1. Usaha Perorangan. Merupakan usaha dengan kepemilikan tunggal dari jenis usaha yang
dikerjakan, yang bertanggung jawab kepada pihak ketigapihak lain. Maju mundurnya usahanya tergantung dari kemampuan pengusaha tersebut
dalam melayani konsumennya, harta kekayaan milik pribadi dapat dijadikan modal dalam kegiatan usahanya.
2. Usaha Persekutuan Penggolongan usaha kecil yang berbentuk persekutuan merupakan
kerjasama dari pihak-pihak yang bertanggung jawab secara pribadi terhadap kerja perusahaan dalam menjalani bisnis.
Sedangkan, pada hakekatnya penggolongan usaha kecil, yaitu: 1. Industri kecil, seperti: industri kerajinan tangan, industri rumahan, industri
logam, dan lain sebagainya. 2. Perusahaan berskala kecil, seperti: toserba, mini market, koperasi, dan
sebagainya. 3. Usaha informal, seperti: pedagang kaki lima yang menjual barang-barang
kebutuhan pokok.
2.3. Klarifikasi Usaha Kecil dan Menengah
Usaha Kecil dan Menengah mempunyai peran yang sangat vital dalam pembangunan ekonomi. Hal ini disebabkan intensitas tenaga kerja yang relatif
tinggi dan jumlah investasi yang relatif kecil, maka usaha menengah dapat lebih fleksibel dan beradabtasi terhadap perubahan pasar. Usaha menengah tidak terlalu
Universitas Sumatera Utara
terpengaruh oleh tekanan eksternal dan karenanya dapat tanggap menangkap peluang untuk substitusi impor dan meningkatkan supply persediaan domestik.
Pengembangan Usaha kecil dan menengah dapat memberikan kontribusi pada diversifikasi ekonomi dan percepatan perubahan struktur sebagai pra-kondisi
pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang stabil dan berkesinambungan. Disamping itu dalam kaitan dengan investasi modal di usaha kecil dan menengah
jauh lebih tinggi dari pada yang terjadi di perusahaan besar. Berdasarkan hal tersebut maka pengembangan usaha kecil dan menengah merupakan elemen kunci
dalam setiap strategi penciptaan lapangan kerja dalam negeri. Usaha menengah sebagai pemasok input komponen suatu produk dan jasa mempengaruhi daya
saing perusahaan besar, sehingga pengembangan Usaha kecil dan menengah sebagai elemen terpadu dalam strategi daya saing Nasional dan terkait dengan
kebijakan kegiatan promosi investasi. Usaha kecil dan menengah telah menjadi fokus pemberdayaan baik dari
aspek manajemen usaha, jiwa kewirausahaan dan pendanaan untuk mengembangkan usahanya, karena berbagai pertimbangan, dimana usaha kecil
dan menengah merupakan terbesar dari kegiatan perekonomian masyarakat. Apabila dirangkum secara umum ciri-ciri usaha kecil dan menengah juga
mencirikan kelemahan yang perlu diatasi oleh semua pihak, adalah: 1.
Banyak berlokasi di pedesaan, sub-urban dan kota-kota kecil, 2.
Status usaha milik pribadi atau keluarga, 3.
Sumber tenaga kerja dari lingkungan keluarga atau lingkungan sosial budaya setempat,
Universitas Sumatera Utara
4. Pola kerja sering paruh waktu atau usaha sampingan,
5. Memiliki kemampuan terbatas dalam menerapkan teknologi, atau
teknologi sederhanatradisional, 6.
Pada umumnya manajemen usaha sederhana, tidak ada perencanaan usaha, 7.
Administrasi keuangan sederhana, atau tidak ada pemisahan antara keuangan keluarga dan usahabisnis khususnya usaha menengah,
8. Modal lebih banyak swadana dan berasal dari lingkungan pribadi,
9. Izin usaha sering tidak dimiliki dan persyaratan legal lainnya tidak
dimiliki, 10.
Interaksi usahabisnis sangat terbatas antara sektor hulu dan hilir, 11.
Orientasi usaha lebih bersifat subsistem, 12.
Pelaku adalah rakyat dengan status sosial ekonomi rendah, khususnya dalam bidang pendidikan,
13. Jaringan usaha baik dengan pelaku ekonomi lain, pemerintah, asosiasi
bisnis, lembaga pendidikan maupun lembaga keuangan relatif terbatas atau tidak ada sama sekali.
Tetapi terdapat keunggulan usaha kecil dan menengah dalam menghadapi guncangan krisis ekonomi, dimana terbukti masih menjadi penyelamat ekonomi
nasional yaitu: 1.
Penyedia lapangan kerja, 2.
Penyedia barang-barang murah untuk konsumsi rakyat, 3.
Efisiensi dan fleksibilitas menjadi kekuatan yang mampu bertahan hidup, 4.
Usaha kecil sebagai pencetak wirausahawan baru.
Universitas Sumatera Utara
Dilihat dari kepentingan perbankan usaha kecil dan menengah adalah segmen pasar yang cukup potensial untuk dilayani dalam meningkatkan
intermediasinya, karena usaha kecil dan menengah mempunyai karakteristik positif dan unik yang tidak selalu dimiliki usaha non-mikro lain:
1. Perputaran usaha turn over umumnya cepat. Kemampuannya menyerap
dana-dana yang relatif mahal dan dalam situasi krisis ekonomi kegiatan bisnisusahanya tetap berjalan bahkan mampu berkembang karena biaya
manajemennya yang relatif rendah. 2.
Pada umumnya para pelaku usaha kecil dan menengah tekun, sederhana, serta dapat menerima bimbingan asal dilakukan dengan pendekatan tepat.
Batasan UKM di Indonesia berdasarkan pada dua unsur utama, yaitu jumlah aset yang dimiliki, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, hasil penjualan
pertahun dan jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan.
2.4. Beberapa Masalah yang dihadapi Pengusaha Kecil dan Menengah