kepercayaan seseorang bahwa ia akan sukses atau menunjukkan kinerja yang baik dan berhasil.
Berdasarkan penjelasan terhadap motivasi kerja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dapat dikemukakan bahwa motivasi kerja adalah dorongan yang
ada pada diri individu untuk mencapai tujuan kerja, dengan indikator keinginan, perhatian dan kemauan individu untuk menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi
tanggungjawab pekerjaannya.
2.2 Review Peneliti Terdahulu
Penelitian tentang kinerja pegawai telah banyak dilakukan, baik pada instansi pemerintah maupun pada perusahaan- perusahaan swasta. Samsudin 2005, meneliti
tentang pengaruh tingkat pendidikan, pelatihan, motivasi, pengalaman kerja, sikap loyal dan budaya kerja secara bersama-sama terhadap kinerja kepala desa Kades di
kabupaten Katingan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan, pelatihan, motivasi, pengalaman kerja, sikap loyal dan budaya kerja secara bersama-
sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja Kades. Penelitian tentang kinerja juga telah dilakukan oleh Hernowo dan Farid
2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi dan disiplin mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah Wonogiri.
Penelitian tentang kinerja juga telah dilakukan oleh Srie, dkk 2004. Data- data yang digunakan berasal dari pegawai Badan Pengelolaan Keuangan Daerah
Universitas Sumatera Utara
Kabupaten Banyumas. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ada pengaruh dari insentif, motivasi, disiplin kerja dan budaya kerja terhadap kinerja.
Analisis pengaruh karakteristik individu terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Umum RSU Dr. Pirngadi Medan telah dilakukan oleh Megawati 2004.
Populasi yang ditentukan dalam penelitian ini adalah seluruh perawat berstatus PNS di ruangan rawat inap dengan masa kerja minimal 2 tahun, dan tingkat pendidikan
Sekolah Perawat Kesehatan dan DIIIAkper. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin dan pendidikan mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap
kinerja perawat. Pengaruh loyalitas terhadap kinerja pegawai telah diteliti oleh Mardalena
2004. Penelitian ini dilakukan pada pegawai Dinas Mobilitas Penduduk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Hasilnya menunjukkan bahwa loyalitas mempunyai
pengaruh yang kuat terhadap kinerja pegawai. Penelitian Ridjal 2006, tentang kinerja karyawan industri besar di Sulawesi
Selatan menunjukkan bahwa terdapat lima variabel yang berpengaruh lemah terhadap kinerja karyawan. Variabel-variabel tersebut, yaitu jaminan sosial, sarana dan
prasarana, penghargaan, sikap, dan moral. Variabel yang berpengaruh kuat dalam penelitian ini adalah variabel imbalan, pengalaman, umur, fisik, dan kepribadian.
Disamping itu, Wardan 2003 telah melakukan implementasi model pengukuran kinerja di Kabupaten Purwokerto. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa
implementasi model adalah mudah dilaksanakan, tetapi memerlukan SDM dan dana
yang memadai. Sedangkan Damelina 2006, mengkaji tentang Analisis hubungan
Universitas Sumatera Utara
Self-Leadershif terhadap keberhasilan kerja dimediasi oleh self efficacy. Hasil kajian ini menunjukkan Strategi self-leadership memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap self efficacy; demikian juga Self efficacy memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja, dan terakhir adalah bahwa Self efficacy memediasi
hubungan antara self-leadership dengan keberhasilan kerja. Keseluruhan hasil penelitian terdahulu seperti disebutkan di atas diringkaskan dalam Tabel 2.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2. Hasil Penelitian Terdahulu Tentang Kinerja No
.
Peneliti Judul Variabel Hasil
Penelitian
1. 2.
Hernowo, 2004
Samsudin , 2005
Pengaruh motivasi dan disiplin terhadap
kinerja pegawai Badan Kepegawaian
Daerah Kabupaten Wonogiri
Faktor yang mempengaruhi
Kinerja Kepala Desa dalam
Melaksanakan Tugas Pemerintahan
Desa di Kabupaten Katingan Provinsi
Kalimantan Tengah Motivasi dan
disiplin variabel independen dan
kinerja variabel terikat
Pendidikan, pelatihan,
motivasi, pengalaman
kerja, sikap loyal, budaya
kerja variabel bebas dan
kinerja variabel terikat
Motivasi dan disiplin mempunyai pengaruh
positif terhadap kinerja pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Wonogiri
Tingkat pendidikan, pelatihan, motivasi,
pengalaman kerja, sikap loyal dan
budaya kerja mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap kinerja
Kades di Kabupaten Katingan
3. Srie, 2004
Analisis pengaruh insentif, motivasi,
disiplin kerja dan budaya kerja
terhadap kinerja pegawai pada Badan
Pengelolaan Keuangan Daerah
Kab. Banyumas. Insentif,
motivasi, disiplin kerja,
dan budaya kerja variabel bebas
dan kinerja variabel terikat
Insentif, motivasi, disiplin kerja, dan
budaya kerja mempunyai pengaruh
positif terhadap kinerja pegawai pada
BPKD kabupaten Banyumas.
4. Megawati , 2004
Analisis pengaruh karakteristik
individu terhadap kinerja perawat di
rumah sakit Dr. Pirngadi Medan
Karakteristik individu
variabel bebas dan kinerja
variabel terikat Karakteristik
individu yang paling berpengaruh terhadap
kinerja di rumah sakit Dr. Pirngadi
Medan adalah jenis kelamin dan tingkat
pendidikan
Universitas Sumatera Utara
5. Ridjal, 2006
Analisis kinerja karyawan industri
besar di Sulawesi Selatan
Jaminan sosial, sarana an
prasarana, penghargaan,
sikap, moral, imbalan,
pengalaman, umur, fisik,
kepribadian variabel bebas
dan kinerja variabel terikat
Hanya variabel imbalan,
pengalaman, umur, fisik dan kepribadian
yang berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja pada industri besar di
Sulawesi Selatan
6. Wardan,
2003 Implementasi model
pengukuran kinerja SKPD Kabupaten
Purwokerto Kinerja Model
pengukuran kinerja
Mudah dilaksanakan bila SDM dan Dana
memadai
7. Damelina B.
Tambuna n,
2006 Analisis hubungan
Self-Leadershif terhadap
keberhasilan kerja dimediasi oleh self
efficacy self leadership,
self efficacy dan keberhasilan
kerja Strategi
self- leadership memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap
self efficacy; demikian juga Self
efficacy
memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja; dan terakhir
adalah bahwa Self efficacy
memediasi hubungan antara self-
leadership dengan
keberhasilan kerja
Universitas Sumatera Utara
32
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konsep
Kerangka konsep yang dibangun dalam penelitian ini didasarkan pada teori dan tinjauan atas beberapa penelitian terdahulu. Konsep- konsep yang disusun dalam
penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 : Hubungan antar variabel dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut :
Independen Dependen Efikasi Diri
X1 Kinerja
Y Motivasi Kerja
X2
Gambar 3.1. Pengaruh Efikasi Diri dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Pengaruh efikasi diri terhadap kinerja : Efikasi diri adalah keyakinan individu terhadap kemampuannya untuk menyelesaikan tugas yang menjadi
tanggungjawabnya. Efikasi diri yang tinggi akan memampukan individu untuk mengukur keunggulan dan kelemahannya dalam menyelesaikan suatu tugas. Oleh
karena itu jika seseorang merasa yakin bahwa ia dapat menyelesaikan tugas sesuai
31
Universitas Sumatera Utara