diamati morfoliginya dengan menggunakan teknik SEM dan dianalisa gugus fungsinya dengan FTIR.
3.4.3. Uji Toksisitas Pemlastis terhadap Bakteri Kolioform E.coli
Sebelum melakukan kerja mikrobiologi, sebaiknya daerah tempat kerja disterilkan dengan menggunakan desinfektan dan tangan menggunakan anti septik
agar daerah sekitar tempat kerja menjadi steril. Media NA yang sudah steril dituang kedalam cawan petri yang telah steril. Kemudian didiamkan hingga memadat.
Suspensi e.coli disiapkan hingga jumlah sel 10
8
sebanyak 10 ml dengan standar Mc.Farlan. setelah itu dengan menggunakan cutton swap yang telah steril digoreskan
suspensi biakan e.coli ke seluruh permukaan media NA yang telah memadat. Kemudian, kertas cakram yang telah direndam kedalam larutan sampel diletakkan
dibagian tengah dari petri. Lalu diinkubasi pada suhu 36
o
C selama 48 jam. Kemudian diamati zona bening yang terbentuk jika ada diukur dengan menggunakan jangka
sorong.
3.4.4. Analisa FTIR
Sistim optik Spektrofotometer FTIR dilengkapi dengan cermin yang bergerak tegak lurus dan cermin yang diam. Dengan demikian radiasi infra merah akan
menimbulkan perbedaan jarak yang ditempuh menuju cermin yang bergerak M dan jarak cermin yang diam F. Perbedaan jarak tempuh radiasi tersebut adalah 2 yang
selanjutnya disebut sebagai retardasi รค. Hubungan antara intensitas radiasi IR yang diterima detektor terhadap retardasi disebut sebagai interferogram. Sedangkan sistem
optik dari Spektrofotometer IR yang didasarkan atas bekerjanya interferometer
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
disebut sebagai sistem optik Fourier Transform Infra Red. Pada sistem optik FTIR digunakan radiasi LASER Light Amplification by Stimulated Emmission of
Radiation yang berfungsi sebagai radiasi yang diinterferensikan dengan radiasi infra merah agar sinyal radiasi infra merah yang diterima oleh detektor secara utuh dan
lebih baik. Detektor yang digunakan dalam Spektrofotometer FTIR adalah TGS Tetra
Glycerine Sulphate atau MCT Mercury Cadmium Telluride. Detektor MCT lebih banyak digunakan karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan detektor TGS,
yaitu memberikan respon yang lebih baik pada frekwensi modulasi tinggi, lebih sensitif, lebih cepat, tidak dipengaruhi oleh temperatur, sangat selektif terhadap
energi vibrasi yang diterima dari radiasi infra merah. Film hasil pencampuran dijepit pada tempat sampel kemudian diletakkan pada
alat kearah sinar infra red. Hasilnya akan direkam kedalam kertas berskala berupa aliran kurva gelombang terhadap intensitas.
3.4.5. Analisa SEM