Tujuan Penelitian Tujuan dan Signifikansi

9 untuk menyampaikan pesan itu guru seringkali menggunakan berbagai cara atau teknik tertentu agar siswa merasa tertarik dengan pesan atau materi yang disampaikannya, disinilah guru membutuhkan metode yang tepat sebagai media penyampai pesan. Imam barnadib mengatakan bahwa metode adalah “suatu sarana untuk menemukan, menguji, dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin tertentu. ” 3 Alat yang dimaksud disini adalah suatu cara yang mampu digunakan untuk menjembatani seseorang guru untuk menganalisis dan mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Sedangkan dalam kamus besar bahasa indonesia, metode berarti “cara yg teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud. ” 4 Menurut Winarno surakhmad, metode adalah “cara yang didalam fungsinya merupakanalat untuk mencapai suatu tujuan. ” 5 “Metode mengandung implikasi bahwa proses penggunaannya bersifat konsisten dan sistematis, mengingat sasaran metode tersebut adalah manusia yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan. ” 6 Jadi penggunaan metode dalam proses kependidikan pada hakikatnya adalah pelaksanaan sikap hai-hati dalam pekerjaan mendidik atau mengajar. Dari beberapa pengertian diatas dapat dipahami bahwa metode adalah seperangkat teknik, dan suatu cara yang harus dimiliki dan digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan pelajaran untuk mencapai suatu tujuan pendidikan yang diinginkan. 3 Imam Barnadib, Filsafat Pendidikan, sistem, dan metode, Yogyakarta : Yayasan Penerbit IKIP Yogyakarta, 1990, Cet. VI, hal. 85 4 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Pusat Bahasa, 2008 Cet. I, h. 929 5 Winarno surakhmad, Metodologi Pengajaran Nasional, Bandung : Jemmars, 1980, h. 75 6 M. Arifin. Filsafat Pendidikan...,h. 98 10

b. Pengertian Pembelajaran

Pengertian umum dari belajar adalah suatu upaya yang dimaksudkan untuk menguasai sejumlah pengetahuan. Belajar memiliki arti yang berhubungan dengan perubahan yang meliputi tingkah laku, mental emosional, spiritual, dan seseorang dikatakan belajar jika dirinya telah mengikuti proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku. “Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pada pengalaman dan latihan. ” 7 Sedangkan mengajar berarti “menyerahkan atau menyampaikan ilmu pengetahuan ataupun keterampilan dan lain sebagainya dengan menggunakan cara-cara tertentu, sehingga pengetahuan atau keterampilan dan sebagainya itu dapat menjadi milik orang tersebut. ” 8 Pembelajaran pada hakikatnya adalah kegiatan guru dalam membelajarkan siswa, ini berarti bahwa proses pembelajaran adalah membuat atau menjadikan siswa dalam kondisi belajar. Siswa dalam kondisi belajar dapat diamati dan dicermati melalui indikator aktivitas yang dilakukan, yaitu perhatian fokus, antusias, bertanya, menjawab, berkomentar, presentasi, diskusi, mencoba, menduga, atau menemukan. Sebaliknya siswa dalam kondisi tidak belajar adalah kontradiksi dari aktivitas tersebut, mereka hanya berdiam diri, beraktivitas tak relevan, pasif, atau menghindar. Menurut muhaimin yang dikutip oleh yatim riyanto mengatakan bahwa “pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan 7 Oemar Hamalik, Metodologi Pegajaran Ilmu Pendidikan berdasarkan pendekatan kompetensi,Bandung : Mandar Maju, 1989, h. 60 8 Amir Daien indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya : Usaha Nasional. 1973, h.28.