Model Teoretik KAJIAN PUSTAKA

Universitas Sumatera Utara meningkatkan pemahaman anak-anak mereka terhadap tayangan yang sering, jarang, atau tidak sengaja ditontonnya Baran, 2004 : 57-59. Fokus utama literasi media adalah evaluasi kritis terhadap pesan. Media literacy merupakan sebuah pemahaman akan sumber-sumber dan teknologi komunikasi, kode-kode yang digunakan, pesan-pesan yang dihasilkan serta seleksi, interpretasi dan dampak dari pesan-pesan tersebut. Literasi media terdiri dari struktur pengetahuan dan keterampilan skills. Struktur pengetahuan, yaitu seperangkat informasi yang terorganisasi dalam memori seseorang dan terbentuk secara sistematis dalam waktu yang lama. Dengan struktur pengetahuan yang berkembang, kita bisa memahami seluruh rentang isu media, dan bisa memahami mengapa media selalu bersikap seperti itu. Sedangkan keterampilan skill, ada tujuh keterampilan dalam konteks literasi media, yaitu : keahlian untuk menganalisis, mengevaluasi, memilah, menginduksi, mendeduksi, mensintesis dan mengabstraksis pesan- pesan media Buckingham, 2005 : 3-5.

2.3 Model Teoretik

Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dapat mengantar penelitian pada rumusan hipotesis Nawawi, 1995:33. Konsep pemikiran yang dalam istilah istilah mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta- fakta yang diperoleh dari pengamatan. Bungin mengartikan konsep sebagai generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu yang dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Sedangkan Kerlinger menyebut konsep sebagai abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-hal khusus Kriyantono, 2008 : 17. Kerangka pemikiran adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis, yang sebenarnya merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Operasionalisasi konsep yang diukur dalam penelitian ini adalah peran orang tua dan media literasi yang dapat diperoleh dari sebagai berikut Marhaeni, 2009 : 84: a. Suatu Keterbukaan, yaitu suatu keadaan di mana orang tua mengetahui informasi tentang hal-hal yang disukai maupun tidak disukai oleh si anak melalui proses komunikasi yang dilakukannya, termasuk tayangan terfavorit atau yang sama sekali tidak disukai, terlepas dari nilai yang tekandung dalam tayangan tersebut. b. Empati, yang merupakan suatu keadaan di mana orang tua mampu memposisikan dirinya sama seperti apa yang sedang dirasakan oleh anaknya, termasuk di dalamnya tentang pemahaman terhadap kebutuhan yang seharusnya atau tidak seharusnya dipenuhi. c. Dukungan, yaitu suatu keadaan di mana orang tua mendorong anak menuju ke arah yang lebih positif, dalam berbagai hal, termasuk di dalamnya tentang tayangan-tayangan yang baik bagi perkembangannya. d. Rasa positif yang berarti kemampuan orang tua dalam menyalurkan pemahamannya tentang suatu tayangan secara positif sehingga membangkitkan tanggapan yang juga positif dari anak. e. Kesamaan, yaitu suatu keadaan di mana orang tua dan anak memiliki pandangan sama tentang suatu hal, dalam hal ini orang tua memiliki peranan dalam menyamakan pandangan tersebut. Berdasarkan komunikasi yang efektif yang telah dipaparkan, sejumlah langkah konkret untuk mencegah dan mengatasi berbagai kemungkinan dampak yang tidak diinginkan akibat konsumsi media berlebih yang dilakukan oleh anak. Langkah-langkah yang dimaksud dapat ditempuh melalui penataan kebijakan mengenai anak dan televisi, pengisian program televisi dengan acara-acara yang dapat dipertanggung jawabkan kemanfaatannya bagi pertumbuhan anak yang sehat secara fisik dan mental. Selain itu harus ada pembekalan bagi anak dengan keterampilan menonton televisi secara benar, yang belakangan ini dapat dimulai dengan membekali para orang tua agar mereka dapat membimbing anaknya menjadi penonton televisi yang kritis, selektif, dan memahami isi pesan dengan tepat Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara http:www.parenting.co.idarticleberita.ayahbundainfo.keluargapengaruh.telev isi.terhadap.kemampuan.kognitif.anak002002138ab. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Kualitatif Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Penelitian ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan populasi atau samplingnya sangat terbatas. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Di sini yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman kualitas data bukan banyaknya kuantitas data Kriyantono, 2008 : 56-57. Periset adalah bagian integral dari data, artinya periset ikut aktif dalam menentukan jenis data yang diinginkan. Dengan demikian, periset menjadi instrumen riset yang harus terjun langsung di lapangan. Karena itu penelitian ini bersifat subjektif dan hasilnya lebih kasuistik bukan untuk digeneralisasikan. Dalam tradisi penelitian kualitatif, proses penelitian dan ilmu pengetahuan tidak sesederhana apa yang terjadi pada penelitian kuantitatif, karena sebelum hasil-hasil penelitian kualitatif memberi sumbangan kepada ilmu pengetahuan, tahapan pemikiran kualitatif melampaui berbagai tahapan berpikir kritis-ilmiah, yang mana seorang peneliti memulai berpikir secara induktif, yaitu menangkap berbagai fakta atau fenomena-fenomena sosial, melalui pengamatan di lapangan, kemudian menganalisisnya dan kemudia berupaya melakukan teorisasi berdasarkan apa yang diamati itu Bungin, 2007 : 6.

3.1.2 Studi Kasus

Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Studi kasus menguraikan dan menjelaskan secara komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi komunitas, suatu program, atau suatu institusi sosial. Peneliti studi kasus berupaya menelaah sebanyak mungkin data mengenai subjek yang diteliti. Dengan mempelajari Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Peran Orang Tua Dalam Membatasi Tayangan Televisi Bagi Anak di Perguruan TK Permata Bangsa Binjai Barat (Studi Kasus Terhadap Wacana Di Hapusnya Beberapa Tayangan Kartun Di Indonesia)

1 22 124

Peran Orang Tua Dalam Membatasi Tayangan Televisi Bagi Anak di Perguruan TK Permata Bangsa Binjai Barat (Studi Kasus Terhadap Wacana Di Hapusnya Beberapa Tayangan Kartun Di Indonesia)

0 0 16

Peran Orang Tua Dalam Membatasi Tayangan Televisi Bagi Anak di Perguruan TK Permata Bangsa Binjai Barat (Studi Kasus Terhadap Wacana Di Hapusnya Beberapa Tayangan Kartun Di Indonesia)

0 0 2

Peran Orang Tua Dalam Membatasi Tayangan Televisi Bagi Anak di Perguruan TK Permata Bangsa Binjai Barat (Studi Kasus Terhadap Wacana Di Hapusnya Beberapa Tayangan Kartun Di Indonesia)

0 0 6

Peran Orang Tua Dalam Membatasi Tayangan Televisi Bagi Anak di Perguruan TK Permata Bangsa Binjai Barat (Studi Kasus Terhadap Wacana Di Hapusnya Beberapa Tayangan Kartun Di Indonesia)

0 0 16

Peran Orang Tua Dalam Membatasi Tayangan Televisi Bagi Anak di Perguruan TK Permata Bangsa Binjai Barat (Studi Kasus Terhadap Wacana Di Hapusnya Beberapa Tayangan Kartun Di Indonesia)

0 0 2

Peran Orang Tua Dalam Membatasi Tayangan Televisi Bagi Anak di Perguruan TK Permata Bangsa Binjai Barat (Studi Kasus Terhadap Wacana Di Hapusnya Beberapa Tayangan Kartun Di Indonesia)

0 0 20

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBATASI TAYANGAN TELEVISI BAGI ANAK DI PERGURUAN TK PERMATA BANGSA BINJAI BARAT (Studi Kasus terhadap Wacana di Hapusnya Beberapa Tayangan Kartun di Indonesia)

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Peran Orang Tua Dalam Membatasi Tayangan Televisi Bagi Anak di Perguruan TK Permata Bangsa Binjai Barat (Studi Kasus Terhadap Wacana Di Hapusnya Beberapa Tayangan Kartun Di Indonesia)

0 0 6

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBATASI TAYANGAN TELEVISI BAGI ANAK DI PERGURUAN TK PERMATA BANGSA BINJAI BARAT (Studi Kasus terhadap Wacana di Hapusnya Beberapa Tayangan Kartun di Indonesia)

0 0 16