Keseimbangan Aspek-aspek Pembelajaran yang Ada dalam Buku MBI

clxxxiv

2. Keseimbangan Aspek-aspek Pembelajaran yang Ada dalam Buku MBI

SMK Seorang penulis buku yang baik akan selalu berpedoman pada kurikulum yang berlaku dalam menyusun sebuah buku. Penggunaan kurikulum sebagai pedoman penyusunan buku akan meminta penulis buku untuk memahami kurikulum. Pemahaman penulis buku terhadap kurikulum akan membuat para penulis menyusun buku yang relevan dengan kurikulum. Dengan demikian buku yang dihasilkan diharapkan akan mendukung tercapainya tujuan yang diinginkan. Kurikulum yang berlaku saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Dalam KTSP tiap institusi diperbolehkan mengembangkan silabus. Khusus untuk SMK menggunakan penggalan silabus berdasarkan satuan kompetensi. Oleh karena itu, perlu kecermatan dan ketepatan yang lebih ketika menyusun buku. Adapun pengembangan materi pembelajaran agar dapat menunjang pencapaian kompetensi dasar harus mempertimbangkan: a potensi peserta didik, b relevansi dengan karakteristik daerah, c tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik, d kebermanfaatan bagi peserta didik, e struktur keilmuan, f aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran, g relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan, serta h alokasi waktu. Menilik dari hal tersebut, buku ini belum memiliki keseimbangan dalam aspek pembelajarannya. Ketiga aspek yang harus ada dalam buku ini adalah aspek kebahasaan, aspek pemahaman, dan aspek penggunaan. Aspek kebahasaan memiliki porsi yang sangat sedikit, bila clxxxv dibandingkan dua aspek yang lain. Hal ini seperti terdapat dalam hasil wawancara dengan siswa berikut ini. Sementara keterampilan bahasa dan sastra relatif sedikit. Menurut siswa, kedua materi ini dianggap sulit, terutama dalam EYD atau Ejaan Yang Disempurnakan. Mengikuti aturan dalam menggunakan huruf kapital juga masih mengalami kesulitan. Bahkan siswa cenderung tidak mengerti tentang makna imbuhan, penulisan tanda baca koma maupun titik, memenggal kata. Hal ini mereka rasakan ketika harus menulis sebuah paragraf. Mereka mengalami kesulitan menentukan tanda titik dan komanya. Sarwiji Suwandi 2006: 17 menyatakan bahwa pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Oleh karena itu, dalam buku mata pelajaran bahasa Indonesia hendaknya memenuhi aspek tersebut. Dalam hal ini buku haruslah bertujuan menjadikan siswa terampil berbahasa, yakni menyimak, menulis, membaca, dan berbicara. Buku ini belum seimbang menyajikan keempat keterampilan tersebut. Keterampilan membaca dan menyimak masih sangat dominan. Padahal dalam kehidupan sehari-hari, justru keterampilan berbicaralah yang sangat dominan, baru kemudian keterampilan menulis.

3. Keterkaitan Antaraspek Pembelajaran yang Ada dalam Buku MBI SMK