dapat disimpulkan bahwa kemudahan nasabah berpengaruh signifikan terhadap pengembangan UKM di Kecamatan Sigumpar.
b Variabel syarat pendukung pinjaman memiliki t-hitung sebesar 1,325 dengan nilai signifikan 0,197. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel
kemudahan nasabah tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap pengembangan UKM di Kecamatan Sigumpar karena nilai signifikannya
di atas 0,05. Hal ini disebabkan karena nasabah kurang percaya terhadap Koperasi Serba Usaha Mangarahon Kecamatan Sigumpar.
c Variabel tingkat bunga memiliki t-hitung sebesar 0,262 dan nilai signifikan sebesar 0,795. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel suku
bunga tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap pengembangan UKM di Kecamatan Sigumpar karena nilai signifikannya diatas 0,05. Hal
ini disebabkan karena tingkat bunga tidak sesuai ketentuan perbankan dan bunga yang diperoleh memuaskan.
4.4.3 Identifikasi Determinasi R²
Identifikasi determinasi R² berfungsi untuk mengetahui signifikansi variabel maka harus dicari koefisien determinasi R². koefisien determinan
menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik
kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen. Koefisien determinasi R² merupakan ikhtisar yang menyatakan seberapa
baik garis regresi sampel mencocokkan data secara verbal R² dengan mengukur
Universitas Sumatera Utara
proporsi bagian atau presentase total variasi dalam Y yang menjelaskan model regresi.
Batasan adalah 0 R² 1 Jika determinasi R² semakin besar mendekati satu, maka dapat
dikatakan bahwa pengaruh variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk
menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen.
Sebaliknya, jika determinasi R² semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
semakin kecil. Hal ini berarti, model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Kecocokan model dikatakan lebih baik apabila koefisien determinasi mendekati 1
Tabel 4.10 Uji Determinan
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .618
a
.382 .310
.44073
a. Predictors: Constant, Tingkat Bunga, Syarat Pendukung Pinjaman, Kemudahan Nasabah b. Dependent Variable: Pengembangan UKM
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 17 2012
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 dapat diketahui : a
R Square sebesar 0,382 berarti 38 faktor yang mempengaruhi pengembangan UKM di Kecamatan Sigumpar dapat dijelaskan oleh faktor
kemudahan nasabah, syarat pendukung pinjaman dan tingkat bunga, sedangkan sisanya 62 100 - 38 dapat dijelaskan oleh faktor lain
yang tidak diteliti oleh penulis.
4.4.4 Alasan Nasabah Meminjam di Koperasi Serba Usaha Mangarahon
Yang menjadi dasar nasabah melakukan peminjaman di Koperasi Serba Usaha Mangarahon dibanding pada lembaga lain dikarenakan terdiri dari berbagai
dorongan. Banyak hal yang dapat menjadi titik ukur mengapa nasabah lebih memilih Koperasi Serba Usaha Mangarahon sebagai tempat melakukan pinjaman.
Salah satunya dikarenakan Koperasi Serba Usaha Mangarahon ini memang memihak pada pengusaha yang memiliki dana terbatas. Selain itu pada Koperasi
Serba Usaha Mangarahon ini persyaratan untuk mengajukan peminjaman tidak berbelit-belit dan dimana sistem kekeluargannya sangat besar sehingga nasabah
merasa lebih nyaman dalam melakukan pinjaman tersebut. Menurut 31 anggota tersebut dibanding dengan pengajuan kredit pada
perbankan lainnya maka prosedur untuk melakukan peminjaman di Koperasi Serba Usaha Mangarahon jauh lebih mudah. Ada beberapa alasan mengapa
nasabah tidak memilih perbankan lain sebagai pembiayaan yang utama bagi usahanya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Alasan Nasabah Lebih Memilih Koperasi Serba Usaha Mangarahon
NO ALASAN
JUMLAHANGGOTA PERSENTASE
1 Urusan kredit perbankan
lainnya lebih sulit 25 Orang
83,33 2
Bunga kredit perbankan lainnya lebih besar
28 Orang 93,33
3 Tidak mempunyai agunan
yang memadai 6 Orang
20 4
Tersedianya dana yang lebih murah
27 Orang 90
5 Persyaratan perbankan
terlalu berat 26 Orang
86,66
Sumber: Data Primer diolah
Dari hasil kuisioner tersebut, masalah bunga dan urusan perbankan yang terlalu sulit, yang menjadikan para pengusaha kecil dan menengah tidak
melakukan pinjaman pada perbankan lainnya. Maka untuk mengatasi kendala dari para Usaha kecil menengah tersebut maka pihak Koperasi Serba Usaha
Mangarahon menawarkan kepada para pengusaha untuk melakukan peminjaman untuk pengembangan usaha nasabah tersebut dan dari hasil wawancara kepada 31
anggota yang telah melakukan pinjaman pada Koperasi Serba Usaha Mangarahon tersebut menyatakan bahwa pada Koperasi Serba Usaha Mangarahon tersebut
berbeda dengan lembaga lain, dimana perbedannya: a. Bunganya rendah.
b. Mudah dalam prosedur pengurusan mendapatkan pinjaman jika dibanding dengan urusan pinjaman pada perbankan lain yang lebih sulit dengan
persyaratan administrasi yang terlalu bertele-tele. c. Adanya jangka waktu yang panjang untuk membayar pinjaman.
Universitas Sumatera Utara
d. Pelayanan yang memuaskan. e. Pelayanan yang lebih mudah.
f. Kerahasiaan terjamin.
4.4.5 Peranan Koperasi Serba Usaha Mangarahon bagi Nasabahnya