Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Hipotesis Manfaat Penelitian

reaktor berkisar 85-105 kw1000m 3 . Menurut Rahman 2001 kesinambungan pada proses pembentukan H 2 dipengaruhi oleh laju produksi dan hasil akhir sehingga kerapatan sel dalam bentuk padat yang terbentuk dalam bioreaktor sangat dibutuhkan. Reaktor Packed Bed PBR tanpa pengaduk memungkinkan terbentuknya sel yang rapat dan padat pada dasar reaktor. Keuntungan penggunaan PBR yang didesain dengan mengalirkan mediumsubstrat dari bawah reaktor dan produk dikeluarkan di sebelah atas Gambar Lampiran 1 adalah diharapkan sel mampu membentuk flock self flocculation akibat adanya gaya gravitasi, sehingga massa sel akan terkumpul di bawah. Semakin lama waktu fermentasi masa sel akan bertambah sehingga diharapkan produk yang dihasilkan akan semakin banyak. Peningkatan laju dan rendemen produksi H 2 dengan proses yang ekonomis merupakan suatu tantangan dalam produksi H 2 . Pemanfaatan sumber karbon dari biomassa yang tidak berkompetisi dengan bahan pangan diharapkan dapat menjadi alternatif dalam mengatasi permasalahan energi.

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan emisi CO 2 yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil diharapkan dapat diatasi dengan penggunaan H 2 yang lebih ramah lingkungan. Produksi H 2 secara biologis dapat dilakukan dengan menggunakan substrat yang memiliki kandungan gula fermentasi yang tinggi tanpa menyaingi industri pangan. Penggunaan subtrat tetes tebu selama ini bersaing dengan industri penyedap makanan, bioetanol dan pakan ternak. Nira sorgum diharapkan mampu menggantikan tetes tebu sebagai substrat dalam produksi H 2 . Reaktor CSTR yang sebelumnya digunakan kurang ekonomis karena memerlukan energi yang besar untuk menggerakkan pengaduk. Penggunaan PBR diharapkan lebih ekonomis dalam produksi H 2 .

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini secara umum adalah memproduksi H 2 melalui fermentasi dengan substrat nira sorgum manis Sorghum bicolor L. Moench menggunakan sel Enterobacter aerogenes ADH-43 dalam bioreaktor packed bed sistem kontinyu, sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mencari nilai D dilution rate optimum untuk mendapatkan produksi H 2 tertinggi serta membandingkan produksi H 2 pada medium nira sorgum dengan medium tetes tebu.

1.4 Hipotesis

Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah nira sorgum dapat digunakan sebagai substrat pada produksi H 2. Pada pemanfaatan nira sorgum sebagai substrat pada sistem sinambung, terdapat nilai optimum D dalam menghasilkan produksi H 2 tertinggi. Nira sorgum dapat dijadikan sebagai pengganti tetes tebu dalam produksi H 2 .

1.5 Manfaat Penelitian

Gas H 2 yang dihasilkan dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bakar yang ramah lingkungan. Biomassa yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan yang dapat diperbaharui dan berpotensi menghasilkan gas H 2 .

1.6 Ruang Lingkup Penelitian