Manajemen Pembayaran SPP Hakikat Manajemen

Jadi dapat disimpulkan bahwa siklus manajemen keuangan sekolah terdiri dari anggaran pendidikan, pola subsidi pendidikan, pengukuran dan pelaporan kinerja pendidikan, cost dan pricing jasa pendidikan, audit keuangan pendidikan, audit kinerja pendidikan.

C. Manajemen Pondok Pesantren

a. Pengertian Pondok Pesantren

Secara terminology, pesantren didefinisikan sebagai lembaga pendidikan tradisional Islam untuk mempelajari, memahami, mendalami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman perilaku sehari-hari. Perlu dijelaskan bahwa pengertian “tradisional” dalam definisi ini bukan berarti kolot atau ketinggalan zaman, tetapi menunjuk pada pengertian bahwa lembaga ini telah hidup sejak ratusan yang lalu. 28 Menurut Yacub, pesantren berarti lembaga pendidikan Islam yang umumnya dengan cara non-klasikal, pengajarnya seorang yang mempunyai ilmu agama Islam melalui kitab-kitab agama Islam Klasik kitab kuning dengan tulisan Arab dalam Bahasa melayu kuno dalam Baharasa arab. Sedangkan almarhumK.H. Imam Zarkasyi mendefinisikan pondok pesantren sebagai “lembaga pendidikan agama Islam dengan system asrama atau pondok, di mana kyai sebagai figure sentralnya, masjid sebagai pusat 28 Muljono Damopolii, Pesantren Modern IMMIM Pencetak muslim modern Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2011h.56 kegiatan yang menjiwainya, dan pengajaran agama islam di bawah bimbingan kyai yang diikuti santri sebagai kegiatan utamnya. 29 Jadi dari beberapa pengertian pondok pesantren diatas, penulis dapat menarik kesimpulan, yaitu pondok pesantren adalah lembaga pendidikan modern atau tradisional dengan system asrama, untuk memahami, mengamalkan, mendalamkan, serta mengahayati ajaran islam, dimana kyai sebagai figure utamanya, masjid sebagai pusat kegiatan yang menjiwainya, dan pengajaran agama islam dibawah bimbingan kyai dan santri sebagai kegiatan utamanya.

b.Prinsip-prinsip Pengelolaan Keuangan Pendidikan Pondok Pesantren

Penggunaan anggaran dan keuangan, dari sumber manapun, apakah dari pemerintah ataupun masyarakat perlu didasarkan pada prinsip-prinsip umum pengelolaan keuangan sebagai berikut : 1. Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan 2. Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, programkegiatan 3. Terbuka dan transparan, dalam pengertian dari dan untuk apa keuangan lembaga tersebut perlu dicatat dan dipertanggungjawabkan disertai penggunaannya. 4. Sedapat mungkin menggunakan kemampuanhasil produksi dalam negeri sejauh hal ini dimungkinkan. 30 29 Abdullah syukri zarkasyi, Gontor Pembaharuan Pendidikan pesantren, Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2005h.3 30 Shulton Masyhud dan Khusnurdilo, Manajemen Pondok Pesantren, Jakarta : Diva Pustaka, 2003, Cet.I, h.187