Kualitas Tanah 1. Sifat Fisik Tanah

disebar di permukaan tanah. Demikian pula teknik tanaman penutup tanah bertujuan untuk melindungi tanah dari pukulan air hujan dengan menggunakan cover crop dari famili legum. Olah tanah konservasi dengan cara minimum tillage atau zero tillage bertujuan untuk mengurangi kerusakan struktur tanah akibat pengolahan, dan biasanya dipadukan dengan penggunaan mulsa. Sedangkan pertanaman lorong adalah teknik pengendalian erosi dengan mengandalkan sumber bahan organik yang ditanam di pagar. Bahan organik tersebut dapat digunakan sebagai pupuk organik dan mulsa.

5.2.2. Kualitas Tanah 1. Sifat Fisik Tanah

Kondisi tanah sebelum revegetasi merupakan tanah yang terdegradasi sehingga kualitasnya rendah. Lima proses utama yang terjadi timbulnya tanah terdegradasi, yaitu: menurunnya bahan kandungan bahan organik tanah, perpindahan liat, memburuknya struktur dan pemadatan tanah, erosi tanah, deplesi dan pencucian unsur hara Lal, 1986. Khusus untuk tanah-tanah tropika basah terdapat tiga proses penting terjadinya degradasi tanah, yaitu: 1 degradasi fisik berhubungan dengan memburuknya struktur tanah sehingga memicu pergerakan, pemadatan, aliran banjir berlebihan, dan erosi dipercepat, 2 degradasi kimia berhubungan dengan terganggunya siklus C, N, P, S dan unsur lainnya, dan 3 degradasi biologi berhubungan dengan menurunnya kualitas dan kuantitas bahan organik tanah, aktivitas biotik dan keragaman spesies fauna tanah Lal, 1995. Degradasi tanah pada lahan alang-alang di Lampung Tengah dengan curah hujan tahunan 2.300 mm th -1 disebabkan karena pencucian intensif akibat kanopi alang-alang tidak mampu menahan pukulan energi hujan. Tanah lahan alang- alang terjadi pemiskinan kesuburan tanah karena pencucian dan juga komposisi alang-alang yang didominasi Si 2,66 dan hara mikro Mn 97,8 ppm, Zn 9,0 ppm dan Cu 6,3 ppm, sedangkan kandungan N, P, K sangat rendah. Kejenuhan Al dan Al dd lebih tinggi pada lapisan atas 0-10 cm dibandingkan lapisan bawah 10-20 cm. Selain itu pada sifat fisik kerapatan isi antara lapisan atas dan bawah sama sebesar 1,34 mg m -3 . Lokasi penelitian merupakan penutupan lahan campuran, tanaman jati- mengkudu, tanaman pertanian dan semak belukar. Sifat fisik tanah adalah sifat – sifat tanah berupa kerapatan limbak bulk density, air tersedia, porositas dan kadar air tanah. Bulk density adalah nisbah berat tanah teragregasi terhadap volumenya. Kepadatan tanah mengendalikan kesarangan tanah dan kapasitas sekap air. Bobot isi tanah merupakan petunjuk tidak langsung aras kepadatan tanahnya, udara dan air dan perobosan akar tumbuhan kedalam tubuh tanah. Keadaan tanah yang dapat mengganggu pertumbuhan karena akar-akarnya tidak berkembang dengan baik Baver., et al 1978. Besaran bobot isi tanah mempunyai kepentingan pedologik, misalnya sebagai ciri pembeda imbuhan horizon-horison yang banyak mengandung bahan organik atau lempung dan kepentingan edapologik, misalnya sebagi acuan kemudahan akar tumbuhan menerobos tubuh tanah. Air tersedia adalah kandungan air yang tersekap oleh sistem tanah setelah air kakas berat yang berlebihan mengatus dan setelah laju gerakan air ke bawah berkurang banyak. Besaran air tersedia atau kapasitas lapang pada berbagi tanah akan setara besaran kesetaraan lengas. Tanaman umumnya hanya mampu memanfaatkan air yang berada pada kisaran kapasitas lapang dan porsentase layu permanen pF 2,7-4,2. Tanaman akan layu jika kandungan air sistem tanah pentukungnya telah mencapai pF lebih kurang 4,2. Sistem tanah pada kapasitas lapang mempunyai sejumlah air yang tersekap pada pipa pori kapiler, dan merupakan lapisan sinambung yang mengelilingi jarah-jarah tanah. Porositas atau ruang pori tanah yaitu bagian tanah yang ditempati oleh air dan udara. Sedangkan ruang pori total terdiri dari atas ruang diantara partikel pasir, debu dan liat serta ruang diantara agregat – agregat tanah Soepardi, 1983. Kadar air tanah adalah keadaan yang memberikan volume air cairan yang tertahan dalam pori-pori sistem tanah sebagai akibat adanya saling tindak antara massa air dengan jarah tanah adesi yang sesama massa air kohesi. Hasil penelitian menunjukkan kadar air terbesar terdapat pada lahan dengan penutupan lahan TP karena lahan ini berupa pertanian intensif yang disiram setiap hari. Tekstur tanah adalah perbandingan nisbah aneka kelompok ukuran jarahpisahan tanah yang menyusun massa tanah suatu bagian tanah. Tubuh tanah yang telah berkembang memperlihatkan perbedaan tekstur antar horizon penyusunnya dan perbedaan tersebut dinyatakan dalam batasan kelas tekstur tanah. Pemerian kelas tekstur suatu bagian tubuh tanah di lapangan dilakukan dengan metode uji rasa rabaan. Penetapan kelas tekstur tanah berdasarkan hasil pemerian sensasi-sensasi seperti rasa kasar-halus, licin, lekat-tidak lekat, bisa atau tidak bisa dibentuk bola atau pita, mudah pecah atau tidak yang dapat dirasakan oleh rabaan jari-jari tangan sebagai akibat perilaku pisahan-pisahan tanah. Tanah yang mengandung banyak liat bertekstur halus dan berat. Berdasarkan soil taxonomy, USDA Soil Survey Staff, 1990, kelas tekstur pada lahan penelitian adalah liat dan lempung berliat.

2. Sifat Kimia