Pemberdayaan Dana Zakat Baitul Qiradh Baznas Melalui Program
yang di lakukan oleh Baitul Qiradh Baznas kepada para mustahiknya adalah memberikan solusi jenis usaha apa saja yang akan mereka bangun
dari pemberian dana zakat Baitul Qiradh Baznas. 2.
Pelatihan adalah proses latihan atau training. Dimana setiap orang yang ingin mendirikan usaha atau wirausahaan perlu adanya pelatihan, karena
dengan adanya pelatihan, mereka mendapatkan pengalaman, pelajaran tentang menjadi wirausahawan yang sukses, berhasil, dan usaha menjadi
berkembang. Dari pelatihan tersebut, BQB mencoba untuk mengajak para mustahiknya datang ke pameran-pameran dan seminar-seminar tentang
usaha-usaha kecil yang diadakan oleh kementrian koperasi
3
Baitul Qiradh Baznas dalam hal ini memberdayakan dana zakat yang berdasarkan produk-produk dari Baitul Qiradh Baznas, yaitu :
a. Simpanan :
Simpanan pada Baitul Qiradh Baznas adalah menurut peraturan pemerintah no.9 tahun 1995 tentang pelaksanaan kegiatan simpan pinjam oleh
koperasi, pengertian simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota, koperasi-koperasi lain dan atau anggotanya kepada koperasi
dalam bentuk modal simpanan pokok, simpanan wajib, dan penyertaan, Simpanan lancar dan simpanan koperasi berjangka.
Adapun jenis-jenis dari simpanan adalah : a
Tabungan Titipan Wadiah Mufhlaqoh b
Tabungan Titipan Wadiah Muqqoyyaadah
3
Hasil wawancara oleh ibu Yanah pada tanggal 22 Februari 2011
c Tabungan Investasi Mudharabah Muthlaqoh
1. Simpanan Ta’awun Baitul Qiradh Baznas adalah simpanan yang dikelola
berdasarkan prinsip Mudharabah. 2.
Tabungan Muzakki merupakan simpanan anggota yang didasarkan atas akad Mudharabah yaitu tabungan yang didalamnya ada perjanjian
pembagian nisbah bagi hasil. 3.
Investasi Aghniya’ adalah jenis simpanan anggota yang diperuntukkan bagi anda yang menginginkan menyimpan dana dalam jangka panjang
melalui prinsip syariah. Produk ini didasarkan atas akad Mudharobah. 4.
Tabungan Hari Raya THR b.
Pembiayaan Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau
tagihan yang dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara lembaga keuangan dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak yang di biayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
Pengertian tersebut diatas mengandung unsure-unsur lain yaitu : 1.
Kepercayaan, yaitu mempercayai sejumlah uang untuk dikelola. 2.
Waktu, yaitu adanya batasan jangka waktu untuk pengelolaan dana dan juga didasarkan kepada kemampuan pengembalian atau pembaayaran
kembali.
3. Risiko, yaitu pencegahan terjadinya ketidakpastian usaha atau akibat
ketidakmampuan membayar serta juga antisipasi tingkat keamanan terhadap usaha itu sendiri.
4. Keuntungan, yaitu nilai tingkat keuntungan yang akan diperoleh BMT
dan tingkat likuiditas operasional sehari-hari, termasuk di dalamnya nilai ekonomis uang saat pemberian pembiayaan.
a. Pembiayaan Mudharabah : Kerjasama antara Baitul Maal Wal
Tanwil dengan anggota atau mitra, di mana pihak pertama bertindak sebagai penerima atau penyedia dana untuk dikelola
dalam kebutuhan usahanya atau perdagangan. Hasil usaha tersebut dibagi berdasarkan rasio nisbah yang disepakati di awal. Apabila
terjadi kerugian yang bukan didasarkan kesengajaan pengelolaan usaha, maka pemilik dana ikut menanggung kerugian tersebut.
b. Pembiayaan Murabahah : pembiayaan dengan prinsip jual beli
barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang telah disepakati, dengan pihak penjual yaitu Baitul Maal Waal Tanwil
dan anggota. Pembayaran dapat dilakukan secara angsuran sesuai kesepakatan.
c. Pembiayaan Musyarakah : Kerjasama antara Baitul Maal Wal
Tanwil dengan para pihak 1 atau lebih, dimana masing-masing pihak mengikutsertakan modal. dalam berbagai bentuk , kerja,
atau nama baik dengan perjanjian pembagian hasil usaha yang disepakati bersama didasarkan kepada posisi modal.
d. Pembiayaan Ijarah adalah
e. Al Qordhul Hasan AQH adalah pinjaman tanpa bunga, pada
Baitul Qiradh Baznas dalam peminjaman uang tidak diberlakukan adanya bunga, karena jika adanya dalam peminjaman uang
terdapat bunga, peminjaman uang tersebut akan menjadi riba dan haram hukumnya.
Dalam melaksanakan program pemberdayaan dana zakat, Baitul Qiradh Baznas.mempunyai criteria yang ingin menjadi anggota di Baitu
Qiradh Baznas, yaitu : 1.
Surat Keterangan Tidak Mampu 2.
Proposal Dari Pemohon 3.
Rincian dari usaha yang mereka bangun 4.
Foto copy KTP 5.
Foto copy Kartu Keluarga.
4
Dalam rangka mendukung program pemberdayaan dana zakat, Baitul Qiradh Baznas mempunyai prinsip umum operasional, yaitu sebagai lembaga
keuangan yang berbasis syariah dalam operasionalnya maka prinsip utama operasionalnya adalah Baitul mal wal tanwil BMT , Baitul mal wal tanwil
ini adalah pembagian hasil usaha atas pengelolaan dana yang diterima BMT dan dibagikan kepada anggota dan pemilik dana lainnya yang didasarkan
kepada rasio nisbah yang disepakati, pembagian bagi hasil dapat dihitung
4
Hasil wawancara oleh Ibu Yanah pada tanggal 23 Februari 2011
berdasarkan pendapatan yaitu dari penyaluran dana atau pembiayaan yang diberikan maupun berdasarkan keuntungan.
Dalam pelaksanaan bagi hasil sebagai prinsip operasionalnya, BMT juga harus tetap melaksanakan secara ke hati-hatian, maksudnya adalah tetap
mengacu kepada prinsip syariah, termasuk didalamnya norma-norma dan mengikuti peraturan kebijakan yang ditetapkan oleh BMT. Sedangkan efisien
adalah mengupayakan atau megoptimalisasikan penggunaan dana dan meningkatkan efektifitas peran intermediasi BMT serta mendorong terjadinya
aliansi strategis dalam pengelolaan dana, sehingga tercipta daya saing dengan lembaga sejenis.
Banyak pihak percaya bahwa pemberdayaan dana zakat untuk kegiatan usaha kecil dapat memberikan dampak langsung terhadap perekonomian dan
mampu menurunkan tingkat kemiskinan tidak hanya dalam jangka panjang namun juga dalam jangka pendek.
5
B.
Analisis Pemberdayaan Dana Zakat Baiul Qiradh Baznas Melalui program Usaha Kecil Menengah
Pada zaman sekarang, masih ada sebagian para wirausahawan yang gulung
tikar karena ada beberapa factor, factor tersebut seperti kekurangan modal. Modal dalam usaha kecil menengah itu merupakan jantungnya dari usaha, karena jika tidak
adanya modal dalam usaha, usaha yang akan didirikan tidak akan berjalan dan berkembang.
5
Mustafa Edwin Nasution, Indonesia Zakat dan Development report 2009, h. 27
Kemiskinan membawa sumber kejahatan dalam seluruh aspek kehidupan sosial-ekonomi, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
mereka terkendala dengan beberapa faktor, yiatu : 1.
Tidak mempunyai pekerjaan pengangguran . 2.
Tidak mempunyai skill, keterampilan. 3.
Tidak mempunyai modal untuk mendirikan usaha kecil. 4.
Tidak mempunyai biaya untuk kesehatan, pendidikan, perumahan. Sehingga mereka untuk menghidupi kebutuhan dengan cara
mengamen, meminta-minta dan sekalipun mereka melakukan kejahatan seperti mencuri. Jika mereka tidak mempunyai uang, mereka meminjam uang
kepada rentenir dan dari hasil uang pinjaman kepada rentenir, rentenir meminta bagi hasil 100 kepada mustahik yang meminjam uang.
Orang miskin makan dengan seadanya saja dan tidak mampu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi, menjadikan mereka banyaknya
penyakit seperti gizi buruk karena tidak adanya asupan makanan yang bergizi, orang miskin juga tidak mampu mendapatkan pelayanan kesehatan yang
layak, sehingga orang miskin sangat mudah terkena penyakit, orang miskin juga tidak mudah mendapatkan modal untuk membangun usaha,karena orang
– orang hanya berpandangan jelek terhadap orang miskin, orang miskin juga
tidak mampu mengikuti pendidikan yang layak seperti orang-orang yang mampu menjenjang pendidikan yang lebih tinggi, karena biaya yang tidak
memungkinkan, dan keluarga mereka berpendapatan rendah, orang miskin juga tidak mampu mendapatkan tempat tinggal yang layak, mereka hanya bisa
tinggal di bawah jembatan, di pinggir-pinggir jalan, sehingga mereka tidur di pinggir jalan dan tidur dibawah kolong jembatan, maka dari itu dana zakat
menjadi salah satu solusi bagi orang Islam,dan jika dilihat dari manfaat dana zakat dapat ditangani, dikelola dengan baik, permasalahan ekonomi
masyarakat akan teratasi. Dengan demikian sangat sesuai dengan tujuan dari Baitul Qiradh Baznas adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat lapisan
bawah dalam bidang ekonomi. Baitul Qiradh Baznas melakukan pemberdayaan dana zakat yang mana dana zakat tersebut dapat digunakan
untuk program pemberdayaan dana zakat, seperti membuka usaha kecil. Baitul Qiradh mempunyai program bantuan modal usaha. Baitul
Qiradh Baznas memberikan uang sebesar Rp. 1.000.000 kepada para mustahik yang ingin mendirikan usaha, mereka di beri waktu selama 10 bulan untuk
mengembalikan uang ke Baitul Qiradh Baznas, jadi setiap 1 bulan, para mustahik menyetorkan uang kepada BQB sebesar Rp. 100.000 sampai 10
bulan , maka dari itu untuk meringankan beban para mustahik setiap bulannya, mereka diwajibkan untuk menabung di BQB. Manfaat menabung di BQB
tersebut, meringankan para mustahik untuk mengembalikan uang kepada BQB, dan mereka diperbolehkan untuk mengambil uang tabungan tersebut
jika suatu saat mereka memerlukan uang untuk kebutuhan hidup, dan mengembangkan usaha mereka. Baitul Qiradh Baznas mencoba dengan
program tersebut, karena untuk membantu masyarakat yang tidak mampu dan terjerat dari bantuan rentenir.
6
Sistem pinjaman yang diberikan dari pihak Baitul Qiradh Baznas kepada fakir dan miskin adalah sistem peminjaman yang tanpa bunga, dengan
adanya peminjaman dana tersebut ada dampak pengaruhnya bagi pihak mustahik, pengaruhnya adalah cukup membantu para mustahik dengan adanya
pinjaman dana dan dana tersebut dapat di putar lagi untuk menambah usaha mereka. Wilayah yang menerima bantuan dana zakat di Baitul Qiradh Baznas
kebanyakan adalah wilayah Jabodetabek, karena wilayah jabodetabek dapat di jangkau untuk hasil survey yang diadakan oleh pegawai Baitul Qiradh Baznas.
Jenis usaha yang ada pada Baitul Qiradh adalah usaha mikro, pengertian dari usaha mikro adalah Apakah usaha kecil mikro itu? yang
dimaksud dengan usaha kecil mikro menurut surat edaran Bank Indonesia No. 26UKK tanggal 29 Mei 1993 perihal Kredit Usaha Kecil KUK adalah usaha
yang memiliki total asset maksimum Rp. 600 juta tidak termasuk tanah dan rumah yang ditempati.
Maka dari itu dengan adanya pemberdayaan dana zakat melalui program usaha kecil menengah, telah banyak memberikan dampak positif bagi
para mustahik yang ingin mendirikan usaha kecil dan mengentaskan kemiskinan yang berlarut-larut.
Penghimpunan dana zakat Baitul Qiradh Baznas sebagai berikut : a.
Simpanan pokok
6
Hasil wawancacra oleh Ibu Haryanti Baitul Qiradh Baznas pada tanggal 24 Februari 2011
b. Simpanan wajib
c. Simpanan sukarela
d. Simpanan berjangka
e. Simpanan khusus.
7
Dana zakat pada Baitul Qiradh Baznas dapat berasal dari beberapa sumber pendanaan, dimana masing-masing sumber dana memiliki
karakteristik yang berbeda satu sama lain, perbedaan karakteristik sumber pendanaan tersebut akan terkait secara langsung dengan alokasi penggunaan
dana. Dana modal yang bersifat lebih permanen dapat digunakan lebih fleksibel baik untuk modal usaha dan memenuhi kebutuhan hidup para
mustahik. Dana simpanan pihak ketiga berupa investasi tidak terikat baik dalam bentuk tabungan maupun simpanan berjangka hanya dapat digunakan
untuk cadangan likuiditas lembaga keuangan dan penyaluran pembiayaan.
8