.1 .2
.3 .4
.5 .6
.7 .8
.9 1
.1 .2
.3 .4
.5 .1
.2 .3
.4 .5
.6 .7
.8 .9
1 .1
.2 .3
.4 .5
55.7 Kelestarian Sumberdaya Alam dan Lingkungan 24.2 Peningkatan Ekonomi
20.1 Penurunan Konflik 44.5 Ekowisata
37.8 Budidaya 17.7 Penangkapan
Hasil penelitian tentang keberadaan tabob penyu belimbing di Perairan Kei yang dilakukan Suarez Starbird 1995 dalam WWF 2004, menunjukan bahwa
pada bulan September-Februari setiap tahun, ubur-ubur yang merupakan makanan tabob melimpah di Perairan Kei khususnya di perairan Kecamatan Kei Kecil Barat
Nu fit. Perairan sebelah barat Kepulauan Kei ini mendapat pengaruh upwelling dari Laut Banda, yang sangat sesuai untuk perkembangan ubur-ubur. Program yang
dilakukan oleh LSM ini untuk menyelamatkan tabob di Perairan Kei diantaranya mengurangi tingkat kematian tabob dan meningkatkan kemampuan masyarakat Nu-fit
agar mandiri dalam mengelola sumberdaya alamnya secara arif. Upaya perlindungan tabob ini dilakukan berbasis masyarakat community based di Nu fit.
Kebijakan pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan
. Uji sensitivitas dinamik analisis hirarki proses stakeholder Gambar 9 menunjukan bahwa 55.7 tujuan pembangunan untuk kelestarian sumberdaya alam
dan lingkungan dengan alternatif kegiatan ekowisata pesisir 44.5.
Gambar 9 Dynamic sensitivity Ini menunjukan bahwa ekowisata merupakan salah satu program pembangunan yang
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal dan perekonomian daerah, juga menjamin kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan. Uji performance sensitivity
Gambar 10, menunjukan bahwa ekowisata dapat menjaga kelestarian SDAL 90, peningkatan ekonomi 75 dan penurunan konflik dalam pemanfaatan sumberdaya
98. Sensitivity performance, terlihat bahwa alternatif ekowisata merupakan salah satu pilihan program pembangunan yang dapat menjamin kelestarian SDAL,
.00 .10
.20 .30
.40 .50
.60 .70
.80 .90
.00 .10
.20 .30
.40 .50
Crit Alt
Penangkapan Budidaya
Ekowisata
Kelestarian Peningkatan Penurunan Ko
OVERALL
meningkatkan kesejahteraan dan dapat mencegah atau mengurangi konflik khususnya konflik ruang dengan multi pemanfaatan.
Sedangkan two dimensional sensitivity Gambar 11, menunjukan bahwa ketiga alternatif kegiatan dapat mempengaruhi kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan
serta peningkatan ekonomi yaitu ekowisata pesisir 45:42, budidaya 38:43 dan penangkapan 17:20. Hasil ini terlihat bahwa kegiatan ekowisata merupakan salah
satu program pembangurnan yang dapat menjaga kelestarian SDAL serta meningkatkan perekonomian.
Gambar 10 Performance sensitivity Hasil analisis dan preferensi stakeholder menunjukkan bahwa setiap
stakeholder memiliki peran dan tanggungjawab demi tercapainya keberhasilan
pengembangan ekowisata pesisir di Nuhuroa. Peran pemerintah daerah dalam pengembangan ekowisata antara lain menyediakan infrastruktur, koordinasi antar
aparatur pemerintah dengan pihak swasta, regulasi mencakup lesensi, perencana, klasifikasi sistem dan pengupahan dan promosi.
Penangkapan Ekowisata
Budidaya
.00 .10
.20 .30
.40 .50
Peningkatan Ekonomi
.00 .10
.20 .30
.40 .50
Kelestarian Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Gambar 11 Two dimensional sensitivity
Intansi terkait yakni Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta pihak swasta merupakan pelaksana dalam pengembangan ekowisata, sedangkan lembaga swadaya
masyarakat dan Akademisi berperan sebagai pengawas dan pengendali. Dengannya adanya kolaborasi stakeholder ini maka diharapkan pengembangan ekowisata pesisir
Nuhuroa dapat berkembang dengan baik.
5.3 Identifikasi Potensi Ekologis Obyek dan atraksi.