Berdasarkan Tabel 4.10. persamaan SLF untuk variabel keselamatan kerja adalah sebagai berikut :
X1 = 0,99 X + 0,01 X2 = 0,88 X + 0,22
X3 = 0,82 X + 0,33 X3 = 0,80 X + 0,36
Gambar 4.4 Konfirmatori Analisis Keselamatan Kerja
Berdasarkan hasil SLF, maka peraturan keselamatan X1 merupakan indikator yang dominan dalam variabel keselamatan di PT. X oleh karena itu
perusahaan selalu berkomitmen untuk melaksanakan program K3. Program Keselamatan kerja diharapkan dapat meningkatkan keamanan pekerja dalam bekerja.
4.4.4 Kesehatan Kerja
Berdasarkan kerangka teori yang dibangun, variabel kesehatan kerja memiliki 3 indikator besar yaitu kondisi fisik X5, pemeriksaan kesehatan X6 dan sarana
Keselamatan Kerja X1
X4 X3
X2 0,01
0,22
0,33
0,36 0,99
0,88 0,82
0,8
Universitas Sumatera Utara
pelayanan kesehatan X7. Setelah melalui uji konfirmasi faktor terhadap ketiga indikator kesehatan kerja. Construct reliability untuk variabel kesehatan kerja
ditemukan sebesar 0,939 dan AVE sebesar 0.8367 yang berarti reliabilitas baik. Dengan demikian. Analisis konfirmasi faktor terhadap kesehatan kerja menghasilkan
3 indikator. Menurut urutan besaran masing-masing muatan faktor SLF diketahui bahwa
kondisi fisik X5 yang merupakan indikator kesehatan kerja merupakan indikator yang tertinggi atau paling signifikan SLF= 0,97, pemeriksaan kesehatan X6
SLF= 0,92, dan terakhir disusul oleh sarana pelayanan kesehatan yang merupakan sub faktor terendah dalam kesehatan kerja X7 SLF= 0,85.
Tabel 4.11 Nilai SLF pada Variabel Kesehatan Kerja Variabel Laten
Varaibel Manifes SLF
Error CR
AVE
Kesehatan X5
0,97 0,05
0,939 0,8367
X6 0,92
0,16 X7
0,85 0,28
Berdasarkan Tabel 4.11. persamaan SLF untuk variabel kesehatan kerja
adalah sebagai berikut : X1 = 0,97 X + 0,05
X2 = 0,92 X + 0,16 X3 = 0,85 X + 0,28
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.5 Konfirmatori Analisis Kesehatan Kerja
Berdasarkan urutan SLF, maka kondisi fisik X1 merupakan indikator yang dominan dalam variabel keselamatan di PT. X oleh karena itu perusahaan harus
memperhatikan kesehatan pekerja secara preventif dengan melakukan pemeriksan kesehatan dan kuratif dengan cara menyediakan klinik kesehatan, dokter, dan
pemberian obat-obatan dengan gratis.
4.4.5 Produktivitas Kerja
Berdasarkan kerangka teori yang dibangun, variabel produktivitas pekerja memiliki 3 indikator besar yaitu kuantitas kerja Y1, kualitas kerja Y2 dan
ketepatan waktu Y3. Setelah melalui uji konfirmasi faktor terhadap ketiga indikator produktivitas kerja. Construct reliability untuk variabel partisipasi karyawan
ditemukan sebesar 0,94 dan AVE sebesar 0,8413 yang berarti reliabilitas baik. Dengan demikian. Analisis konfirmasi faktor terhadap produktivitas kerja
menghasilkan 3 indikator.
Kesehatan Kerja
X6 X6
X5 0,05
0,16
0,28 0,97
0,92
0,85
Universitas Sumatera Utara
Menurut urutan besaran masing-masing muatan faktor SLF diketahui bahwa kuantitas kerja Y1 yang merupakan indikator produktivitas kerja merupakan
indikator yang tertinggi atau paling signifikan SLF= 0,99. Sub faktor kedua dalam variabel produktivitas kerja adalah kualitas Y2 dengan nilai sebesar SLF= 0,97,
dan terakhir disusul oleh ketepatan waktu yang merupakan sub faktor terendah dalam produktivitas kerja Y3 SLF= 0,79.
Tabel 4.12 Nilai SLF pada Variabel Produktivitas Kerja Variabel Laten
Varaibel Manifes SLF
Error CR
AVE
Produktivitas Y1
0,99 0,03
0,94 0,8413
Y2 0,97
0,07 Y3
0,79 0,38
Berdasarkan Tabel 4.12. persamaan SLF untuk variabel produktivitas kerja adalah sebagai berikut :
X1 = 0,99 X + 0,03 X2 = 0,97 X + 0,07
X3 = 0,79 X + 0,38
Gambar 4.6 Konfirmatori Analisis Produktivitas Kerja
Produktivitas Kerja
Y3 Y2
Y1 0,03
0,07
0,38 0,99
0,97
0,79
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan urutan SLF, maka kuantitas Y1 merupakan indikator yang dominan dalam variabel produktivitas kerja di PT. X yaitu terdiri dari pencapaian
kerja, semangat kerja yang tinggi, dan pemanen memaksimalkan hasil kerja mereka.
4.4.6 Struktural Model