2.7 Analisis Stakeholder
Banyak pengalaman menunjukkan bahwa keberhasilan suatu rencana program pembangunan ditentukan oleh perencanaan yang tepat. Dalam
hubungan ini, perencanaan yang tepat lebih mengacu pada; untuk dan oleh siapa rencana tersebut dibuat Anonim, 2001. Oleh sebab itu, yang perlu mendapat
perhatian adalah subyek rencana pembangunan. Sebab itu tahap pertama dalam perencanaan pembangunan daerah yang partisipastif adalah perlu dikenali
terlebuh dahulu pelaku siapa saja yang selayaknya terlibat. Dengan pemahaman yang cukup, maka para pelaku pembangunan akan memiliki panduan tentang
gambaran yang komprehensif atas kondisi dan situasi yang terjadi. Proses memahami masyarakat ini lazim disebut sebagai analisis stakeholder stakeholder
analysis .
Stakeholder adalah siapa saja yang berkepentingan atau terkena dampak atas
suatu proyekprogram, dimana informasi dan peran aktif mereka sangat diperlukan termasuk dalam menjalankan fungsi kontrol atas pelaksanaan
proyekprogram tersebut. Analisis stakeholder menjadi alat penting dalam mengidentifikasi para pelaku pembangunan. Pelaku pembangunan ini meliputi
orang dan organisasi yang terlibat ataupun terkena dampak dari suatu perencanaan. Analisis stakeholder bertujuan untuk :
• Mengidentifikasi dan menentukan berbagai stakeholder yang relevan dengan perencanaan pembangunan; hal tersebut ditujukan untuk menjamin
keberhasilan dalam pengambilan keputusan perencanaan secara partisipatif. • Memetakan peran dan kontribusi stakeholder dalam pembangunan;
pemetaan stakeholder merupakan kebutuhan untuk dapat terlibat secara aktif.
• Memaksimalkan peran dan kontribusi stakeholder; dengan luasnya peran dan kontribusi, maka keberhasilan aktifitas perencanaan menjadi lebih baik
dan mendapat dukungan banyak pihak. Analisis stakeholder ini akan mampu memberikan peta peran dan masukan
dari stakeholder potensial. Selanjutnya akan dikenali letak masalah yang menghambat potensi atau kontribusi mereka. Analisis stakeholder dapat menemu
kenali keragaman kepentingan yang kadang bertentangan, kadang saling mengisi 20
dan hal ini sering tidak disadari oleh perencana. Hal penting dalam analisis stakeholder
adalah mengusahakan agar lebih banyak kepentingan masyarakat terwadahi karena konflik kepentingan di antara mereka diketehui. Konsep
stakeholder juga membantu memperjelas kontribusi pengetahuan dan kepakaran
dari masyarakat yang potensial ke dalam proses perencanaan Bryson dan Robert, 1998.
Analisis stakeholder memiliki manfaat dan prinsip-prinsip dalam penerapannya. Beberapa manfaat dari analisis stakeholder adalah:
1. Memberikan gambaran jelas tentang stakeholders yang ada pengalaman dengan proses perencanaan.
2. Memberikan kesempatan semua pihak untuk memahami kondisi dan dinamika masyarakat.
3. Memberikan data yang diperlukan untuk menentukan tujuan, sasaran dan teknis pelaksanaan perencanaan pembangunan.
4. Menyediakan data dasar bagi kepentingan evaluasi dan monitoring perencanaan.
Sedangkan prinsip analisis stakeholder adalah: 1. Keterlibatan semua pihak; mencakup semua pihak dalam strata yang luas,
mulai dari kelompok marjinal sampai pada kelompok elit. 2. Relevan; keterlibatan tidak berarti mencakup semuanya, tetapi hanya pada
perwakilan stakeholder yang relevan yakni mereka yang memiliki peran penting dalam proses.
3. Kepekaan jender; baik laki-laki maupun perempuan harus memiliki akses yang sama dalam proses pengambilan keputusan.
Konsep stakeholder menuntut perencana untuk membuat daftar semua stakeholder yang mungkin terlibat atau terpengaruh oleh proses, mengidentifikasi
kepentingan atau kaitanya dalam proses, merumuskan keragaman tanggapan dari masing-masing pihak dan mengklarifikasi hal-hal yang stakeholders mungkin
mempunyai kontribusi dalam proses Bryson dan Robert, 1998. Keputusan yang lebih baik dapat dihasilkan karena pengetahuan atau kepakaran yang lengkap dan
karena kepentingan masyarakat lebih diperhatikan dan diwadahi. 21
Sumber informasi untuk keperluan analisis stakeholder dapat berupa orang, baik individu maupun kelompok, serta dokumen tertulis. Dokumen tertulis berupa
laporan atas hasil perencanaan atau proyekprogram sebelumnya maupun publikasi di media massa. Sumber informasi selain dokumen tertulis, sekaligus
kita kelompokkan dalam partisipan stakeholder. Adapun berbagai sumber informasi dapat diperoleh dari;
1. Dokumen pemerintahLSM 2. Laporan atas hasil penelitian yang relevan
3. Anggota masyarakat 4. Tokoh masyarakat
5. Pelaku usaha 6. Aparat pemerintah atau pemimpin formal
7. Aktifis LSM 8. Tokoh politik
Secara rinci, sumber informasi untuk analisis stakeholder meliputi: 1. Eksekutif yaitu kepala Bappeda, kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan,
kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, serta pemerintah kecamatan dan desa. 2. Legislatif yaitu ketua DPRD
3. Masyarakat, perguruan tinggi dan LSM 4. Dunia usaha
Sebagaimana disebutkan dalam tujuan dan prinsip stakeholder, maka pemilihan sumber informasi harus mempertimbangkan keadilan dan kesamaan hak sebagai
stakeholder . Artinya sumber informasi harus merepsentasikan kesetaraan jender,
variasi berbagai kelompok dan strata sosial. 22
III. METODE PENELITIAN 3.1