116
Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII
Gelas kimia
Corong saring Labu
erlenmeyer Filtrat
Filtrat Kaca arloji
Kawat kassa Kaki tiga
Bunsen Air
Kertas saring
Gambar 5.19
Skema alat kristalisasi
Cara kerja 1. Masukkan
residu ke dalam gelas kimia, kemudian tambahkan sedikit air dan panaskan.
2. Masukkan ke dalam larutan tersebut arang aktif sambil
diaduk. 3. Saring dalam keadaan panas. Jika i ltrat yang keluar
masih memiliki warna, tambahkan lagi sedikit arang aktif, kemudian saring lagi. Jika
i ltrat sudah tidak berwarna, uapkan i ltrat tersebut sampai yang tertinggal
dalam kaca arloji hanya berupa garam dapur yang murni.
d. Sublimasi
Sejumlah zat dapat menyublim atau dapat berubah dari wujud padat ke wujud gas atau dari wujud gas menjadi wujud
padat tanpa melalui wujud cair terlebih dahulu. Zat-zat yang memiliki sifat seperti ini, di antaranya kapur barus biasa
dipakai pengharum pakaian atau ruangan, kafein zat yang terdapat dalam biji teh atau kopi yang dapat membantu orang
supaya tidak mengantuk, kristal iod, dan padatan karbon dioksida yang biasa disebut es kering. Contoh sublimasi dapat
dilihat pada Gambar 5.20. Kita dapat memanfaatkan sifat ini untuk memisahkan zat-zat yang dapat menyublim dari zat-
zat pencampur lain yang tidak memiliki sifat tersebut.
Gambar 5.20
Di puncak Gunung Everest, salju yang turun ke tanah akan
langsung menguap. Peristiwa ini adalah contoh sublimasi.
Sumber: Introductory Chemistry, 1997
Hati-hati saat melakukan penyaringan. Gunakan lap atau sarung tangan antipanas.
Pertanyaan 1. Apakah campuran dapat terpisahkan dengan sempurna?
2. Apakah kegunaan dari penambahan karbon aktif ? 3.
Mengapa campuran dapat terpisahkan?
Di unduh dari : Bukupaket.com
117
Perubahan Zat
Ayo Coba 5.9
Tujuan Memisahkan komponen-komponen dari kapur barus dengan
cara sublimasi
Alat dan bahan Set alat sublimasi, seperti tampak pada Gambar 5.21, dan
kapur barus berwarna
Cara kerja 1.
Siapkan alat sublimasi, seperti tampak pada Gambar 5.21. 2.
Masukkan kapur barus yang bercampur dengan pewarna ke dalam cawan penguap.
3. Panaskan cawan penguap dengan menggunakan api yang
kecil. Pemanasan diteruskan sampai diperkirakan sudah tidak ada lagi kapur barus yang ada dalam cawan penguap
dan semuanya sudah tersublimasi dan berkumpul pada dinding corong sebagai kapur barus murni.
kapas atau gelas woll
kapur barus murni corong
cawan penguap kasa
kaki tiga pembakar
bunsen kertas saring
berlubang
Gambar 5.21
Skema alat sublimasi
Informasi Informasi
IPA IPA
e. Kromatograß
Kromatograi merupakan cara pemisahan campuran menjadi komponen-komponen zat penyusunnya berdasarkan
perbedaan kecepatan zat-zat tersebut bergerak bersama-sama dengan pelarutnya pada permukaan suatu benda penyerap.
Dengan cara ini, zat-zat terlarut akan disebarkan di sepanjang permukaan benda penyerap oleh pelarut yang bergerak di
sepanjang permukaan tersebut. Campuran yang berupa cairan dapat dipisahkan menjadi komponen-komponen penyusunnya
dengan cara ini. Kamu dapat mengetahui bahwa cairan tinta yang tampaknya seperti hanya satu warna saja, jika diuji
secara kromatograi akan tampak tersusun atas dua atau lebih komponen zat yang ditunjukkan oleh timbulnya warna yang
berbeda.
Penerapan kroma togra ½
kali pertama dilakukan oleh botanis Rusia, yaitu
Michael Tswett pada dekade pertama abad XX.
Macam-macam komponen di pisahkan menjadi pigmen
yang ber beda. Oleh karena itu, nama kromatogra
½ diberikan untuk teknik
Tswett itu. Kata kromatogra
½ berasal dari bahasa Yunani yang artinya
merekam warna.
Sumber: http:id.wikipedia.org
Lakukan kegiatan dengan hati-hati, terutama ketika menyalakan pembakar spiritus. Jangan bermain-main dengan api.
Pertanyaan 1. Ada berapa komponen yang terdapat pada kapur barus?
2. Mengapa komponen-komponen kapur barus dapat ter- pisah?
Di unduh dari : Bukupaket.com
118
Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII
Ayo Coba 5.10
Tujuan Memisahkan komponen-komponen zat warna dalam pewarna
dengan kromatograi kertas
Alat dan bahan Kertas kromatograi atau kertas saring yang ukurannya sekitar
2 × 12 cm, gelas kimia, lidi, pensil, penggaris, air, dan spidol atau tinta
Cara kerja 1.
Buatlah garis selebar satu cm dari salah satu ujung kertas kromatograi .
2. Buatlah noda tinta atau spidol pada tengah-tengah garis
tersebut. 3. Gantungkan kertas
kromatograi ini pada lidi persis seperti tampak pada Gambar 5.22. Ujung kertas yang
dekat dengan noda dicelupkan ke dalam air, tetapi harus dijaga jangan sampai noda tinta atau spidol tercelup ke
dalam air.
4. Perhatikan apa yang terlihat setelah noda terkena rembesan
air yang naik melalui kertas saring. 5. Biarkan air merembes sampai ke bagian atas kertas
saring. 6.
Angkat kertas saring dan beri tanda dengan pensil batas merembesnya air.
7. Ulangi percobaan tadi, tetapi dengan menggunakan tinta
atau spidol yang lain. 8.
Catat semua hasil pengamatanmu.
Pertanyaan 1. Ada berapakah warna yang berhasil terpisah?
2. Mengapa komponen-komponen zat warna dapat terpisah? Jelaskan.
Gambar 5.22
Skema alat kromatogra ½ kertas
Sumber: Chemistry the Central Science, 1997
Di unduh dari : Bukupaket.com
119
Perubahan Zat
2. Pemisahan Berdasarkan Perbedaan Sifat Kimia Zat