BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1. Letak dan Luas
Lokasi penelitian terletak di Blok S Cipendawa, Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Sub-DAS Ciliwung Hulu, Jawa
Barat. Berada di koordinat geografis 6
o
38’10’’ Lintang Selatan dan 106
o
54’28” Bujur Timur, ketinggian tempat berkisar antara 709,5 – 772,85 mdpl, kemiringan
lereng bervariasi dari 0 - 30
o
. Jenis tanah latosol, jenis batuan gunung api muda, termasuk dalam
geohidrologi akuifer setempat produktif, dan merupakan daerah resapan tak berarti Bappeda Kabupaten Bogor 2005, curah hujan berkisar antara 3000-4000
mm per tahun. Pemukiman terdekat adalah Kampung Bengkok yang berjarak + 500 m ke arah selatan dan Desa Gunung Geulis + 1 km ke arah utara termasuk
wilayah DAS Cikarang dari lokasi penelitian. Perjalanan menuju lokasi dapat ditempuh dengan berjalan kaki dan menggunakan mobil atau motor, berjarak + 2
km dari jalan raya Megamendung Puncak. Berdasarkan pengukuran langsung di lapangan pada waktu penelitian luas
masing- masing penutupan lahan adalah penutupan lahan JM seluas 5.220 m
2
, penutupan lahan TC seluas 2.640 m
2
, penutupan lahan TP seluas 3.430 m
2
, dan penutupan lahan SB seluas 1.510 m
2
.
4.2.
Kondisi Sosial Masyarakat
Pemukiman masyarakat terdekat adalah Kampung Bengkok Desa Cipayung Girang Kecamatan Megamendung yang berjarak + 500 m arah selatan
dan Desa Gunung Geulis Kecamatan Kedunghalang DAS Cikarang yang berjarak + 1 km arah utara dari lokasi penelitian. Mata pencaharian sebagian besar
penduduk adalah sebagai buruh tani, penjaga villa dan tukang ojek, dengan tingkat pendidikan sebagaian besar adalah tamatan SD dan SMP. Lebih dari 50
tanah dimiliki oleh warga luar desa yang dibangun villa, dibiarkan danatau ditanami singkong.
Kesadaran masyarakat akan pentingnya rehabilitasi lahan dirasa masih rendah, hal tersebut dilihat dari kurangnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan
rehabilitasi lahan baik yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun oleh Kelompok Tani Megamendung. Selain itu tekanan ekonomi juga mendorong
masyarakat untuk menjual tanah yang dimiliki yang sering kali berujung pada dibangunnya villa atau menjadi tanah terlantar.
4.3.
Kondisi Lahan
Lokasi penelitian merupakan lahan bekas Hak Guna Usaha HGU Perkebunan Teh PT. Buana Estate yang habis masa berlakunya pada tahun 2000
dan saat ini termasuk dalam wilayah program rehabilitasi lahan Kelompok Tani Megamendung.
Berdasarkan hasil penelusuran informasi penutupan lahan Blok S Cipendawa pra-rehabilitasi diperoleh data sebagai berikut Tabel 3.
Tabel 3 Penutupan lahan di Blok S Cipendawa prarehabilitasi
Tahun Penutupan lahan
1975-1985 Kebun cengkeh
1985-1998 Kebun teh
1998-2002 Kebun singkong, semak- rumput, tanah terbuka.
Sumber : Hasil wawancara
Berdasarkan data pada tabel 3, penutupan lahan yang paling lama adalah berupa perkebunan teh selama 13 tahun dan perkebunan cengkeh 10 tahun.
Lamanya penutupan lahan tersebut dikarenakan adanya manajemen lahan melaui HGU PT. Buana Estate.
Penutupan lahan berganti menjadi kebun singkong, semak-rumput dan lahan terbuka ketika masa berlaku HGU PT. Buana Estate telah habis. Sebagian
lahan bekas HGU dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk menanam singkong, sedangkan sebagian lainnya tidak dikelola dibiarkan tumbuh rumput
dan semak. Penutupan lahan di lokasi penelitian kembali mengalami pergantian
penutupan lahan pada akhir tahun 2002 dengan dimulainya kegiatan rehabilitasi
lahan oleh Kelompok Tani Megamendung KTM. Penutupan lahan pada saat
kondisi prarehabilitasi berupa kebun singkong, semak, rumput, dan tanah terbuka
serta terdapat beberapa tanaman kayu keras. Kondisi lahan sebelum dilakukan revegetasi dapat dikatakan sebagai lahan kritis yang mana lahan terlihat seperti
tidak terawat dan tidak layak tanam atau dengan kata lain yang telah kehilangan sumber daya alam kehilangan kesuburan, sumber air dan keanekaragaman
hayatinya. Pernyataan ini di dukung oleh hasil analisis tanah yang telah dilakukan oleh KTM pada lahan tersebut Tabel 4.
Berdasarkan hasil analis kimia tanah terlihat bahwa tanah tergolong sangat masam yang memiliki pH yang sangat rendah pH 3,77 - 4,86, daya hantar listik
sangat rendah 0,16 - 1,60 mmhoscm, kandungan C-organik tanah juga tergolong rendah 1,74 - 1,76 serta kandungan unsur hara makro esensial N,
P, K yang terdapat dalam tanah juda tergolong rendah . Tekstur tanah merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan
perkembangan tanaman yang akan tumbuh. Tekstur tanah yang baik akan memberikan pertumbuhan yang baik bagi tanaman dan sebaliknya apabila tekstur
tanah jelek akan memberikan pertumbuhan yang jelek juga. Dari hasil analisis tekstur tanah tanah tergolong kepada lempung liat berdebu.
Tabel 4 Data hasil analisis tanah prarevegetasi pada lokasi penelitian
No Sifat-sifat tanah
pH DHL
C-Org N-Tot
P K-Ter
Kadar Air Tekstur
H20 Ppm
ppm KU
KL Pasir
Debu Liat
1 4,86
0,16 1,76
0,20 8,09
80,42 13,00
37,7 27,2
47,3 25,6
M SR
R R
SR R
lempung 2
3,77 1,60
1,74 0,14
7,99 80,42
11,06 38,2
18,2 49,3
32,5 SM
R R
R SR
R Lempung liat berdebu
Sumber : Kelompok Tani Megamendung Ket : KU kering udara, KL kapasitas lapang, SM sangat masam, M masam, SR sangat
rendah, R rendah
Kegiatan rehabilitasi lahan di Blok S Cipendawa dilaksanakan oleh KTM sejak akhir tahun 2002. Kegiatan rehabilitasi diawali dengan penanaman bibit jati
mas sebanyak + 1000 bibit, kemudian pada tahun 2003 dilanjutkan dengan penanaman jenis pohon lainnya seperti sungkai, kayu afrika, mahoni, damar,
pinus, buah-buahan, mengkudu, mahkota dewa, buah merah, dan lain-lain.
Perbandingan penutupan lahan antara masa prarehabilitasi dan masa rehabilitasi sampai dengan tahun 2008 disajikan pada tabel 5.
Tabel 5 Perubahan penutupan lahan di lokasi penelitian
Pra-rehabilitasi Rehabilitasi
Keterangan
Semak rumput Campuran
Campuran terdiri dari beberapa jenis pohon tinggi 2-7 m, diameter 3,18 – 11,46 cm,
bambu, tumbuhan bawah, pakis purba. Luas : 2.350,705 m
2
. Semak rumput
Jati mengkudu
Jati mengkudu : tinggi 2-8 m, diameter 3,18 – 11,46 cm, lebar tajuk 0,3 – 4,5 m, jumlah
tanaman + 300 batang. Luas : 1.037,076 m
2
. Semak rumput
Semak rumput Tinggi 10-100 cm. Luas : 622,2453 m
2
. Singkong
Singkong Kebun singkong tidak terawat, tinggi 50-100 cm.
Luas : 622,2453 m
2
. Rumput
Jati dan rumput
Pertumbuhan jati tidak bagus, tinggi 0,5 – 7 m, diameter 3,18 – 6,69 cm, lebar tajuk 0,3 – 3 m,
jumlah tanaman + 250 batang, tinggi rumput 50- 150 cm. Luas : 1.313,629 m
2
.
Sampai dengan tahun 2008 kegiatan rehabilitasi lahan yang dilakukan oleh KTM menunjukkan adanya perubahan penutupan lahan yang signifikan yaitu dari
semak rumput menjadi vegetasi campuran dan jati mengkudu dengan total luas 3.387,781 m
2
57. Di samping itu masih terdapat lahan yang kondisi vegetasinya tidak berbeda jauh dengan masa prarehabilitasi yaitu semak rumput,
singkong dan jati rumput, dengan total luas 2.558,12 m
2
43. Kondisi curah hujan dilokasi penelitian terlihat dari data curah hujan yang
dikumpulkan dari Stasiun Klimatologi Citeko yang merupakan stasiun pengamat curah hujan terdekat dengan lokasi penelitian. Data curah hujan selama 10 tahun
dari tahun 1998 – 2007 disajikan pada Tabel 6.
a b
Foto : Doc. KTM
Gambar 5 Penutupan lahan pada awal pelaksanaan rehabilitasi lahan tahun 2002 a dan penutupan lahan setelah direhabilitasi tahun 2008 b
Curah hujan tertinggi adalah 3.686,6 mmtahun, sedangkan curah hujan terendah adalah sebesar 2.720,9 mmtahun. Berdasarkan penggolongan Schmidt -
Fergusson, lokasi penelitian termasuk dalam tipe hujan A sangat basah, dengan bulan basah 100 mm sepanjang tahun, tidak memiliki bulan kering bulan
dengan curah hujan rata-rata 60 mm. Tabel 6 Data curah hujan tahunan Blok S Cipendawa Megamendung
Curah Hujan mm Bulan
1998 1999
2000 2001
2002 2003
2004 2005
2006 2007
Jan 302.8
466.1 448.8
553.4 636
490.7 289.6
288.6 692.7
399.5 Feb
384.8 523.7
337.8 698.5
658.5 455.7
511.1 706.18
445.1 927.9
Mar 684
210.8 293.7
498.9 337
341.7 269.4
318.4 157.3
395.2 Apr
342.6 132.4
376.1 366.9
340 265.7
354.9 125.6
308.8 384.7
May 249.1
281.9 246.4
281.9 31
185.5 242.3
163.6 134.5
113.6 Jun
263 110.8
116 134.1
151.2 103.2
39.8 237.6
134.5 130.1
Jul 150
79.3 220
70.3 185.9
97.0 72
140.24 13.7
8.2 Aug
103.3 77
19.2 50.7
81.4 91.4
7.6 206.1
6.6 73.6
Sep 107.5
97.7 97.7
117 22.6
148.7 154.8
202.4 20.5
62.7 Okt
215.3 307.5
219 374.2
46.2 211.5
238.6 192.3
98.4 166.0
Nov 186.3
277 337.7
439.2 216.9
303.7 187.6
263.3 158.1
234.5 Des
193.2 315.7
118.5 75.9
275.3 337.7
466.4 282.2
550.7 583.5
Total 3181.9
2879.9 2830.7
3661 2982
3032.5 2834.1
3126.5 2720.9
3479.5 Sumber : BMG Statsiun Klimatologi Citeko
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil 5.1.1. Kondisi Lingkungan