Landasan Teori Teori Biaya Produksi

Biasanya kubis dapat dipanen pada umur 3-4 bulan. Untuk mendapat hasil yang maksimum, kubis harus sudah dipanen apabila kropnya telah keras. Tanda ini biasa dirasakan dengan memegang atau menekan krop kubis tersebut Pracaya, 2001. Sebagaimana telah diketahui, bahwa harga produk hortikultura, baik sayuran, buah- buahan, maupun tanaman hias sangat ditentukan oleh mutunya. Penilaian terhadap mutu sesungguhnya sangat bersifat kualitatif dan sulit untuk dikuantifikasi. Pada sayuran, mutu ditentukan oleh kesegaran, warna daun, dan adatidaknya lubang- lubang bekas serangan hama Zulkarnain, 2009. Menurut Utama 2001, perlakuan-perlakuan pascapanen adalah bertujuan memberikan penampilan yang baik dan kemudahan-kemudahan untuk konsumen, memberikan perlindungan produk dari kerusakan dan memperpanjang masa simpan. Sukses penanganan pascapanen memerlukan koordinasi dan integrasi yang hati-hati dari seluruh tahapan dari operasi pemanenan sampai ke tingkat konsumen untuk mempertahankan mutu produk awal. Beberapa tahapan perlakuan umum pascapanen antara lain adalah pre-sorting, pencucian, pelilinan, pengendalian penyakit, pengendalian insekta, dan grading.

2.2 Landasan Teori Teori Biaya Produksi

Rosyidi 2006 menyatakan bahwa tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mendapatkan laba semaksimal mungkin. Maka persoalan biaya produksi sangat penting diketahui karena laba merupakan selisih antara penerimaan dan biaya selisih antara revenue dan cost. Biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pengusaha untuk menghasilkan output. Produksi dapat Universitas Sumatera Utara dilaksanakan apabila tersedia faktor-faktor produksi. Sudah barang tentu pula bahwa semua faktor produksi itu tidak diperoleh secara cuma-cuma melainkan harus dibeli karena tidak ada satu faktor produksi pun yang merupakan barang bebas, semuanya adalah barang ekonomi yang jumlah atau tersedianya adalah langka sehingga untuk mendapatkannya tentu harus dilakukan pengorbanan dengan cara pembelian. Jelasnya, biaya produksi adalah nilai semua faktor produksi yang dipergunakan untuk menghasilkan memproduksi output. Case dan Fair 2007 menyatakan bahwa biaya total total cost disusun oleh biaya tetap dan biaya variabel. Fixed cost adalah biaya untuk fixed resources. Dengan demikian, karena perusahaan tidak dapat mengubah-ubah jumlah sumber itu dalam proses produksinya, fixed cost itu pun akan tetap saja besarnya tidak peduli berapa pun jumlah output yang dihasilkan, misalnya sewa, asuransi, biaya pemeliharaan, biaya penyusutan barang-barang modal, gaji dan sebagainya. Sedangkan variable cost merupakan biaya untuk pembelian variable resources. Besarnya variable cost akan berubah-ubah seiring dengan berubahnya jumlah output yang dihasilkan. Biaya variabel akan naik jika jumlah output yang dihasilkan bertambah dan akan turun jika jumlah output yang dihasilkan berkurang. Menurut Case dan fair 2007, dalam membahas biaya tetap harus dibedakan antara biaya tetap total TFC dan biaya tetap rata-rata AFC. Biaya tetap total TFC adalah biaya yang tidak berubah sesuai output, meskipun outputnya nol. Sedangkan biaya tetap rata-rata AFC adalah biaya tetap untuk setiap satuan output yang dihasilkan, yang didapat dari pembagian biaya tetap total TFC dengan jumlah unit output q. Sewaktu output meningkat, biaya tetap rata-rata turun karena kita membagi angka yang tetap dengan kuantitas yang lebih besar dan lebih besar lagi. Universitas Sumatera Utara Biaya variabel total TVC adalah jumlah biaya yang beragam sesuai dengan tingkat output yang dihasilkan. Untuk memperoleh output lebih banyak, suatu perusahaan menggunakan input yang lebih banyak pula. Biaya output tambahan tergantung langsung pada berapa input tambahan yang diperlukan dan berapa banyak biayanya. Rosyidi 2006 menyatakan bahwa biaya variabel rata-rata atau AVC adalah besarnya biaya variabel untuk setiap satuan output yang dihasilkan. AVC ini diperoleh dengan cara membagi biaya variabel dengan jumlah output. Adapun biaya total produksi atau lebih dikenal total cost TC merupakan keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh produsen berkaitan dengan proses produksi sebagai aktivitas utama untuk menghasilkan suatu produk. Dalam jangka pendek total cost sangat ditentukan oleh input-input produksi baik secara kuantitas maupun kualitas Sarnowo et al, 2011. Sedangkan biaya rata-rata Average cost = AC menurut Putong 2002 adalah rata-rata biaya total yang dikeluarkan oleh perusahaan, baik yang bersifat tetap maupun yang bersifat variabel. Dimana AC = TCq atau AC = AFC + AVC. Sukirno 2001 mengatakan bahwa, ada beberapa konsep biaya dalam ekonomi, yaitu : 1. Biaya tetap total Total fixed cost adalah biaya yang tidak berubah mengikuti perubahan keluaran perusahaan. Dalam jangka pendek perusahaan tidak mampu menghindari atau mengubahnya bahkan apabila produksinya nol. 2. Biaya variabel total Total variable Cost adalah biaya yang tergantung pada tingkat keluaran yang dipilih dengan kata lain biaya ini berubah-ubah mengikuti kesibukan usaha tersebut. Universitas Sumatera Utara 3. Biaya total Total Cost adalah penjumlahan biaya total tetap dan biaya variabel total. 4. Biaya tetap rata-rata Average Fixed Cost adalah biaya tetap total dibagi kuantitas keluaran. Ketika keluaran naik, biaya tetap rata-rata menurun karena total yang sama ditanggung oleh kuantitas keluaran yang semakin besar. 5. Biaya variabel rata-rata Average Variable Cost adalah biaya variabel total dibagi kuantitas keluaran. 6. Biaya total rata-rata Average Cost adalah biaya total dibagi dengan kuantitas keluaran. ATC sama juga dengan jumlah biaya tetap rata-rata dan biaya variabel rata- rata’ 7. Biaya Marginal Marginal Cost adalah naiknya biaya total yang diakibatkan oleh memproduksi satu unit keluaran lagi. Biaya marginal mencerminkan perubahan biaya variabel serta menghitung biaya masukan tambahan yang diperlukan untuk memproduksi masing-masing unit keluaran berikutnya. 8. Biaya kesempatan adalah biaya atau pengeluaran yang harus dilakukan untuk memperbanyak produksi dengan mengorbankan produksi barang yang lain. Dengan kata lain semakin banyak suatu barang misalnya barang industri, maka biaya kesempatan yaitu penurunan produksi pertanian untuk memperoleh satu unit tambahan barang tersebut menjadi semakin besar. Universitas Sumatera Utara Packing House Operation Pengertian Packing House operation adalah persiapan yang dilakukan yang mungkin hanya pada tanaman dalam jumlah terbatas dan dipersiapkan untuk pasar tertentu. Setelah panen tanaman hortikultura harus dibersihkan, disortir, dan biasanya dikemas jika mereka akan dijual dipasar untuk menjaga produk tetap segar. Biasanya prosedur ini berlangsung di rumah pengemasan dari berbagai jenis, baik itu tempat tinggal kecil atau tempat pengemasan berukuran besar dengan peralatan otomatis. Packing house cenderung menjadi titik fokus untuk industri hortikultura local dan pusat informasi dapat juga dimanfaatkan untuk kemasan komoditas yang berbeda dalam musim yang berbeda. Selain itu packing house juga bertujuan untuk menyiapkan bahan sesuai dengan kebutuhan konsumen yang menginginkan produk yang berkualitas, perkelasan produk yang disesuaikan dengan tuntutan pasar dan dapat digunakan sebagai tempat penampungan produk sementara sebelum dipasarkan agar produk terjaga kualitasnya. Untuk ekspor produk segar, packing merupakan bagian penting dari operasi pada saat seleksi, penilaian dan pengendalian mutu yang disiplin. Berbagai faktor yang harus dipertimbangkan ketika merencanakan packing house meliputi :  Operasi  Peralatan dan fasilitas  Lokasi  Desan dan bahan kontruksi  Manajemen Universitas Sumatera Utara Regresi Linear Berganda Persamaan matematika yang memungkinkan kita meramalkan nilai-nilai peubah tak bebas dari nilai-nilai satu atau lebih peubah bebas disebut dengan persamaan regresi Hamang, 2005. Menurut Soleh 2005 secara umum regresi linear terdiri dari dua, yaitu regresi linear sederhana dengan satu variabel bebas dan satu variabel terikat, dan regresi linear berganda dengan beberapa variabel bebas dan satu variabel terikat. Analisis regresi linear merupakan metode statistik yang paling jamak dipergunakan dalam penelitian-penelitian sosial, terutama penelitian ekonomi. Program komputer yang paling banyak digunakan adalah SPSS Statistical Package Service Solutions. Model regresi yang digunakan untuk menyatakan pengaruh beberapa variabel bebas terhadap satu variabel terikat disebut model regresi linear berganda. Wibowo 2012 menyatakan bahwa dalam penggunaan analisis ini ada beberapa hal yang bisa dibuktikan seperti bentuk dan arah hubungan yang terjadi antara variabel independen dan variabel dependen, serta dapat mengetahui nilai estimasi atau prediksi nilai masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya jika suatu kondisi terjadi. Kondisi tersebut adalah naik turunnya nilai masing- masing variabel independen itu sendiri yang disajikan dalam model regresi. Uji Beda Rata-Rata Independent Sample T Test Independent Sample T Test digunakan untuk menguji signifikansi beda rata-rata dua kelompok. Test ini biasanya digunakan untuk menguji pengaruh satu variabel independen terhadap satu atau lebih variabel dependen Trihendradi, 2011 Universitas Sumatera Utara

2.3 Kerangka Pemikiran