Kepemimpinan Transformasional Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel
34
4 Pertimbangan Individu
Individuelized Consederation. Pemimpin
memberikan perhatian
pribadi kepada
bawahannya, seperti memperlakukan mereka sebagai pribadi yang utuh dan menghargai sikap peduli mereka terhadap
organisasi. Pengaruh terhadap bawahan antara lain, merasa diperhatikan dan diperlakukan secara manusiawi dari atasannya.
Dalam penelitian ini menggunakan skala likert melalui kuesioner yang disebarkan kepada subjek yang diteliti. Skala ini
menggunakan 5 skala likert dengan 40 item pertanyaan dan ada empat
dimensi yang
digunakan dalam
kepemimpinan transformsional yang terdiri dari kharismatik, inspirasi motivasi,
stimulasi intelektual dan pertimbangan individu dengan masing- masing terdiri dari 10 item pertanyaan yang diadopsi dari Sri
Widyanti 2002 dalam Pratomo 2012. Skala likert tersebut sebagai berikut :
1 Sangat setuju SS
: 5 2 Setuju
S : 4
3 Netral N
: 3 4 Tidak Setuju
TS : 2
5 Sangat Tidak Setuju STS : 1 3. Motivasi
Motivasi merupakan faktor yang mempengaruhi semangat dan kegairahan kerja karyawan untuk berperan serta secara aktif dalam
35
proses kerja. Teori motivasi yang paling terkenal adalah hirarki kebutuhan yang diungkapan Abraham Maslow. Hipotesisnya
mengatakan bahwa di dalam diri semua manusia bersemayam lima jenjang kebutuhan Maslow, dalam Robbins, 2006, yang menjadi
indikator yaitu: a Fisiologis: antara lain rasa lapar, haus, perlindungan pakaian dan
perumahan, seks, dan kebutuhan jasmani lain. b Keamanan: antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap
kerugian fisik dan emosional. c Sosial: mencakup kasih sayang, rasa memiliki, diterima baik, dan
persahabatan. d Penghargaan: mencakup faktor penghormatan diri seperti harga
diri, otonomi, dan prestasi; serta faktor penghormatan dari luar seperti misalnya status, pengakuan, dan perhatian.
e Aktualisasi diri: dorongan untuk menjadi seseorangsesuatu sesuai ambisinya yang mencakup pertumbuhan, pencapaian potensi, dan
pemenuhan kebutuhan diri. Menurut Herzberg ada 2 faktor yang mempengaruhi kondisi
pekerjaan seseorang yaitu motivasi intrinsik yaitu daya dorong yang timbul dari dalam diri masing
– masing orang dan motivasi ekstrinsik yaitu daya dorong yang datang dari luar diri seseorang terutama dari
organisasi tempatnya bekerja. Jadi karyawan yang terdorong secara intrinsik akan menyayangi pekerjaan yang memungkinkannya
36
menggunakan kreativitas dan inovasinya, bekerja dengan tingkat otonomi yang tinggi dan tidak perlu diawasi dengan ketat.
Adapun yang merupakan faktor motivasi menurut Herzberg adalah:
a Pekerjaan itu sendiri the work it self.
b Prestasi yang diraih achievement.
c Peluang untuk maju advancement. d Pengakuan orang lain
recognition. e Tanggung jawab
responsible. Dalam penelitian ini menggunakan skala likert melalui
kuesioner yang disebarkan kepada subjek yang diteliti.Skala ini menggunakan 5 skala likert dengan 10 item pertanyaan yang sebagian
diadopsi dari Herzberg. Skala likert tersebut sebagai berikut: 1 Sangat setuju
SS : 5
2 Setuju S
: 4 3 Netral
N : 3
4 Tidak Setuju TS
: 2 5 Sangat Tidak Setuju
STS : 1 4. Displin Kerja
Disiplin merupakan keadaan ideal dalam mendukung pelaksanaan tugas sesuai aturan dalam rangka mendukung optimalisasi
37
kerja. Adapun indikator dari disiplin kerja adalah Waridin, 2006 dalam Mohammad, 2005:
a Kualitas kedisiplinan kerja: meliputi dating dan pulang yang tepat waktu, pemanfaatan waktu untuk pelaksanaan tugas dan
kemampuan mengembangkan potensi diri berdasarkan motivasi yang positif.
b Kuantitas pekerjaan: meliputi volume keluaran dan kontribusi. c Kompensasi yang diperlukan: meliputi saran, arahan atau
perbaikan. d Lokasi tempat kerja atau tempat tinggal.
e Konservasi: meliputi penghormatan terhadap aturan dengan keberanian untuk selalu melakukan pencegahan terjadinya tindakan
yang bertentangan dengan aturan. Umumnya disiplin kerja dapat terlihat apabila karyawan
datang ke kantor teratur dan tepat waktu, jika mereka berpakaian rapi ditempat kerja, jika mereka menggunakan perlengkapan kantor dengan
hati-hati, jika mereka menghasilkan jumlah dan kualitas pekerjaan yang memuaskan dengan mengikuti cara kerja yang telah ditentukan
oleh perusahaan. Adapun indikator – indikator dari disiplin kerja
menurut Sugiono 2002, yaitu : a. Ketepatan waktu.
Para pegawai datang ke kantor tepat waktu, tertib dan teratur, dengan begitu dapat dikatakan disiplin kerja baik.
38
b. Menggunakan peralatan kantor dengan baik. Sikap hati- hati dalam menggunakan peralatan kantor, dapat
menunjukkan bahwa seseorang memiliki disiplin kerja yang baik, sehingga peralatan kantor dapat terhindar dari kerusakan.
c. Tanggungjawab yang tinggi. Pegawai yang senantiasa menyelesaikan tugas yang dibebankan
kepadanya sesuai dengan prosedur dan bertanggungjawab atas hasil kerja, dapat pula dikatakan memiliki disiplin kerja yang
baik. d. Ketaatan terhadap aturan kantor.
Pegawai memakai seragam kantor, menggunakan kartu tanda pengenal identitas, membuat ijin bila tidak masuk kantor, juga
merupakan cerminan dari disiplin yang tinggi. Dalam penelitian ini menggunakan skala likert melalui
kuesioner yang disebarkan kepada subjek yang diteliti.Skala ini menggunakan 5 skala likert dengan 8 item pertanyaan yang sebagian
diadopsi dari Sugiono 2002. Skala likert tersebut sebagai berikut: 1 Sangat setuju
SS : 5
2 Setuju S
: 4 3 Netral
N : 3
4 Tidak Setuju TS
: 2 5 Sangat Tidak Setuju
STS : 1
39