lxxvi Kompetensi strategi mengacu pada penguasaan strategi-strategi komunikasi
verbal dan nonverbal. Kompetensi ini perlu dimiliki untuk mengatasi kemacetan dalam komunikasi karena berbagai hal. Hal ini mengingat kadang seseorang
dalam berkomunikasi mengalami kondisi diam. Kondisi ini terjadi karena banyak hal, bisa karena keterbatasan kompetensi gramatikal atau yang lain. Selain itu,
kompetensi strategi juga diperlukan untuk meningkatkan keefektifan dalam komunikasi. Karena tak jarang dalam komunikasi dialami keterbatasan waktu
sehingga tuturan yang dilakukan langsung mengarah pada topik. Kadang juga dijumpai tuturan yang sengaja dilambatkan, terutama pada kalimat retoris.
B. Kajian Hasil Penelitian Relevan
Kaswan Darmadi dan Henry Yustanto 1999: 1-74 dalam laporan penelitiannya tentang keterbacaan buku teks pelajaran menyatakan: 1
keterbacaan buku pendamping bahasa Indonesia kelas 6 SD terbitan Tiga Serangkai pada posisi standar dengan skor 63,59, 2 kesesuaian keterbacaan
dengan tingkatan kelas pun ada pada posisi standar, dan 3 kecermatan penggunaan bahasa juga termasuk kategori baik.
Penelitian yang senada juga dilakukan oleh Soedirdjo pada tahun 1994 dan Ahmad Sumarto juga pada tahun yang sama, keduanya dari IKIP Semarang. Buku
yang dijadikan subjek kajian adalah buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia PBSI kelas 3, 4, 5, dan 6 SD kurikulum 1994 terbitan Intan Pariwara dan
Erlangga. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Suratno pada tahun 2003. Buku
yang diteliti adalah “Pintar Berbahasa Indonesia Jilid 2” karya J.D. Parera.
lxxvii Adapun hasil penelitian menunjukkan 1 skor rata-rata tes isi rumpang 91, 42 ,
2 aspek-aspek pengajaran bahasa Indonesia sudah merata, 3 antarkomponen pembelajaran tidak memiliki keterkaitan yang erat, dan 4 sudah sesuai dengan
pendekatan yang diberlakukan pemerintah. Oleh karena itu, buku ini masuk dalam kategori baik.
C. Kerangka Berpikir
Dalam pembelajaran, kurikulum merupakan pedoman yang harus dipahami oleh guru. Selain itu, dalam proses belajar mengajar ada tiga komponen utama
yang terlibat, yaitu guru, siswa, dan buku teks pelajaran sebagai sumber ajar. Ketiganya saling berkaitan.
Buku teks pelajaran merupakan sumber belajar yang cukup efektif. Buku teks pelajaran yang baik tingkat keterbacaannya sesuai dengan kondisi siswa.
Selain itu, dalam buku teks pelajaran juga harus tergambar adanya kesamaan pendekatan yang digunakan. Dalam pembagian aspek pembelajaran pun harus
terjadi adanya keseimbangan antaraspek pembelajaran sebagaimana yang dituntut dalam kurikulum. Dengan demikian buku teks pelajaran akan berfungsi
sebagaimana mestinya sebagai salah satu alat pencapaian tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, baik buruknya buku teks pelajaran dipengaruhi oleh adanya
kesamaan pendekatan yang digunakan, kelengkapan aspek pembelajaran, dan keterkaitan antar-aspek pembelajaran, serta tingkat keterbacaannya. Selain hal itu,
persepsi guru terhadap buku teks pelajaran juga akan mempengaruhi penggunaan buku teks pelajaran secara maksimal atau tidak.
lxxviii Sebuah buku teks pelajaran disusun dengan memperhatikan tiga hal, yaitu
tingkat keterbacaan, kurikulum, dan norma-norma penyusunan buku teks pelajaran. Tingkat keterbacaan akan berkaitan dengan masalah panjang-pendek
kalimat dan keterasingan kosakata. Untuk mengukur keterbacaan sebuah buku teks pelajaran dapat dilaksanakan dengan cara penilaian guru dan prosedur cloze
atau tes isi rumpang. Kurikulum akan berkaitan dengan pendekatan yang digunakan dan aspek-aspek pembelajaran yang ada. Sementara sisi norma
penulisan buku akan berkaitan dengan sepuluh norma yang telah dipaparkan pada bagian depan.
Sebuah buku teks pelajaran dikatakan berkualitas apabila memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi. Pendekatan dan aspek pembelajaran yang ada di
dalamnya sesuai dengan kurikulum, lengkap, serta memiliki keseimbangan. Selain itu, buku tersebut disusun dengan memperhatikan norma-norma penyusunan buku
teks pelajaran. Secara lebih detail kerangka berpikir dapat digambarkan dalam bagan berikut.
BUKU TEKS PELAJARAN
Kelayakan Isi Kelayakan
Penyajian Kelayakan
Kebahasaan Kegrafikaan
lxxix
Bagan 5. Kerangka Berpikir
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian