya dapat memperoleh wawasan yang luas yang belum siswa dapatkan dari proses belajar mengajar yang berlangsung
selama dikelas.
Tabel 10 Siswa hadir dikelas mengikuti pelajaran pendidikan agama Islam
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
4. A.
Selalu B.
Sering C.
Kadang-Kadang D.
Tidak Pernah 38
4 90,5
9,5
Jumlah 42 100
Sumber: Penyebaran angket siswa kelas VIII SMPN 253 Cipedak Berdasarkan data pada tabel di atas, menunjukan bahwa siswa lebih
banyak menjawab selalu hadir dikelas untuk mengikuti pelajaran pendidikan agama Islam, hal ini berdasarkan jawaban responden yang memilih jawaban
selalu sebanyak 90,5, sering 9,5, kadang-kadang 0, dan tidak pernah 0.
Berdasarkan pada jawaban responden diatas, sehingga penulis dapat memberikan suatu kesimpulan, bahwa dengan banyaknya jumlah responden
sebanyak 90,5 yang hadir untuk mengikuti pelajaran pendidikan agama Islam,
menunjukan bahwa adanya suatu kesungguhan siswa, untuk mengikuti proses belajar mengajar pendidikan agama Islam di kelas.
Tabel 11 Ketertarikan mengikuti materi pendidikan agama Islam di kelas
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
5. A.
Selalu B.
Sering C.
Kadang-Kadang D.
Tidak Pernah 26
9 7
61,9 21,4
16,7
Jumlah 42 100
Sumber: Penyebaran angket siswa kelas VIII SMPN 253 Cipedak Berdasarkan data pada tabel di atas, menunjukan bahwa siswa tertarik
untuk mengikuti materi pendidikan agama Islam di kelas, hal ini berdasarkan atas jawaban responden yang memilih jawaban selalu sebanyak 61,9, sering
21,4, kadang-kadang 16,7, dan tidak pernah 0. Berdasarkan pada jumlah prosentase di atas, penulis dapat memberikan
suatu kesimpulan, bahwa para siswa lebih banyak mengatakan tertarik untuk mengikuti materi pendidikan agama Islam di kelas meskipun masih ada satu dua
orang yang belum tertarik. Berdasarkan pada hal tersebut, berarti guru pendidikan agama Islam telah berhasil mempengaruhi siswa untuk memperdalam
pengetahuan siswa dalam pendidikan agama Islam.
Tabel 12 Memahami materi pelajaran yang disampaikan guru pendidikan agama
Islam.
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
6. A.
Selalu B.
Sering 6
14 14,3
33,3
C. Kadang-Kadang
D. Tidak Pernah
22 52,4
Jumlah 42 100
Sumber: Penyebaran angket siswa kelas VIII SMPN 253 Cipedak Berdasarkan data pada tabel di atas, menunjukan bahwa dalam
penyampaian materi pelajaran yang disampaikan guru pendidikan agama Islam, siswa masih banyak yang belum memahami 100 secara langsung. hal ini
didasarkan atas jawaban responden yang memilih jawaban kadang-kadang sebanyak 52,4, sering 33,3, selalu 14,3, dan tidak pernah 0.
Berdasarkan nilai prosentase di atas yang hanya mencapai 14,3, manunjukan bahwa siswa kurang memahami materi yang diberikan guru
pendidikan agama Islam, hal ini dapat disebabkan dari berbagai faktor, misalnya dari cara penyampaian guru yang kurang jelas, ataupun memang dari siswa itu
sendiri yang kurang memperhatikan pelajaran pada saat guru pendidikan agama Islam sedang menerangkan. Menurut penulis hal ini harus diperhatikan oleh guru
yang bersangkutan demi mencapai tujuan pada setiap kali pelajaran pendidikan agama Islam.
Tabel 13 Siswa bertanya ketika terdapat pelajaran pendidikan agama Islam yang
belum dapat difahami
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
7. A.
Selalu B.
Sering C.
Kadang-Kadang 5
8 27
11,9 19,1
64,3
D. Tidak Pernah
2 4,7
Jumlah 42 100
Sumber: Penyebaran angket siswa kelas VIII SMPN 253 Cipedak Berdasarkan data pada tabel di atas, menunjukan bahwa siswa bertanya
ketika terdapat pelajaran yang belum dapat difahami, hal ini berdasarkan atas jawaban responden yang memilih jawaban kadang-kadang sebanyak 64,3,
sering 19,1, selalu 11,9 dan tidak pernah 4,7. Melihat pernyataan di atas, penulis dapat menyimpulkan, bahwa metode
tanya jawab seusai penyampaian materi oleh guru dalam proses belajar mengajar harus diadakan, dikarenakan dengan adanya metode ini, seorang guru dapat
mengukur sejauh mana pemahaman siswa dalam memahami materi pelajaran yang telah guru sampaikan.
Tabel 14 Siswa memperhatikan guru ketika sedang memberikan materi pelajaran
pendidikan agama Islam
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
8. A.
Selalu B.
Sering C.
Kadang-Kadang D.
Tidak Pernah 15
16 11
35,7 38,1
26,2
Jumlah 42 100
Sumber: Penyebaran angket siswa kelas VIII SMPN 253 Cipedak Berdasarkan data pada tabel di atas, menunjukan bahwa ketika guru
sedang memberikan materi pendidikan agama Islam, siswa dapat memperhatikan dengan baik, meskipun masih ada yang kurang memperhatikan, tapi hanya
sebagian kecil, hal ini berdasarkan atas jawaban responden yang memilih jawaban sering sebanyak 38,1, selalu 35,7, kadang-kadang 26,2, dan
tidak pernah 0.
Berdasarkan pernyataan di atas, sehingga dapat disimpulkan, bahwa sebagian besar siswa memperhatikan guru ketika sedang memberikan materi
pendidikan agama Islam. Adapun yang kurang memperhatikan, setidaknya guru dapat mensiyasatinya lagi, bagaimana caranya guru dapat mengelola keadaan
kelas agar seluruh siswa dapat memperhatikan dengan baik.
Tabel 15 Siswa mengulang materi pelajaran pendidikan agama Islam
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
9. A.
Selalu B.
Sering C.
Kadang-Kadang D.
Tidak Pernah 8
9 25
19,1 21,4
59,5
Jumlah 42 100
Sumber: Penyebaran angket siswa kelas VIII SMPN 253 Cipedak Berdasarkan data pada tabel di atas, menunjukan bahwa siswa kadang-
kadang mengulang materi pelajaran pendidikan agama Islam yang telah diberikan guru di sekolah, hal ini dapat penulis lihat dari jawaban responden yang memilih
jawaban kadang-kadang sebanyak 59,5, sering 21,4, selalu 19,1, dan tidak pernah 0.
Berdasarkan pada keterangan di atas, penulis dapat menyimpulkan, bahwa faktor yang menyebabkan kurangnya siswa mengulang materi pelajaran
pendidikan agama Islam, berawal dari diri siswa itu sendiri, akan tetapi menurut penulis, solusinya adalah bagaimana caranya orang-orang yang ada didekat
siswa, dapat mempengaruhinya, baik guru di sekolah ataupun orang tua di rumah yang harus memperhatikan siswa, baik dengan memberikan pesan guru yang
disampaikan setelah proses belajar mengajar pendidikan agama Islam, ataupun orang tua yang berusaha bertanya kepada anaknya sejauh perkembangan ilmu
yang siswa dapatkan di sekolah
Tabel 16 Siswa mengerjakan tugas pendidikan agama Islam di rumah
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
10. A.
Selalu B.
Sering C.
Kadang-Kadang D.
Tidak Pernah 20
14 7
1 47,6
33,3 16, 7
2,4 Jumlah 42
100 Sumber: Penyebaran angket siswa kelas VIII SMPN 253 Cipedak
Berdasarkan data pada tabel di atas, menunjukan bahwa siswa mengerjakan tugas pendidikan agama Islam di rumah, hal ini dapat penulis lihat
dari jawaban responden yang memilih jawaban selalu sebanyak 47,6, sering 33,3, kadang-kadang 16,7, dan tidak pernah 2,4.
Pernyataan yang dapat penulis simpulkan, bahwa kebanyakan siswa selalu mengerjakan tugas pendidikan agama Islam di rumah, ini menunjukan
bahwa siswa bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas dan menjalankan amanat yang diberikan guru di sekolah.
Tabel 17 Siswa membawa buku pelajaran pendidikan agama Islam pada harinya
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
11. A.
Selalu B.
Sering 38
3 90,5
7,1
C. Kadang-Kadang
D. Tidak Pernah
1 2,4
Jumlah 42 100
Sumber: Penyebaran angket siswa kelas VIII SMPN 253 Cipedak Berdasarkan data pada tabel di atas, menunjukan bahwa siswa membawa
buku pelajaran pendidikan agama Islam pada harinya, hal ini dapat penulis lihat dari jawaban responden yang memilih jawaban selalu 90,5, sering 7,1,
kadang-kadang 2,4, dan tidak pernah 0. Dari perolehan nilai prosentase di atas sebanyak 90,5, manunjukan
bahwa, siswa bersungguh-sungguh dan memiliki niat yang kuat untuk mengikuti proses belajar mengajar di sekolah.
Tabel 18 Guru menjelaskan materi pelajaran pendidikan agama Islam dengan baik
dan dapat di fahami
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
12. A.
Selalu B.
Sering C.
Kadang-Kadang D.
Tidak Pernah 14
12 16
33,3 28,6
38,1
Jumlah 42 100
Sumber: Penyebaran angket siswa kelas VIII SMPN 253 Cipedak Berdasarkan data pada tabel di atas, menunjukan bahwa guru pendidikan
agama Islam masih terdapat sedikit kekurangan dalam menjelaskan materi pelajaran pendidikan agama Islam yang dapat difahami oleh siswa, hal ini di
dasarkan atas jawaban responden yang memilih jawaban kadang-kadang 38,1, selalu 33,3, sering 28,6 dan tidak pernah 0.
Dari penjelasan di atas menunjukan bahwa siswa belum dapat memahami penjelasan guru pendidikan agama Islam dengan baik, dengan demikian guru
pendidikan agama Islam masih harus dapat memperbaiki dalam proses mengajar, dan hendaknya guru dapat melihat sejauh mana pemahaman siswa terhadap
materi yang sedang dan telah dijelaskan oleh guru, kemungkinan dapat dilaksanakan dengan suara yang lantang ketika mengajar atau dengan
menggunakan metode gambar, dan sebagaiya.
Tabel 19 Guru pendidikan agama Islam memerintahkan siswa untuk melaksanakan
shalat lima waktu
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
13. A.
Selalu B.
Sering C.
Kadang-Kadang D.
Tidak Pernah 21
12 9
50 28,6
21,4
Jumlah 42 100
Sumber: Penyebaran angket siswa kelas VIII SMPN 253 Cipedak Berdasarkan data pada tabel di atas, menunjukan bahwa guru selalu
memerintahkan siswa untuk dapat melaksanakan shalat lima waktu, hal ini di dasarkan atas jawaban responden yang memilih jawaban selalu sebanyak 50,
sering 28,6, kadang-kadang 21,4, dan tidak pernah 0. Berdasarkan penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan, bahwa
siswa dapat melaksanakan shalat lima waktu, sekalipun masih ada yang belum mengerjakannya, dan dalam hal ini harus adanya pembiasaan dari dalam diri
siswa itu sendiri.
Tabel 20 Guru pendidikan agama Islam mengajarkan tata cara ibadah kepada
siswa.
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
14. A.
Selalu B.
Sering C.
Kadang-Kadang D.
Tidak Pernah 25
10 6
1 59,5
23,8 14,3
2,4 Jumlah 42
100 Sumber: Penyebaran angket siswa kelas VIII SMPN 253 Cipedak
Berdasarkan data pada tabel di atas, menunjukan bahwa guru selalu mengajarkan tata cara ibadah kepada siswa, hal ini didasarkan atas jawaban
responden yang memilih jawaban selalu sebanyak 59,5, sering 23,8, kadang-kadang 14,3, dan tidak pernah 2,4.
Berdasarkan keterangan di atas besar prosentase sebanyak 59,5, sehingga dapat dikategorikan baik, maksudnya adalah guru selalu mengajarkan
tata cara ibadah kepada siswa, dengan tujuan agar pelaksanaan shalat 5 waktu yang dikerjakan siswa tidak sia-sia, melainkan mendapatkan pahala dari Allah
Swt.
Tabel 21 Orang tua memotifasi siswa untuk mempelajari pendidikan agama Islam.
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
15. A.
Selalu B.
Sering C.
Kadang-Kadang D.
Tidak Pernah 34
8 80,9
19,1
Jumlah 42 100
Sumber: Penyebaran angket siswa kelas VIII SMPN 253 Cipedak Berdasarkan data pada tabel di atas, menunjukan bahwa orang tua selalu
memotifasi siswa untuk dapat mempelajari pendidikan agama Islam, hal ini didasarkan atas jawaban responden yang memilih jawaban selalu sebanyak
80,9, sering 19,1, kadang-kadang 0, dan tidak pernah 0. Dari pernyataan di atas, penulis dapat menyimpulkan, bahwa pengaruh
motifasi yang diberikan oleh orang tua kepada siswa sangat besar sekali, sebab keinginan orang tua adalah bagaimana caranya, anak-anak mereka dapat bersikap
dan bertingkah laku dengan baik, tentu saja hal ini diperoleh dari proses belajar mengajar pendidikan agama Islam di sekolah.
Variabel Y Sikap Sosial Keagamaan Siswa Tabel 22
Menolong teman yang sedang mendapatkan musibah
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
16. A.
Selalu B.
Sering C.
Kadang-Kadang D.
Tidak Pernah 14
17 10
1 33,3
40,5 23,8
2,4
Jumlah 42 100
Sumber: Penyebaran angket siswa kelas VIII SMPN 253 Cipedak Berdasarkan data pada tabel di atas, menunjukan bahwa siswa sering
menolong teman yang sedang mendapatkan musibah, hal ini didasarkan atas jawaban responden yang memilih jawaban sering 40,5, selalu 33,3,
kadang-kadang 23,8, dan tidak pernah 2,4. Dari hasil prosentase di atas, menunjukan bahwa, sikap keperdulian
sesama teman sangat besar sekali, kesadaran menolong teman yang sedang
mendapatkan musibah, tentunya timbul dari kesadaran dalam diri siswa itu sendiri, tentu saja hal ini dihasilkan dari dasar keagamaan yang diperoleh baik
dari sekolah ataupun dari orang tua di rumah.
Tabel 23 Siswa memberikan contoh yang baik kepada teman-teman di sekolah
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
17. A.
Selalu B.
Sering C.
Kadang-Kadang D.
Tidak Pernah 7
11 24
16,7 26,2
57,1
Jumlah 42 100
Sumber: Penyebaran angket siswa kelas VIII SMPN 253 Cipedak Berdasarkan data pada tabel di atas, menunjukan bahwa siswa kadang-
kadang memberikan contoh yang baik kepada teman-temannya di rumah, hal ini didasarkan atas jawaban responden yang memilih jawaban kadang-kadang
sebanyak 57,1, sering 26,2, selalu 16,7, dan tidak pernah 0. Berdasarkan pernyataan di atas, menunjukan bahwa, siswa sedikit sekali
yang perduli terhadap temannya dengan cara memberikan contoh atau suri tauladan yang baik kepada teman-temannya di sekolah, hal ini pula harus adanya
pembiasaan dari dalam diri siswa, sekalipun masih ada sebagian kecil siswa yang perduli untuk memberikan contoh yang baik kepada temannya.
Tabel 24 Siswa mengucapkan salam ketika bertemu guru di sekolah
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
18. A.
Selalu B.
Sering C.
Kadang-Kadang 15
13 14
35,8 30,9
33,3
D. Tidak Pernah
Jumlah 42 100
Sumber: Penyebaran angket siswa kelas VIII SMPN 253 Cipedak Berdasarkan data pada tabel di atas, menunjukan bahwa siswa selalu
mengucapkan salam ketika bertemu guru di sekolah, hal ini didasarkan atas jawaban responden yang memilih jawaban selalu sebanyak 35,8, kadang-
kadang 33,3, sering 30,9, dan tidak pernah 0. Berdasarkan pernyataan di atas, penulis dapat menyimpulkan,
bahwasanya megucapkan dan menjawab salam sangat dianjurkan oleh ajaran agama Islam, dengan melihat prosentase di atas, kebanyakan siswa selalu
mengucapkan salam ketika bertemu guru di sekolah, hal ini menunjukan bahwa sikap siswa kepada gurunya di sekolah dapat dikategorikan baik.
Tabel 25 Tersenyum ketika berpapasan dengan guru dan teman-teman di sekolah
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
19. A.
Selalu B.
Sering C.
Kadang-Kadang D.
Tidak Pernah 25
14 3
59,6 33,3
7,1
Jumlah 42 100
Sumber: Penyebaran angket siswa kelas VIII SMPN 253 Cipedak Berdasarkan data pada tabel di atas, menunjukan bahwa siswa selalu
tersenyum ketika berpapasan dengan guru dan teman-teman di sekolah, hal ini di dasarkan atas jawaban responden yang memilih jawaban selalu 59,6, sering
33,3, kadang-kadang 7,1, dan tidak pernah 0. Melihat nilai prosentase antara jawaban A dan B sebesar 90, maka
dapat dikategorikan sangat baik, tersenyum adalah anjuran agama, secara tidak langsung berarti siswa telah mengamalkan anjuran agama tersebut, hal ini harus
dibiasakan agar hubungan dan sikap hormat siswa kepada guru menjadi semakin baik.
Tabel 26 Siswa berkomunikasi dengan mengucapkan perkataan yang baik
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
20. A.
Selalu B.
Sering C.
Kadang-Kadang D.
Tidak Pernah 13
16 13
30,9 38,2
30,9
Jumlah 42 100
Sumber: Penyebaran angket siswa kelas VIII SMPN 253 Cipedak Berdasarkan data pada tabel di atas, menunjukan bahwa siswa
berkomunikasi dengan mengucapkan perkataan yang baik, hal ini didasarkan atas jawaban responden yang memilih jawaban sering sebanyak 38,2, selalu
30,9, kadang-kadang 30,9, dan tidak pernah 0. Agama Islam memerintahkan agar berkata dengan baik, sekaligus
menjauhi perkataan yang buruk, melihat jawaban responden yang lebih banyak berkomunikasi dengan mengucapkan perkataan yang baik, berarti proses
pendidikan agama Islam, di sekolah dapat memberikan pengaruh yang besar, meskipun masih terdapat kata-kata tidak baik yang keluar dari lisan, hal ini pula
harus membutuhkan pembiasaan berkata baik dari faktor guru ataupun dari murid.
Tabel 27 Siswa menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih
kecil darinya
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
21. A.
Selalu B.
Sering C.
Kadang-Kadang D.
Tidak Pernah 25
11 6
59,5 26,2
14,3
Jumlah 42 100
Sumber: Penyebaran angket siswa kelas VIII SMPN 253 Cipedak Berdasarkan data pada tabel di atas, menunjukan bahwa siswa
menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih kecil, hal ini didasarkan atas jawaban responden yang memilih jawaban selalu sebanyak
59,5, sering 26,2, kadang-kadang 14,3, dan tidak pernah 0. Berdasarkan pada data di atas, menunjukan bahwa siswa lebih
menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih kecil, namun adapula sebagian kecil siswa belum dapat menghormati orang yang lebih
tua dan menyayangi yang lebih kecil, maka dalam hal ini tugas guru adalah menumbuhkan rasa kasih sayang kepada siswa, dengan demikian sedikit demi
sedikit rasa ta`zim akan timbul dari dalam diri siswa kapada orang yang lebih tua darinya
Tabel 28 Siswa bersikap sopan santun kepada guru
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
22. A.
Selalu B.
Sering C.
Kadang-Kadang 16
12 14
38,1 28,6
33,3
D. Tidak Pernah
Jumlah 42 100
Sumber: Penyebaran angket siswa kelas VIII SMPN 253 Cipedak Berdasarkan data pada tabel di atas, menunjukan bahwa siswa bersikap
sopan santun kepada guru di sekolah, hal ini didasarkan atas jawaban responden yang memilih jawaban selalu sebanyak 38,1, kadang-kadang 33,3, sering
28,6, dan tidak pernah 0. Berdasarkan hasil jawaban pada responden di atas, menunjukan bahwa
siswa selalu bersikap sopan santun kapada guru, baik di dalam atau di luar sekolah, hal ini penulis rasakan sendiri ketika penulis melakukan penelitian di
sekolah tersebut, diantara sikap sopan santun siswa kepada guru adalah dengan memberi salam dan berjabat tangan atau mencium tangan guru ketika bertemu.
Tabel 29 Pesan guru untuk saling menyayangi sesama teman
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
23. A.
Selalu B.
Sering C.
Kadang-Kadang D.
Tidak Pernah 23
13 6
54,8 30,9
14,3
Jumlah 42 100
Sumber: Penyebaran angket siswa kelas VIII SMPN 253 Cipedak Berdasarkan data pada tabel di atas, menunjukan bahwa guru berpesan
untuk saling menyayangi sesama teman, hal ini didasarkan atas jawaban responden yang memilih jawaban selalu sebayak 54,8, sering 30,9,
kadang-kadang 14,3, dan tidak pernah 0. Dari pernyataan di atas menunjukan bahwa, guru selalu berpesan kapada
siswa agar saling menyayangi sesama teman, usaha yang guru laksanakan ini, merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan sikap solideritas terhadap teman,
dan harapan guru pula agar sikap solideritas ini akan tumbuh dan berkembang dimasa kehidupan siswa yang akan mendatang.
Tabel 30 Guru menasihati siswa yang melanggar peraturan sekolah
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
24. A.
Selalu B.
Sering C.
Kadang-Kadang D.
Tidak Pernah 39
3 92,9
7,1
Jumlah 42 100
Sumber: Penyebaran angket siswa kelas VIII SMPN 253 Cipedak Berdasarkan data pada tabel di atas, menunjukan bahwa guru menasihati
siswa yang melanggar peraturan sekolah, hal ini didasarkan atas jawaban responden yang memilih jawaban selalu sebanyak 92,9, sering 7,1,
kadang-kadang 0, dan tidak pernah 0. Berdasarkan pada nilai prosentase yang diperoleh sebesar 92,9, ini
menunjukan bahwa, besar sekali usaha guru dalam pencegahan perbuatan yang tidak baik yang dilakukan siswa di sekolah, dengan harapan agar perbuatan yang
tidak baik tersebut tidak membekas di dalam diri siswa, dengan demikian siswa akan menyadari perbuatan mana yang boleh dikerjakan dan perbuatan mana yang
harus ditinggalkan.
Tabel 31 Menegur teman yang melakukan perbuatan yang tidak baik
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
25. A.
Selalu B.
Sering C.
Kadang-Kadang 11
7 23
26,2 16,7
54,7
D. Tidak Pernah
1 2,4
Jumlah 42 100
Sumber: Penyebaran angket siswa kelas VIII SMPN 253 Cipedak Berdasarkan data pada tabel di atas, menunjukan bahwa siswa kurang
perduli kepada teman yang melakukan perbuatan yang tidak baik, hal ini didasarkan atas jawaban responden yang memilih jawaban kadang-kadang
sebanyak 54,7, selalu 26,2, sering 16,7, dan tidak pernah 2,4. Dari pernyataan di atas, penulis dapat menyimpulkan, bahwa keperdulian
antara siswa dalam hal menegur teman ketika melakukan suatu perbuatan yang tidak baik masih dianggap kurang, akan tetapi ada beberapa responden yang
sudah membiasakan hal tersebut dengan cara menegurnya, hal ini pula harus dikembangkan, dengan alasan sudah menjadi perintah agama, dan berusaha
memiliki rasa tanggung jawab kepada diri sendiri dan orang lain.
Tabel 32 Siswa melaksanakan perintah guru di sekolah
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
26. A.
Selalu B.
Sering C.
Kadang-Kadang D.
Tidak Pernah 14
15 13
33,3 35,8
30,9
Jumlah 42 100
Sumber: Penyebaran angket siswa kelas VIII SMPN 253 Cipedak Berdasarkan data pada tabel di atas, menunjukan bahwa siswa
melaksankan perintah guru di sekolah, hal ini didasarkan atas jawaban responden yang memilih jawaban sering sebanyak 35,8, selalu 33,3, kadang-kadang
30,9, dan tidak pernah 0. Melihat pernyataan di atas, sehingga penulis dapat mengambil suatu
kesimpulan, bahwa siswa sering melaksankan perintah guru di sekolah, meskipun
masih ada yang menunda-nunda perintah guru tersebut, meskipun demikian tetap dilaksanakan, hal ini dikarenakan masih kurangnya keikhlasan suatu perbuatan
yang dilakukan oleh siswa yang seharusnya lebih mengharapkan ridho Allah Swt.
Tabel 33 Pesan orang tua agar berprilaku dengan baik
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
27. A.
Selalu B.
Sering C.
Kadang-Kadang D.
Tidak Pernah 39
2 1
92,8 4,8
2,4
Jumlah 42 100
Sumber: Penyebaran angket siswa kelas VIII SMPN 253 Cipedak Berdasarkan data pada tabel di atas, menunjukan bahwa orang tua
berpesan agar siswa dapat berprilaku dengan baik, hal ini didasarkan atas jawaban responden yang memilih jawaban selalu sebanyak 92,8, sering
4,8, kadang-kadang 2,4, dan tidak pernah 0. Dari hasil nilai prosentase di atas, sehingga penulis dapat memberikan
suatu kesimpulan bahwa, usaha orang tua dalam pembentukan sikap keagamaan siswa sangat besar sekali, dengan berdasarkan jawaban responden di atas yang
memilih jawaban A dan B mencapi 90, ini berarti dapat di kategorikan sangat baik.
Tabel 34 Siswa bertingkah laku yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama Islam
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
28. A.
Selalu B.
Sering C.
Kadang-Kadang 12
16 14
28,6 38,1
33,3
D. Tidak Pernah
Jumlah 42 100
Sumber: Penyebaran angket siswa kelas VIII SMPN 253 Cipedak Berdasarkan data pada tabel di atas, menunjukan bahwa siswa bertingkah
laku sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama Islam, hal ini didasarkan atas jawaban responden yang memilih jawaban sering sebanyak 38,1, kadang-kadang
33,3, selalu 28,6, dan tidak pernah 0. Melihat pernyataan di atas, menunjukan bahwa siswa dapat
bertingkahlaku yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama Islam, menurut penulis hal ini dapat timbul dari pengalaman yang siswa dapatkan di sekolah
meskipun masih ada yang menjawab kadang-kadang. Untuk mencarikan solusinya adalah harus adanya pembiasaan diri untuk bertingkah laku yang sesuai
dengan ajaran agama Islam, baik yang diperintahkan ataupun yang wajib ditinggalkan.
Tabel 35 Siswa mengucapkan salam dan mencium kedua tangan orang tuanya
sesampainnya di rumah.
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
29. A.
Selalu B.
Sering C.
Kadang-Kadang D.
Tidak Pernah 18
13 11
42,9 30,9
26,2
Jumlah 42 100
Sumber: Penyebaran angket siswa kelas VIII SMPN 253 Cipedak Berdasarkan data pada tabel di atas, menunjukan bahwa responden yang
memilih jawaban selalu 42,9, sering 30,9, kadang-kadang 26,2, dan tidak pernah 0.
Melihat hasil perolehan nilai di atas, menunjukan bahwa, ketika siswa pulang sekolah dan sesampainya di rumah siswa selalu mengucapkan salam dan
mencium kedua tangan orang tuanya, ini berarti ajaran yang mengajarkan untuk selalu menghormati kedua orang tua sudah dapat diamalkan oleh siswa dalam
segi perbuatan, sekalipun masih ada yang kadang-kadang melakukannya.
Tabel 36 Siswa patuh kepada orang tua di rumah
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
30. A.
Selalu B.
Sering C.
Kadang-Kadang D.
Tidak Pernah 18
15 9
42,9 35,7
21,4
Jumlah 42 100
Sumber: Penyebaran angket siswa kelas VIII SMPN 253 Cipedak Berdasarkan data pada tabel di atas, menunjukan bahwa siswa patuh
kapada orang tua di rumah, hal ini didasarkan atas jawaban responden yang memilih jawaban selalu sebanyak 42,9, sering 35,7, kadang-kadang
21,4, dan tidak pernah 0. Dari hasil nilai prosentase di atas, menunjukan bahwa siswa selalu patuh
kepada orang tua di rumah, rasa patuh yang tertanam dan diaktualisasikan dalam setiap perbuatan pada diri siswa adalah merupakan hasil yang diperoleh dari
proses pendidikan agama Islam baik yang diajarkan oleh guru di sekolah ataupun sikap kedisiplinan yang ditanamkan pada diri siswa oleh kedua orang tuanya di
rumah. Setelah data yang telah dikumpulkan diteliti, dan telah dijelaskan dalam
sebuah tabel, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis terhadap hasil-hasil yang telah diperoleh dengan menggunakan analisis korelasi yaitu suatu tekhnik
untuk menentukan sampai sejauh mana terdapat hubungan atau pengaruh antara dua variabel.
Selanjutnya untuk mengetahui Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Sikap Sosial Keagamaan Siswa Kelas VII SLTPN 253 Cipedak Jakarta
Selatan di Sekolah. dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 37
Pendidika Agama Islam
Soal Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Jumlah
1 4 3 3 4 4 3 2 3 2 3 4 4
3 3 4 49
2 2 2 4 4 4 2 2 2 2 3 3 2
3 4 4 43
3 2 2 4 4 3 3 4 2 3 2 4 4
4 4 4 49
4 4 4 2 3 4 4 2 4 3 3 4 4
4 4 4 53
5 4 2 3 4 4 2 3 3 2 3 4 3
2 4 4 47
6 3 2 3 4 3 2 3 2 2 3 4 4
4 3 4 46
7 4 2 3 3 2 2 2 2 4 4 4 2
3 3 4 44
8 2 4 3 3 3 2 2 2 2 1 4 2
3 3 4 40
9 4 2 2 4 3 3 3 3 3 4 4 4
4 4 4 51
10 2 2 4 4 4 2 2 3 2 3 4 2 4 4 4
46 11 4 2 3 4 4 3 2 4 2 3 4 3
3 2 3 46
12 2 2 2 4 2 2 2 4 2 4 4 3 4 4 4
45 13 4 4 2 4 4 3 3 3 4 4 4 3
4 4 4 54
14 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4
50 15 4 2 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2
4 4 4 53
16 4 2 4 3 2 2 2 4 4 4 3 4 3 3 3
47 17 4 2 2 4 4 4 2 4 2 4 2 2
4 2 4 46
18 4 4 4 4 4 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4
53 19 4 4 3 4 4 3 2 4 2 4 4 3
3 4 3 50
20 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 2 4 4
54
21 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4
56 22 4 3 2 4 3 2 1 2 2 2 4 2
4 2 4 41
23 4 4 3 4 4 2 2 2 2 4 4 2 4 4 4
49 24 3 2 2 4 2 2 3 3 2 2 3 2
4 3 4 41
25 4 2 2 4 4 2 2 4 2 4 4 3 4 4 4
49 26 4 4 2 4 4 2 2 3 4 2 4 2
3 4 3 47
27 4 4 4 4 2 3 2 3 2 4 4 3 2 2 3
46 28 4 3 2 4 3 3 2 2 3 2 4 2
2 2 3 41
29 2 4 2 4 4 2 2 4 2 3 4 2 2 4 4
45 30 2 4 3 4 4 2 1 2 3 2 4 2
4 4 3 44
31 4 4 4 4 4 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4
51 32 4 4 3 4 3 2 2 3 2 3 4 3
2 2 4 45
33 4 4 2 4 4 2 2 4 2 4 4 4 2 1 4
47 34 4 4 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4
3 4 4 53
35 4 4 4 4 4 2 2 4 2 3 4 3 2 3 4
49 36 4 2 2 4 3 4 2 4 3 4 4 3
2 3 4 48
37 4 4 4 4 4 2 2 3 2 2 4 3 4 4 3
49 38 4 4 3 4 4 2 4 2 4 4 4 2
3 4 4 52
39 4 4 2 4 2 3 4 3 4 4 4 2 3 4 4
51 40 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4
4 4 4 56
41 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4
54 42 4 4 3 4 2 3 3 3 2 3 4 2
4 3 4 48
∑ 2028
Tabel 38
Sikap Sosial Keagamaan
Soal Sis
wa 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Jumlah 1 4 2 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 51
2 2 2 2 3 2 2 3 4 4 2 2 4 3 4 3 42 3 4 4 3 4 4 4 2 3 4 2 3 4 3 3 3 50
4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 53 5 2 2 3 4 2 2 4 4 3 4 3 3 4 2 3 47
6 3 2 3 4 3 4 2 4 3 3 2 4 3 4 2 46 7 2 2 2 4 2 2 3 4 4 2 2 4 2 2 2 39
8 2 2 2 2 2 3 3 2 4 2 2 4 2 3 3 38 9 3 3 2 4 2 3 3 2 4 3 4 4 3 4 3 47
10 3 2 3 4 2 2 3 2 4 2 2 4 2 4 2 41 11 3 4 2 4 3 4 3 3 4 2 4 4 4 4 3 51
12 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 53 13 3 2 3 4 3 3 4 4 4 2 3 4 3 3 4 49
14 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 3 49 15 3 3 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 53
16 4 2 2 2 4 3 4 3 4 2 2 4 2 4 4 46 17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 56
18 3 2 4 4 4 3 2 4 4 1 2 4 3 4 3 47 19 3 2 3 2 3 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 49
20 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 4 4 50 21 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
22 2 2 2 3 2 3 2 4 4 2 2 4 2 3 3 40 23 4 2 2 4 3 4 2 3 4 2 2 4 2 2 2 42
24 2 3 2 3 3 2 2 3 4 4 2 4 2 3 3 42 25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 2 54
26 2 4 4 4 2 4 2 3 4 2 4 4 3 4 4 50 27 3 3 3 3 4 4 2 3 4 2 3 4 2 4 4 48
28 3 2 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 2 3 4 47 29 2 2 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 50
30 4 2 4 3 2 4 2 3 3 2 2 4 2 2 2 41 31 3 2 2 3 3 2 4 4 4 2 3 4 2 4 2 44
32 3 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 53 33 2 2 4 4 3 4 2 4 4 2 4 2 4 3 3 47
34 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 47 35 2 2 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 50
36 4 3 3 4 3 4 2 2 4 4 4 4 3 2 4 50 37 3 3 2 3 3 3 2 4 4 2 4 4 3 2 3 45
38 1 2 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 2 2 2 46 39 4 2 4 3 2 3 2 3 4 4 3 4 2 3 3 46
40 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 51 41 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 54
42 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 56 ∑ 2016
Tabel 39
X Y No.
Pendidikan Agama Islam
Sikap Sosial Keagamaan
XY X² Y²
1. 49 51
2499 2401 2601
2. 43 42
1806 1849 1764
3. 49 50
2450 2401 2500
4. 53 53
2809 2809 2809
5. 47 47
2209 2209 2209
6. 46 46
2116 2116 2116
7. 44 39
1716 1936 1521
8. 40 38
1520 1600 1444
9. 51 47
2397 2601 2209
10. 46 41
1886 2116 1681 11. 46
51 2346 2116 2601
12. 45 53
2385 2025 2809 13. 54
49 2646 2916 2401
14. 50 49
2450 2500 2401 15. 53
53 2809 2809 2809
16. 47 46
2162 2209 2116 17. 46
56 2576 2116 3136
18. 53 47
2491 2809 2209 19. 50
49 2450 2500 2401
20. 54 50
2700 2916 2500 21. 56
56 3136 3136 3136
22. 41 40
1640 1681 1600 23. 49
42 2058 2401 1764
24. 41 42
1722 1681 1764
25. 49 54
2646 2401 2916 26. 47
50 2350 2209 2500
27. 46 48
2208 2116 2304 28. 41
47 1927 1681 2209
29. 45 50
2250 2025 2500 30. 44
41 1804 1936 1681
31. 51 44
2244 2601 1936 32. 45
53 2385 2025 2809
33. 47 47
2209 2209 2209 34. 53
47 2491 2809 2209
35. 49 50
2450 2401 2500 36. 48
50 2400 2304 2500
37. 49 45
2205 2401 2025 38. 52
46 2392 2704 2116
39. 51 46
2346 2601 2116 40. 56
51 2856 3136 2601
41. 54 54
2916 2916 2916 42. 48
56 2688 2304 3136
∑ 2028 ∑ 2016
∑ 97746 ∑ 98632
∑ 97684
Selanjutnya hasil perhitungan di atas, akan diuji kebenarannya yaitu dengan cara menggunakan teknik Product Moment guna mengetahui tingkat
pengaruhnya antara variabl X Pendidikan Agama Islam dan variabl Y Sikap Sosial Keagamaan Siswa, maka digunakanlah rumus sebagai berikut :
Perhitungan melalui rumus “r” Product Moment
} y
Σ Σy
}{N x
Σx {N
xy N
r
2 2
2 2
xy
− Σ
− Σ
Σ −
Σ =
y x
N = 42 ΣXY = 97746
ΣX = 2028 ΣX
2
= 98632
ΣY = 2016 ΣY
2
= 97684
} 2016
- 97684
x {42
} 2028
- 98632
x {42
2016 2028
97746 x
42 r
2 2
xy
− =
4064256 -
4102728 4112784
- 4142544
4088448 4105332
− =
38472 x
29760 16884
=
1144926720 16884
=
33836,7658 16884
=
= 0, 499
G. Interpretasi Data