11
Pengukuran
Sumber: Phywe, 2000
Alat ukur pada Gambar 1.6 tentu tidak asing bagi kamu karena setiap hari kamu menggunakannya. Selain yang
terlihat pada gambar, alat ukur panjang apa lagi yang kamu ketahui? Alat ukur panjang yang sering digunakan sehari-
hari adalah meteran. Nama meteran diambil karena satuan yang dipakainya adalah meter. Tukang jahit, pedagang
kain, dan tukang ukur tanah banyak meng guna kan alat ukur ini. Adapun alat ukur panjang lainnya adalah mistar,
jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Sudahkah kamu mengetahui cara menggunakannya? Supaya kamu mahir
menggunakannya, coba pahami bahasan-bahasan berikut.
a. Mistar
Pada umumnya, mistar yang sering digunakan memiliki satuan milimeter mm, sentimeter cm, dan inchi in. Skala
mistar setiap 1 sentimeter memiliki 10 garis dengan lebar 1 milimeter. Oleh karena satu bagian terkecil mistar adalah 1
mm atau 0,1 cm, berarti ketelitian mistar itu adalah 1 mm. Jika pengukuran tidak berimpit dengan skala, bisa ditaksir
sampai 0,5 mm, yaitu setengah dari skala terkecil.
Sumber: Dokumentasi Penerbit
Gambar 1.6
Macam-macam alat ukur panjang
Gambar 1.7
Mistar, salah satu alat ukur yang sering digunakan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
12
Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII
Cara melakukan pengukuran dengan mistar pada dasarnya telah kamu ketahui. Akan tetapi, supaya kamu
memperoleh hasil pengukuran yang akurat, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Jika kamu akan mengukur
panjang sebuah benda dengan mistar, ujung sebelah kiri benda kamu letakkan pada angka nol satuan mistar. Ingat
jangan menyamakan ujung sebelah kiri benda dengan ujung mistar. Mengapa? Hasil pengukuran dapat dilihat dari skala
batas sebelah kanan benda yang diukur. Akan tetapi, perlu diingat pada saat membaca alat ukur, mata harus tegak lurus
dengan skala yang dibaca. Biasakan jujur terhadap hasil pengukuran walaupun perbedaannya sedikit sekali. Skala
yang terukur tidak tepat dengan garis skala, tetapi lebih atau kurang sedikit sehingga skala tersebut harus kamu taksir.
b a
11 12
Sumber: Dokumentasi Penerbit
b. Jangka Sorong
Apakah kamu mengenal jangka sorong? Jangka sorong me rupakan alat ukur panjang yang dapat digunakan untuk
mengukur panjang, diameter luar, diameter dalam, dan kedalaman lubang suatu benda yang tidak terlalu panjang.
Gambar 1.8
Contoh pembacaan skala hasil pengukuran dengan
menggunakan mistar. a. Titik 0 berimpit de ngan ujung
kiri benda. b. Pembacaan skala harus
tegak lurus.
Di unduh dari : Bukupaket.com
13
Pengukuran
Rahang tetap Rahang geser
Skala nonius Mur pengunci
Skala utama Rahang pengukur diameter dalam lubang
Benda yang diukur diameternya
Sumber: upload.wikimedia.org
Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yakni bagian rahang tetap yang berskala milimeter atau disebut skala
utama yang pembagiannya sama dengan mistar dan bagian yang dapat digeser yang memiliki skala yang disebut skala
nonius skala vernier. Pembagian skala nonius bergantung pada ketelitian
jangka sorong yang digunakan. Jangka sorong yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-
hari atau di laboratorium adalah jangka sorong dengan
ketelitian 0,1 mm. Semakin besar ketelitian jangka sorong, semakin teliti suatu hasil pengukuran. Pada buku ini yang
akan diperkenalkan adalah jangka sorong dengan ketelitian 0,05 mm. Cara penggunaan jangka sorong dengan ketelitian
yang lainnya, hampir sama dan kamu dapat mempelajarinya sendiri.
Sumber: Dokumentasi Penerbit
Jangka sorong dengan ketelitian 0,1 mm memiliki jumlah skala nonius 10 skala. Jika skala nonius digeser ke kiri
sehingga rahang tetap dan rahang geser berimpit atau angka 0 nol skala nonius berimpit dengan angka 0 nol skala
utama lihat Gambar 1.10, 9 mm skala utama akan dibagi menjadi 10 bagian yang sama pada skala nonius. Jadi, 1 skala
nonius panjangnya 9
10 mm = 0,9 mm, sedangkan satuan
Gambar 1.9
Jangka sorong dan bagian- bagiannya
Gambar 1.10
Perbandingan skala antara skala utama dan skala nonius.
Informasi Informasi
IPA IPA
Skala Nonius
Skala pendek yang dapat bergerak bebas sepanjang
skala utama. Posisi pada skala utama dari garis nol
pada skala nonius dapat ditunjukkan dengan akurat.
Skala ini digunakan pada peralatan pengukuran,
seperti vernier slide callipers.
Sumber: Dictionary of Science,
1999
Di unduh dari : Bukupaket.com
14
Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII
bagian skala utama panjangnya 1 mm. Selisih skala utama dengan skala nonius adalah 1 mm – 0,9 mm = 0,1 mm. Selisih
ini menyatakan nilai skala terkecil dari nonius pada jangka sorong. Berarti ketelitian jangka sorong ini adalah 0,1 mm.
Gambar 1.11
a Contoh hasil pengukuran panjang batang silinder dengan
menggunakan jangka sorong. b Contoh skala hasil
pengukuran.
Perhatikan Gambar 1.11a. Agar kamu dapat lebih memahami cara penggunaan jangka sorong, pelajari contoh
pengukuran panjang suatu batang silinder. Langkah-langkah yang harus kamu lakukan adalah sebagai berikut.
a Buka mur pengunci jangka sorong. b Letakkan batang silinder di antara rahang tetap dan
rahang geser. c Gerakkan rahang geser sehingga menjepit batang
silinder, lalu kuatkan mur pengunci supaya skala tidak bergeser lagi.
d Baca skala utama dengan cara melihat angka nol skala nonius. Skala tersebut terletak di skala berapa pada skala
utama? e Perhatikan dengan saksama antara skala nonius dan
skala utama. Cari salah satu skala nonius yang paling tepat segaris berimpit dengan skala utama.
f Hasil pengukurannya adalah skala utama ditambah skala nonius.
Adapun pada Gambar 1.11b, diperlihatkan contoh skala hasil pengukuran oleh jangka sorong yang memiliki ketelitian
0,1 mm. Dari gambar tersebut, terlihat skala nonius terletak di 2,5 cm pada skala utama dan skala nonius yang tepat segaris
dengan skala utama adalah skala 3.
Jadi, hasil pengukurannya adalah: •
skala utama = 2,5 cm = 25 mm; •
skala nonius = 3 × 0,1 mm = 0,3 mm; •
hasil pengukuran jangka sorong = 25,3 mm.
4 3
2
5 10
b
Sumber: world.keyence.com
a
Di unduh dari : Bukupaket.com
15
Pengukuran
Sumber: www.wabeco-remscheid.de
Skala pengukur
Rahang bergerak Rahang tetap
Skala utama Pengunci
Bingkai Gigi geser
c. Mikrometer Sekrup