Sumberdaya Pesisir dan Laut

Wisata pantai merupakan kegiatan wisata yang mengutamakan sumberdaya pantai dan budaya masyarakat pantai seperti rekreasi, olahraga, menikmati pemandangan dan iklim. Sedangkan wisata bahari merupakan kegiatan wisata yang mengutamakan sumberdaya bawah laut dan dinamika air laut.

2.2 Sumberdaya Pesisir dan Laut

Pesisir merupakan wilayah peralihan dan interaksi antara ekosistem darat dan laut. Wilayah ini sangat kaya akan sumberdaya alam dan jasa lingkungan yang disebut sumberdaya pesisir. Sumberdaya pesisir merupakan ekosistem yang dinamis dan mempunyai kekayaan habitat yang beragam, di darat maupun di laut, serta saling berinteraksi antara habitat tersebut. Selain mempunyai potensi yang besar, wilayah pesisir juga merupakan ekosistem yang paling mudah terkena dampak manusia. Ekosistem pesisir dan laut menyediakan sumberdaya alam yang produktif baik sebagai sumber pangan, tambang mineral dan energi, media komunikasi dan maupun kawasan rekreasi atau pariwisata. Secara prinsip ekosistem pesisir dan laut mempunyai 4 fungsi pokok bagi kehidupan manusia, yaitu: 1 Sebagai penyedia sumberdaya alam, 2 Penerima limbah, 3 Penyedia jasa-jasa pendukung kehidupan, dan 4 Penyedia jasa-jasa kenyamanan. Sebagai suatu ekosistem, wilayah pesisir dan laut menyediakan sumberdaya alam yang produktif baik yang dapat dikonsumsi langsung maupun tidak langsung, seperti sumberdaya alam hayati yang dapat pulih diantaranya sumberdaya perikanan, mangrove, terumbu karang dan rumput laut; dan sumberdaya alam nir-hayati yang tidak dapat pulih diantaranya sumberdaya mineral, minyak bumi dan gas alam. Sebagai penyedia sumberdaya alam yang produktif, pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut yang dapat pulih harus dilakukan agar tidak melebihi kemampuannya untuk memulihkan diri pada periode waktu tertentu. Demikian pula diperlukan kecermatan pemanfaatan sumberdaya wilayah pesisir dan laut yang tidak dapat pulih, sehingga efeknya tidak merusak lingkungan sekitarnya. Di samping sumberdaya alam yang produktif, ekosistem pesisir dan laut merupakan penyedia jasa-jasa pendukung kehidupan, seperti air bersih dan ruang yang diperlukan bagi berkiprahnya segenap kegiatan manusia. Sebagai penyedia jasa-jasa kenyamanan, ekosistem pesisir dan laut merupakan lokasi yang indah dan menyejukkan untuk dijadikan tempat rekreasi atau pariwisata. Ekosistem pesisir dan laut juga merupakan penampung limbah yang dihasilkan dari kegiatan manusia. Sebagai tempat penampung limbah, ekosistem ini memiliki kemampuan terbatas yang sangat tergantung pada volume dan jenis limbah yang masuk. Apabila limbah tersebut melampaui kemampuan asimilasi wilayah pesisir dan laut, maka kerusakan ekosistem dalam bentuk pencemaran akan terjadi. Dari keempat fungsi tersebut, kemampuan ekosistem pesisir dan laut sebagai penyedia jasa-jasa pendukung kehidupan dan penyedia kenyamanan sangat tergantung dari dua kemampuan lainnya, yaitu sebagai penyedia sumberdaya alam dan penampung limbah. Dari sini terlihat bahwa jika dua kemampuan yang disebut terakhir tidak dirusak oleh kegiatan manusia, maka fungsi ekosistem pesisir dan laut sebagai pendukung kehidupan manusia dan penyedia kenyamanan diharapkan dapat dipertahankan dan tetap lestari. Untuk dapat merencanakan dan mengelola kegiatan pembangunan sumberdaya pesisir dan laut secara optimal dan lestari, perlu pemahaman yang memadai tentang karakteristik, struktur dan dinamika dari kedua ekosistem tersebut. Dalam suatu wilayah pesisir, khususnya pulau-pulau kecil, terdapat satu atau lebih sumberdaya pesisir ekosistem pesisir. Ekosistem pesisir tersebut dapat bersifat alamiah ataupun buatan man-made. Ekosistem alami yang banyak ditemukan di pulau-pulau kecil antara lain: pantai berpasir sandy beach, pantai berbatu rocky beach, hutan mangrove, padang lamun seagrass beds, terumbu karang coral reef dan laguna lagoons. Ekosistem-ekosistem ini selain merupakan habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna, baik sebagai tempat bereproduksi atau memijah spawning ground, tempat tumbuh besar nursery ground dan tempat mencari makan feeding ground maupun hanya sebagai tempat persinggahan atau transit sementara, misalnya bagi burung-burung yang bermigrasi, tetapi juga sebagai tempat untuk menikmati kenyamanan lingkungan, keindahan alam dan berbagai aktifitas kehidupan manusia. Sedangkan ekosistem buatan antara lain berupa: kawasan pariwisata, kawasan budidaya mariculture dan kawasan pemukiman Dahuri, 1998. Secara umum, sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan yang terdapat di wilayah daratan teresterial, pesisir dan laut pulau-pulau kecil terdiri atas sumberdaya dapat pulih renewable resources atau sumberdaya alam hayati, sumberdaya tidak dapat pulih non renewable resources atau sumberdaya alam nir-hayati dan jasa-jasa lingkungan pesisir dan laut environmental services. Selain potensi sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan tersebut di atas, ekosistem pesisir juga memiliki peran dan fungsi yang sangat menentukan bukan saja bagi kelangsungan hidup manusia, tetapi juga bagi kesinambungan ekonomi. Hal utama adalah fungsi dan peranan ekosistem pesisir dan laut sebagai pengatur iklim global, siklus hidrologi dan biogeokimia, penyerap limbah, sumber plasma nutfah dan sistem penunjang kehidupan lainnya di daratan. Oleh karena itu, pemanfaatan sumberdaya alam di kawasan tersebut harus diiringi dengan upaya konservasi, sehingga dapat berlangsung optimal dan berkelanjutan.

2.3 Perencanaan Pengembangan Ekowisata Pesisir