Informan Tambahan II Hasil Penelitian .1 Lokasi Penelitian

Universitas Sumatera Utara Bapak Ibrahim juga setuju dengan peran Ibu Winda jika KPI benar-benar merealisasikan wacananya, yaitu dengan memasang televisi berlangganan dan membiasakan anaknya untuk menonton kartun-kartun lain yang dapat menambah kreativitas dan memberikan dampak positif dalam kehidupan sehari-harinya. Peran tersebut merupakan tindakan yang tepat karena tanpa diawasi, anak-anak leluasa menonton kartun di televisi berlangganan yang dikhususkan untuk anak- anak tersebut dan orang tua tidak perlu merasa khawatir yang berlebihan.

4.2.2 Informan Tambahan II

Informan tambahan kedua setelah Bapak Ibrahim, adalah Ibu Sisca yaitu istri dari Bapak Hendra Sucitra. Demi mendapatkan informasi tambahan pula dari pengutaraan Bapak Hendra Sucitra, peneliti melakukan wawancara mendalam pula tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan oleh Bapak Ibrahim pada hari pertama melakukan penelitian pada informan tambahan. Bedanya, wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan informan tambahan kedua adalah dilakukan via telepon. Karena terbatasnya waktu yang dimiliki oleh informan tambahan kedua tersebut. Nama : Sisca TTL : Medan, 18 Juli 1978 Usia : 36 Tahun Agama : Buddha Pendidikan : S1 Tempat Tinggal : Kompleks Taman Binjai Indah blok D no. 89 Status : Menikah Jumlah Anak : 5 Orang 3 Laki-laki, 2 Perempuan Nama Anak : Chintya Faradita Pekerjaan : Wiraswasta Tanggal Wawancara : 26 Februari 2015 Tempat : Via Telepon Pukul : 14.35 WIB No Hp : 082276274439 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Wawancara mendalam yang dilakukan oleh istri dari pemilik yayasan Permata Bangsa ini terbilang hanya berlangsung sebentar, berbeda daripada informan-informan sebelumnya karena keterbatasan waktu yang dimiliki oleh beliau. Namun sedikit banyaknya peneliti telah mendapatkan informasi yang diinginkan dari informan tambahan ini. Ibu Sisca menyetujui ungkapan Sir Ghuan sebagai suaminya mengenai tayangan kartun favorit anaknya yaitu Spongebob Squarepants dan mereka mendukung kartun tersebut menjadi konsumsi anak bungsunya tersebut. Ibu Sisca juga mengakui bahwa suaminya adalah orang yang mencintai kedisiplinan dilihat dari pembatasan-pembatasan yang dibuat oleh suaminya, baik itu jam menonton televisi, jam belajar, mengerjakan pekerjaan rumah, hingga jam tidur. Ibu Sisca menyatakan bahwa anak bungsunya tersebut lebih dekat dengan Sir Ghuan selaku ayahnya. Namun tidak menutup kemungkinan baginya untuk ikut serta dalam mengawasi tayangan televisi anaknya pula. Beliau juga menyatakan bahwa ungkapan Sir Ghuan mengenai televisi yang paralel dari ruang televisi ke kamar mereka adalah benar adanya. Hal tersebut dilakukan agar anak- anaknya terhindar dari tayangan-tayangan yang menurut beliau juga banyak yang tidak mendidik dan memunculkan imajinasi yang berlebih bagi anak-anak. Selain itu, semenjak suaminya mengetahui wacana KPI yang akan menghapuskan kartun, hal tersebut semakin menguatkan mereka untuk terus menyaring tayangan televisi yang negatif dari anaknya dengan memasang channel yang paralel antara kamar mereka dengan ruang televisi. Ibu Sisca memberikan saran kepada suaminya untuk memasang televisi berlangganan khusus anak-anak agar tontonan televisi anak perempuannya tersebut semakin terbatasi. “Saya kasih tau suami, karna kita berdua itu sama-sama sibuk diluar, gak sempat ngontrol anak 24 jam ya mendingan pasang aja lo tv berlangganan, dirumah yang ada paling itu anak saya yang ke empat sama yang terakhir ini, selebihnya sekolah diluar kota. Jadi kan udah gitu bisa makin terkontrol meskipun gak diawasi.” Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Kesimpulan Kasus Berdasarkan paparan dari istri sang pemilik yayasan, data yang telah diperoleh dari Sir Ghuan tidak jauh berbeda dengan yang diungkapkan oleh sang istri. Sir Ghuan memang sosok yang memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi terhadap anak-anaknya. Menurut pengakuan beliau, anak-anak yang terlahir dari kedisiplinan sejak dini akan memunculkan kedisiplinan pula ketika ia beranjak dewasa. Ibu Sisca mengaku anak bungsunya lebih dekat dengan ayahnya daripada dengan beliau, namun sebagai orang tua beliau tetap tidak pilih kasih dan terus mengawasi tumbuh kembang anaknya termasuk dalam menonton televisi. Benar adanya bahwa Sir Ghuan selalu bersama anak bungsunya ketika ia menonton televisi serial Spongebob Squarepants dan mereka mendukung tayangan tersebut menjadi konsumsi anak perempuannya. Keduanya sepakat mengenai tayangan televisi saat ini yang dapat memunculkan imajinasi yang berlebihan terhadap anak-anak. Oleh karena itu, peran orang tua sangatlah dibutuhkan. Kemampuan melek media yang dimiliki oleh pasangan suami istri ini sangat baik, terlihat dari bagaimana mereka menanggapi suatu tayangan yang positif ataupun negatif untuk dikonsumsi. Serta menempatkan khalayak yang dituju dari simbol panduan menonton televisi, meskipun seperti pernyataan dari Sir Ghuan terdapat beberapa tayangan yang tidak memunculkan simbol tersebut. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

4.2.3 Peran Informan Tambahan dan Tingkat Melek Media dalam Membatasi Tayangan Televisi Anak

Dokumen yang terkait

Peran Orang Tua Dalam Membatasi Tayangan Televisi Bagi Anak di Perguruan TK Permata Bangsa Binjai Barat (Studi Kasus Terhadap Wacana Di Hapusnya Beberapa Tayangan Kartun Di Indonesia)

1 22 124

Peran Orang Tua Dalam Membatasi Tayangan Televisi Bagi Anak di Perguruan TK Permata Bangsa Binjai Barat (Studi Kasus Terhadap Wacana Di Hapusnya Beberapa Tayangan Kartun Di Indonesia)

0 0 16

Peran Orang Tua Dalam Membatasi Tayangan Televisi Bagi Anak di Perguruan TK Permata Bangsa Binjai Barat (Studi Kasus Terhadap Wacana Di Hapusnya Beberapa Tayangan Kartun Di Indonesia)

0 0 2

Peran Orang Tua Dalam Membatasi Tayangan Televisi Bagi Anak di Perguruan TK Permata Bangsa Binjai Barat (Studi Kasus Terhadap Wacana Di Hapusnya Beberapa Tayangan Kartun Di Indonesia)

0 0 6

Peran Orang Tua Dalam Membatasi Tayangan Televisi Bagi Anak di Perguruan TK Permata Bangsa Binjai Barat (Studi Kasus Terhadap Wacana Di Hapusnya Beberapa Tayangan Kartun Di Indonesia)

0 0 16

Peran Orang Tua Dalam Membatasi Tayangan Televisi Bagi Anak di Perguruan TK Permata Bangsa Binjai Barat (Studi Kasus Terhadap Wacana Di Hapusnya Beberapa Tayangan Kartun Di Indonesia)

0 0 2

Peran Orang Tua Dalam Membatasi Tayangan Televisi Bagi Anak di Perguruan TK Permata Bangsa Binjai Barat (Studi Kasus Terhadap Wacana Di Hapusnya Beberapa Tayangan Kartun Di Indonesia)

0 0 20

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBATASI TAYANGAN TELEVISI BAGI ANAK DI PERGURUAN TK PERMATA BANGSA BINJAI BARAT (Studi Kasus terhadap Wacana di Hapusnya Beberapa Tayangan Kartun di Indonesia)

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Peran Orang Tua Dalam Membatasi Tayangan Televisi Bagi Anak di Perguruan TK Permata Bangsa Binjai Barat (Studi Kasus Terhadap Wacana Di Hapusnya Beberapa Tayangan Kartun Di Indonesia)

0 0 6

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBATASI TAYANGAN TELEVISI BAGI ANAK DI PERGURUAN TK PERMATA BANGSA BINJAI BARAT (Studi Kasus terhadap Wacana di Hapusnya Beberapa Tayangan Kartun di Indonesia)

0 0 16