BAB III. BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Bioindustri LAPTIAB BPPT Puspitek Serpong antara bulan Desember 2009
– Oktober 2010.
3.2 Organisme, Medium dan Kondisi Pertumbuhan
Enterobacter aerogenes ADH-43 berasal dari koleksi Laboratorium Teknologi Bioindustri BPPT bakteri ini merupakan mutan ganda hasil mutasi
dari mutan E. aerogenes AY-2 menggunakan mutagen Ethyl Methane Sulfonate EMS. Pada bakteri tersebut terjadi perubahan jalur metabolisme produksi asam
laktat yang lebih rendah dari sebelumnya dan memiliki produktifitas H
2
lebih tinggi yaitu sebesar 20 dari nilai produksi mutan E. aerogenes AY-2 pada skala
vial botol 50 ml Said 2007. Bakteri E. aerogenes ADH-43 dipelihara pada medium kompleks per 100
ml dengan komposisi 0,5 g ekstrak khamir, 0,5 g tripton, 1 ml unsur makro {NH
4 2
SO
4
, MgSO
4
.
7H
2
O, CaCl
2
.
2H
2
O, CoNO
3 2
.
6H
2
O, FeNH
4 2
SO
4
.
6H
2
O}, dan 1 ml unsur mikro {Na
2
Se0
3
, NiCI
2
, MnCl
2
.
4H
2
O, H
3
BO
3
, AlKSO
4 2
.
12 H
2
O, CuCl
2
.
2H
2
O, Na
2
EDTA
.
2H
2
O dan nicotinic acid} dan dimasukkan dalam botol kemudian dilarutkan dalam aquades hingga volume 90 ml. Selanjutnya
dihomogenkan dengan pengaduk bermagnet dan pH diatur menjadi 6,8 dengan penambahan NaOH 0,1N. Sterilisasi dilakukan dalam autoklaf pada suhu 121
C selama 15 menit. Media yang sudah steril dan dingin ditambahkan 10 ml larutan
glukosa 1 wv glukosa dan 10 ml buffer fosfat pH 6,8 yang juga sudah disterilisasi Liasari 2009.
3.3 Nira Sorgum dan Tetes Tebu
Sorgum yang digunakan dalam penelitian ini adalah sorgum manis Sorghum bicolor L. Moench varietas numbu berasal dari B2TP BPPT
Lampung. Nira diperoleh melalui pengepresan batang sorgum yang dipanen pada umur 60 hari. Penelitian ini menggunakan tetes tebu sebagai kontrol. Tetes tebu
ini berasal dari PG Pekalongan Gambar Lampiran 5.
3.4 Medium Preculture, Starter dan Medium Kultivasi