35
c. Problem to tackle
Pada Gambar 20 setelah diperoleh point of occurance dari business of process, langkah selanjutnya adalah problem to tackle. Dari Genba diperoleh ternyata informasi buyer tentang
material dan proses manufacturing dalam kaitan untuk mendapatkan CR masih kurang. Buyer masih kurang memiliki data aktual mengapa terjadi perbedaan harga raw material antar supplier.
Selain itu, belum diketahuinya apakah ada hubungan antara tonnage yang digunakan dengan cycle time, weight
, dan cost. Maka problem yang akan ditangani disini berdasarkan dari titik kejadian yang ada, yaitu buyer belum memliki informasi aktual baik tentang process cost dan
material cost manufacturing cost yang dapat digunakan untuk menemukan CR dan kadai
finding .
d. Setting target
Setelah menemukan masalah yang ditangani, maka langkah berikutnya adalah menentukan target yang akan dicapai. Penentuan target ini digunakan pola SMART Specific,
Measurable , Achievable, Resonable, Time base. Target yang akan ditetapkan disini adalah
semua informasi aktual tentang process cost, material cos manufacturing yang dapat digunakan untuk menemukan CR dan kadai finding sudah diperoleh dan tersusun dalam sebuah buku
panduan. Untuk skema dari setting target ini dapat dilihat pada Gambar 20.
Gambar 20. Skema setting target
e. Root cause analysis
Langkah berikutnya adalah menganalisis akar permasalahan yang dapat menyebabkan masalah terjadi. Untuk menemukan akar masalah dilakukan pengecekan pada semua aspek 4M :
Man, Method, Machine, Material . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 21.
Gambar 21. Root cause analysis
36
Pada Gambar 21 diatas dapat dilihat dari faktor machine disini bukan menjadi topik analisis dan bukan termasuk root cause karena tidak mempengaruhi buyer dalam mendapatkan
informasi aktual tentang material dan proses sehingga dapat diabaikan. Kemudian dilihat dari faktor material, data mengenai proses dan material masih mentah hanya berupa data yang ada
saja dan apabila terjadi kejanggalan baru dilakukan pengecekan. Hal ini dikarenakan pekerjaan buyer
cukup banyak dan tidak memiliki waktu untuk menyusun semua data yang berpotensi terjadi CR dan ini bukan menjadi topik analisis karena sulit diatasi sehingga bukan merupakan
root cause .
Kemudian dianalisis dari segi metode, yaitu belum adanya metode aktual untuk mendapatkan informasi yang mempengaruhi CR karena belum ada kumpulan data yang
berhubungan dengan potensi terjadinya CR. Dari faktor man, dimana pengalaman atau informasi buyer
masih kurang karena tidak adanya training untuk buyer baru, buyer baru langsung on the job development
bekerja sesuai tugasnya. Disini dari dua faktor yang memiliki alasan utama sama, yaitu metode dan man kedua faktor ini jika digabungkan dapat dikarenakan belum adanya
manual book atau kumpulan informasi yang berisi ilmu tentang process cost, material cost manufacturing
yang dapat digunakan untuk menemukan CR dan kadai finding yang tersusun secara rapi atau manual book. Dalam hal ini dikarenakan target CR masih kurang untuk supplier
Sugity, maka difokuskan pada pembahasan mengenai proses injection dan resin material. Dari breakdown problem yang menjadi prioritas penyelesaian masalah adalah buyer
belum memliki informasi aktual baik tentang process cost dan material cost manufacturing cost yang dapat digunakan untuk menemukan CR dan kadai finding dalam hal ini tentang proses
injection dan resin material. Dimana informasinya banyak diperoleh dengan cara Genba, Benchmarking,
dan sharing dengan buyer, engineering, dan supplier. Kemudian pada analisis berikutnya ternyata didapatkan informasi tidak adanya buku panduan atau manual book yang
berisi ilmu tentang process cost, material cost, dan yang dapat digunakan untuk menemukan CR dan kadai finding. Oleh karena itu, perlu dibuat manual book yang berisi informasi tentang
proses dalam hal ini proses inejection dan material cost resin material untuk mempermudah dalam menemukan CR dan manufacturing.
f. Countermeasure