Pembatasan dan Perumusan masalah

Dengan latar belakang yang telah penulis gambarkan, penulis mencoba untuk mengungkap bahasan tersebut dengan judul “Pengembalian Mahar Seutuhnya Akibat Perceraian Studi Analisa atas Putusan Perceraian No:81Pdt.G2005Msy – LGS di Mahkamah Syariah Langsa”. Adapun yang menjadikan alasan penulis memilih judul ini adalah : 1. Karena adanya ketimpanganketidaksesuaian hukum antara putusan perceraian yang Qabla dukhul dengan amar dari putusan perceraian tersebut. 2. Karena sangat tingginya kedudukan mahar dalam perkawinan, sehingga mahar itu sendiri menjadi suatu faktor yang tidak dapat ditinggalkan, bahkan jika mahar tersebut belum di penuhi, maka hal itu di anggap sebagai hutang yang harus dipenuhi. 3. Karena pada umumnya akibat dari kasus perceraian yang dipermasalahkan hanya berupa harta, atau pemeliharaan anak, akan tetapi ada juga yang mempermasalahkan status dari mahar yang telah diberikan.

B. Pembatasan dan Perumusan masalah

1. Pembatasan Masalah Apabila berbicara tentang perceraian, maka berbicara tentang sebab- sebab yang dapat menyebabkan perceraian, serta akibat-akibat hukum dari pada perceraian tersebut. Dalam skripsi ini penulis tidak akan membahas masalah-masalah yang dapat menyebabkan dan akibat hukum lainnya dari perceraian. Adapun yang akan di bahas dalam skripsi ini adalah mengenai pengembalian mahar seutuhnya akibat dari pada perceraian Qabla dukhul, untuk menjadikan mahar sebagai suatu faktor di dalam pernikahan yang sangat penting dan tidak dapat ditinggalkan. 2. Perumusan masalah Adapun perumusan dalam permasalahan ini, bahwa dalam kitab-kitab Fiqh, mahar adalah hak istri, namun bila Qabla Dukhul terjadi perceraian, mahar dikembalikan setengahnya. Akan tetapi putusan dari Mahkamah Syariah Langsa memutuskan untuk mengembalikan mahar seluruhnya. Hal ini yang ingin penulis telusuri dari penulisan skripsi ini. Rumusan tersebut penulis rinci dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut : a. Mengapa tidak sesuai, konsep mahar yang diatur oleh peraturan perundang-undangan dengan putusan Majelis Hakim ? b. Kenapa Majelis Hakim memutus perkara cerai dengan pengembalian mahar seutuhnya ? c. Bagaimana tinjauan hukum Islam tentang pengembalian mahar Qabla Dukhul ? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui konsep peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang mahar Qabla Dukhul. b. Untuk mengetahui bagaimana pertimbangan dan putusan Majelis Hakim. c. Untuk mengetahui tinjauan dari hukum Islam tentang pengembalian mahar Qabla Dukhul . 2. Manfaat dan Signifikansi Penelitian : a. Signifikansi akademis: menambah wawasan yang berkaitan dengan gambaran baik secara umum maupun secara khusus mengenai ketidakesuaian hukum antara putusan perceraian yang Qabla dukhul dengan amar dari putusan perceraian tersebut. Bagaimanakah konsep dasar mahar yang baik dan benar dalam hukum perkawinan yang berlaku di Indonesia, serta pengaruh perceraian terhadap mahar yang telah diberikan. b. Signifikansi praktis: Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai literatur, dan diharapkan bermanfaat terutama bagi para praktisi hukum, khususnya di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sebagai bahan literatur bagi pihak-pihak yang memerlukannya serta dapat dijadikan salah satu bahan rujukan bagi mereka yang tertarik dalam mengkaji masalah- masalah yang berkaitan dengan mahar serta akibat-akibat hukum dari perceraian Qabla dukhul.

D. Metode penelitian