Penggunaan tenaga kerja pada pengolahan ikan asin tergantung dari jumlah ikan yang akan diolah ketika ikan segar banyak, maka tenaga kerjanya akan semakin
banyak banyak. Setiap tenaga kerja akan mengerjakan seluruh proses pengolahan ikan asin mulai dari proses pembelahan, pencucian, perendamanpengasinan,
penjemuran hingga sampai pada tahapan akhir yaitu proses pengemasan. Dari Tabel 5.6 diketahui bahwa total penggunaan tenaga kerja sebanyak 288 orang
dengan rata-rata HKO adalah 9,6.
5.1.4 Penerimaan dalam Pengolahan Ikan Asin
Penerimaan dalam pengolahan ikan asin adalah besarnya volume produksi dikalikan dengan harga yang diterima. Struktur pasar komoditas ikan asin secara
sempit dapat dikatakan mendekati pasar persaingan sempurna. Yaitu dengan karakteristik, produk yang dijual adalah homogen tidak ada diferensiasi, dan
produsen hanya sebagai penerima harga price taker. Artinya seorang produsen komoditas ikan asin tidak dapat mempengaruhi harga jual.
Di daerah penelitian rata-rata volume produksi produsen adalah sebesar 213 kg.
Adapun rata-rata harga jual yang diterima oleh produsen Rp 15.800kg. Dengan demikian besarnya penerimaan setiap individu produsen berada pada rentang
Rp 297.000,- sampai dengan Rp 9.377.500,-. Besarnya nilai penerimaan dari produk ikan asin berdasarkan jumlah produksi di daerah penelitian disajikan pada
Tabel 5.6 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6 Penerimaan Hasil Pengolahan Ikan Asin di Desa Bagan Asahan, Kecamatan Tanjung Balai, Kabupaten Asahan, Tahun 2014
Jumlah Produksi Kg
Harga Jual Rp
Jumlah Penerimaan Rp
Total 6.391
15.800 99.832.500
Rataan 213
15.800 3.327.750
Sumber : Data Olahan Primer Lampiran 14 Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa perubahan ikan segar menjadi ikan asin
melalui proses pengolahan memberikan nilai tambah yang cukup besar. Secara nominal komparasi nilai ikan segar dan ikan asin memiliki perbandingan 1 : 5
artinya pengeluaran biaya sebesar Rp 1.000.000,- akan memberikan penerimaan sebesar Rp 5.000.000,- belum termasuk biaya pengolahan.
Dilihat dari penggunaan jumlah bahan baku ikan segar, maka sampel penelitian
dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu : pertama adalah produsen dengan jumlah pengolahan bahan baku 30-300kg ; kedua adalah produsen dengan jumlah
pengolahan 301-600 dan ; ketiga adalah produsen dengan jumlah pengolahan 601- 1000. Rata-rata penerimaan untuk kelompok pertama 30-300kg adalah
Rp 1.473.970, penerimaan untuk kelompok kedua 301-600kg adalah Rp 4.234.000, dan penerimaan untuk kelompok ketiga 601-1000kg adalah
Rp 7.816.500,-. Besarnya penerimaan pengolahan ikan asin jika dilihat dari aspek waktu maka
dapat dikatakan arus perputaran modalnya cukup baik, karena durasi waktu yang dibutuhkan untuk mengolah ikan segar menjadi ikan asin rata-rata hanya 2 hari
dengan kondisi matahari yang normal mulai dari pembelian ikan hingga sampai ke tahap penjualan ikan asin.
Universitas Sumatera Utara
5.2. Pendapatan yang diperoleh Dari Pengolahan Ikan Asin Pendapatan