heliks setinggi tragus ialah 15.0 sampai dengan 20.0 mm. Sementara untuk lingkar melintang kepala normal orang dewasa berkisar antara 53 – 62 cm. Beberapa
penelitian telah dilakukan terhadap pertumbuhan daun telinga yang dihubungkan dengan usia. Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan terlihat bahwa ukuran
telinga, tidak seperti bagian lain dari tubuh, akan tetap mengalami pertumbuhan selama masa dewasa. Iannarrellie dan Ito, seperti dikutip oleh Meijerman
menyatakan bahwa hal ini mungkin terjadi karena bertambah lengkungnya lobus telinga. Walaupun demikian, terdapat bukti yang menyatakan bahwa terjadi
perubahan histologi dari tulang rawan seiring bertambahnya usia. Hal ini menunjukkan bahwa dengan bertambahnya usia terjadi pengurangan sel tulang
rawan per unit area. Dari penelitian ini dibuat sebuah hipotesis yang menyatakan bahwa bertambah panjangnya daun telinga dikarenakan bertambahnya matriks
ekstraseluler dari tulang rawan.
3.8. Kecepatan Angin
Mengukur kecepatan angin dapat dilakukan dengan anemometer. Namun data keadaan suhu, arah angin, kelembaban dan curah hujan kota-kota besar dapat
diperoleh dari Kantor Meteorologi dan Geofisika atau dalam bentuk data statistik dari publikasi kantor statistik. Data kecepatan angin beserta besar kecepatannya
menurut Beaufort dapat dilihat pada Tabel 3.12.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.12. Skala Gaya- Angin Beaufort Gaya
Efek yang Dapat Dilihat Kecepatan Angin,
mdtk kmjam
Tidak ada angin, asap membubung tegak lurus, permukaan air danau tenang
0,5 3,6 1
Pergerakan udara lemah, asap sedikit condong
1,7 6,1 2
Hembusan angin sepoi-sepoi basah, daun gemerisik
3,3 11,9 3
Angin lemah, rantingranting bergerak, riak kecil di air
5,2 18,7 4
Angin sedang, cabang kecil bergerak 7,4 26,6
5 Angin kuat, cabang besar bergerak, suara
keras, ombak berbuih putih 9,8 35,5
6 Angin sangat keras, daun-daun terlepas,
berjalan agak sulit 12,4 44,6
7 Angin puyuh, batang pohon kecil
melengkung, ranting patah 15,2 54,7
8 Angin puyuh kuat, cabang pohon
mungkin patah, cabang yang lebih besar melengkung
18,2 65,5
9 Angin puyuh sangat kuat, pohon kecil
tercabut, genting beterbangan, bangunan rusak
21,4 77
10 Topan, bangunan berat rusak, pohon
tumbang atau tercabut 25,1 90,4
11 Topan badai, bangunan hancur, seluruh
hutan tercabut, manusia dan hewan dapat terbawa
29,0 104,4
12 Topan badai seperti diatas tetapi lebih
hebat lagi 29,0 104,4
Sumber : Fisika Bangunan: Satwiko, Prasasto
Sementara anemometer sebagai alat pengukur kecepatan angin dapat dilihat pada Gambar 3.16.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.16. Anemometer
Sumber : tokobagus.com
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskripsi. Hal tersebut dikarenakan konten dari tugas sarjana ini menjelaskan
gambaran detail dari kondisi kebisingan yang terjadi di lantai produksi baik melalui pengukuran di lantai produksi maupun dari hasil wawancara serta
pengisian kuesioner namun tidak dibarengi dengan parancangan alat pelindung telinga sebagai salah satu media pencegah paparan kebisingan. Tugas sarjana ini
lebih berorientasi pada rancangan pelindung telinga saja namun tetap berorientasi pada antropometri pekerja di lantai produksi.
4.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. Apindowaja Ampuh Persada, Jln. K.L. Yos Sudardo, km 10,5, Mabar, Medan. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan
April 2012 sampai dengan selesainya sidang sarjana. Penelitian dilakukan di lantai produksi.
4.3. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Universitas Sumatera Utara