Metode Analisis Data Analisis Biaya Pengelolaan Pascapanen Sayuran Kubis Ekspor (Kasus : Gapoktan Dolok Mariah di Desa Seribudolok Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun)

telah menyebar normal. Penentuan sampel minimal 30 orang secara empiris sudah memiliki distribusi peluang rata-rata yang akan mengikuti distribusi normal dan sampel tersebut sudah besar.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber informasi dengan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Sedangkan data sekunder hanya sebagai data pelengkap yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS Provinsi Sumatera Utara.

3.4 Metode Analisis Data

Identifikasi masalah 1 akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, yaitu melalui survey langsung ke lapangan. Identifikasi masalah 2 akan dianalisis dengan menggunakan rumus mengenai Total Cost TC. Total cost dapat diperoleh dengan menjumlahkan semua biaya baik itu biaya tetap fixed cost maupun biaya variabel variable cost. Yang termasuk biaya pengemasan dalam pengelolaan pasca panen sayuran kubis ekspor adalah biaya pembungkus kubis kertas koran dan jaring, biaya tenaga kerja, biaya pembelian rak jaring besi, biaya pembelian timbangan, biaya pembelian kapur, biaya penyusutan, dan biaya listrik, air, dan telepon. Untuk memperoleh besar biaya pengemasan produksi digunakan rumus sebagai berikut. TC = FC + VC Universitas Sumatera Utara Keterangan : TC = Total cost atau biaya total FC = Fixed cost atau biaya tetap VC = Variable cost atau biaya variabel Identifikasi masalah 3 akan dianalisis dengan menggunakan rumus penerimaan dan pendapatan. Penerimaan diperoleh setelah kubis dijual ke pedagang pengumpul. Pendapatan diperoleh setelah penerimaan dikurangi dengan biaya pengelolaan pasca panen. Total penerimaan TR diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut : TR = P x Q Keterangan : TR = Total Revenue atau total penerimaan P = Price atau Harga Q = Jumlah produksi Selanjutnya pendapatan diperoleh dengan rumus : Pd = TR – TC Keterangan : Pd = Pendapatan Rp TR = Total revenue atau total penerimaan TC = Total cost atau total biaya Universitas Sumatera Utara Identifikasi masalah 4 akan dianalisis dengan analisis regresi linear berganda. Data diolah dengan menggunakan program SPSS dengan meregresikan data biaya pengelolaa pascapanen dengan pendapatan pengelolaan pasca panen. Biaya pengemasan produksi dalam pengelolaan pasca panen sayuran kubis ekspor meliputi biaya pembungkus kubis kertas koran dan jaring, biaya tenaga kerja, biaya pembelian rak jaring besi, biaya pembelian timbangan, biaya pembelian kapur, biaya penyusutan, dan biaya listrik, air, dan telepon. Setelah data biaya pengemasan produksi dan pendapatan pengelolaan pasca panen diperoleh, selanjutnya dilakukan analisis regresi linear berganda. Persamaannya dinotasikan sebagai berikut : Y = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 + b 3 x 3 + b 4 x 4 + b 5 x 5 + b 6 x 6 + ε Keterangan : Y = Pendapatan pengelolaan pasca panen a = Nilai konstanta b 1 sd b 6 = Koefisien regresi x 1 = Biaya bahan pembungkus kubis kertas koran dan jaring Rp x 2 = Biaya tenaga kerja Rp x 3 = Biaya peralatan timbangan dan rak jaring besi Rp x 4 = Biaya penyusutan Rp x 5 = Biaya kapur Rp x 6 = Biaya listrik, air, dan telepon Rp ε = Std. Error Universitas Sumatera Utara

3.4.1 Uji Kesesuaian Model

Uji kesesuaian model digunakan untuk mengukur kemampuan dari peubah penjelas untuk menerangkan keragaman atau variasi dari peubah endogen pada masing- masing persamaan. Ukuran yang digunakan untuk uji ini adlah koefisien determinansi R 2 . Suatu angka yang mengukur keragaman pada variabel dependen yang dapat diterangkan oleh variasi pada model regresi disebut koefisien determinasi. Nilai R 2 berkisar antara 0 R 2 1, dengan criteria pengujiannya adalah R 2 yang semakin tinggi mendekati 1 menunjukkan model yang terbentuk mampu menjelaskan keragaman dari variabel dependen, demikian sebaliknya.

3.3.2 Uji F Uji Simultan

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Kriteria uji : Jika F hitung F tabel atau Sig 0.05 ; H ditolak dan H 1 diterima Jika F hitung ≤ F tabel atau Sig 0.05 ; H diterima dan H 1 ditolak H : biaya bahan pembungkus kubis, biaya tenaga kerja, biaya peralatan, biaya penyusutan, biaya kapur dan biaya listrik, air dan telepon secara serempak tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan pengelolaan pasca panen sayuran kubis ekspor H 1 : biaya bahan pembungkus kubis, biaya tenaga kerja, biaya peralatan, biaya penyusutan, biaya kapur dan biaya listrik, air dan telepon secara serempak tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan pengelolaan pasca panen sayuran kubis ekspor

3.3.3 Uji t Uji Parsial

Universitas Sumatera Utara Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Tujuan dari uji t ini adalah untuk menguji koefisien regresi secara invidual. kriteria uji : Jika t hitung t tabel atau Sig 0.05 ; H diterima dan H 1 ditolak Jika t hitung t tabel atau Sig ≤ 0.05 ; H ditolak dan H 1 diterima H : biaya bahan pembungkus kubis, biaya tenaga kerja, biaya peralatan, biaya penyusutan, biaya kapur dan biaya listrik, air dan telepon secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan pengelolaan pasca panen sayuran kubis ekspor. H 1 : biaya bahan pembungkus kubis, biaya tenaga kerja, biaya peralatan, biaya penyusutan, biaya kapur dan biaya listrik, air dan telepon secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan pengelolaan pasca panen sayuran kubis ekspor.

3.3.4 Uji Asumsi Klasik Normalitas

Normalitas data merupakan syarat pokok yang harus dipenuhi dalam analisis parametric. Untuk yang menggunakan analisis parametrik seperti analisis perbandingan 2 rata-rata, korelasi, regresi, dan sebagainya, maka perlu dilakukan uji normalitas data dahulu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut terdistribusi normal atau tidak. Jika asumsi ini dilanggar, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk sampel kecil. Priyatno, 2012 Universitas Sumatera Utara Multikolinieritas Penyimpangan asumsi model klasik yang pertama adalah adanya multikolinieritas dalam model regresi yang dihasilkan. Artinya, antar variabel independen yang terdapat dalam model memiliki hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1. Adanya multikolinieritas adalah model regresi yang diperoleh tidak sahih valid untuk menaksir nilai variabel independen Algifari, 2000 Menurut Gujarati 1994 multikolinieritas dapat dideteksi dengan beberapa metode, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Nilai toleransi kurang dari 0,1 atau VIF Variance Inflation Factor melebihi 10 2. Terdapat koefisien sederhana yang mencapai atau melebihi 0,8 3. Nilai F-hitung melebihi nilai F-tabel dari regresi antar variabel bebas Ada beberapa cara menghilangkan Multikolinieritas yaitu menghilangkan salah satu atau beberapa variabel yang memiliki korelasi tinggi dalam model, menambah data atau mentransformasi nilai variabel yang digunakan mundur 1 tahun. Untuk identifikasi masalah 5 akan dianalisis dengan uji beda rata-rata Independent Samples Test . Data yang akan dianalisis beda rata-ratanya adalah pendapatan pengelolaan pasca panen sayuran kubis ekspor antara yang menggunakan packing house dan tanpa menggunakan packing house. Data diolah dengan menggunakan program SPSS. Secara matematis, untuk mendapatkan t hitung digunakan rumus sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara Keterangan : : Rata-rata pendapatan pengelolaan pasca panen menggunakan packing house : Rata-rata pendapatan pengelolaan pasca panen tanpa menggunakan packing house n 1 : Jumlah sampel pengelolaan pasca panen menggunakan packing house n 2 : Jumlah sampel pengelolaan pasca panen tanpa menggunakan packing house : Varian dari pengelolaan pasca panen menggunakan packing house : Varian dari pengelolaan pasca panen tanpa menggunakan packing house Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut : Jika t hitung t tabel atau sig 0.05, maka H ditolak dan H 1 diterima Jika t hitung t tabel atau sig 0.05, maka H diterima dan H 1 ditolak H : Tidak ada perbedaan pendapatan pengelolaan pasca panen sayuran kubis ekspor antara yang menggunakan packing house dan tanpa menggunakan packing house H 1 : Ada perbedaan pendapatan pengelolaan pasca panen sayuran kubis ekspor antara yang menggunakan packing house dan tanpa menggunakan packing house Universitas Sumatera Utara

3.5 Definisi dan Batasan Operasional