Desain Penelitian Pertimbangan Etik Pengumpulan Data

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian

Menurut Nursalam 2003 desain penelitian merupakan suatu strategi dalam mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan data. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan perilaku laki-laki dewasa perokok tentang penyakit paru di Kelurahan Pasar Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan. 4.2. Populasi dan Sampel 4.2.1. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah semua laki-laki dewasa yang merokok di Kelurahan Pasar Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan. Rentang usia dewasa menurut Departemen Kesehatan RI 2009 yaitu 26-45 tahun. Jumlah populasi laki-laki dengan usia 26-45 tahun yaitu sebanyak 370 orang.

4.2.2. Sampel

Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti Arikunto, 2010. Penentuan besar sampel dilakukan dengan menggunakan rumus: Universitas Sumatera Utara n = N 1+N d 2 Keterangan: N = Besar Populasi n = Besar sampel d = Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang dinginkan. Bila kita memerlukan derajat ketepatan yang tinggi maka diambil angka 0,1, maka jumlah sampel akan lebih besar daripada kita memilih derajat ketepatan 0,5. Jadi besar sampel penelitian yaitu: n= 370 1+3700,1 2 n= 3704,7 n= 78,72 Besar sampel digenapkan menjadi 80 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling yaitu subjek dijadikan sampel yang kebetulan dijumpai di tempat sesuai dengan konteks penelitian di Kelurahan Pasar Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan. Dengan kriteria: laki-laki dewasa yaitu umur 26-45 tahun, merokok, dapat membaca dan menulis dalam bahasa Indonesia serta bersedia menjadi responden. Universitas Sumatera Utara 4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.3.1. Lokasi Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Pasar Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan karena banyaknya laki-laki dewasa perokok di lokasi penelitian dan belum pernah dilakukan penelitian mengenai pengetahuan dan perilaku laki-laki dewasa perokok tentang penyakit paru.

4.3.2. Waktu Penelitian ini dilakukan bulan Februari 2014.

4.4. Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapat ethical clearance dan persetujuan dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan Lurah Pasar Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan. Selanjutnya setelah mandapatkan izin, peneliti mencari responden yang sesuai dengan kriteria penelitian yaitu laki- laki berusia 26-45 tahun dan merokok. Selanjutnya peneliti memperkenalkan diri dan memberikan penjelasan mengenai manfaat dan tujuan penelitian kepada responden, selanjutnya diminta kesediaannya menjadi responden dalam penelitian ini, kemudian responden membaca surat memahami isi surat persetujuan terlebih dahulu sebagai kesediaan menjadi responden. Responden mempunyai hak untuk memutuskan apakah ia bersedia menjadi subjek atau tidak tanpa adanya sanksi apapun dan tidak menimbulkan penderitaan bagi responden. Bagi calon responden yang bersedia untuk diteliti maka responden terlebih dahulu menandatangani lembar persetujuan Informed consent. Peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar kuesioner Anonimity. Bagi responden yang menolak Universitas Sumatera Utara untuk diteliti maka peneliti tetap menghormati haknya. Untuk menjaga kerahasiaan responden confidentiality, lembar tersebut hanya diberikan nomor atau kode tertentu. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijamin oleh peneliti Nursalam, 2003. 4.5. Instrumen Penelitian 4.5.1. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk kuesioner dengan berpedoman kepada tinjuan pustaka dan kerangka konsep. Pada bagian pertama dari instrumen penelitian berisi data demografi responden meliputi usia, pendidikan, agama, suku, pekerjaan, dan usia mulai merokok. Bagian instrumen kedua berisi pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan laki- laki dewasa perokok tentang penyakit paru dengan jumlah pertanyaan yang diajukan sebanyak 12 pertanyaan dengan 3 pilihan jawaban, hanya satu jawaban yang benar. Bila jawaban responden benar diberi skor 1 satu, jika jawaban salah diberi skor 0 nol. Bagian instrumen ketiga berisi pertanyaan untuk mengetahui perilaku laki-laki dewasa perokok tentang penyakit paru yang terdiri dari 12 pernyataan yang diukur dengan skala Likert, masing-masing pernyataan dibuatkan skor 1,2,3 dan 4. Apabila responden memberi jawaban tidak memuaskan skornya 1, jawaban netral skornya 2, jawaban memuaskan skornya 3, dan jawaban sangat memuaskan skornya 4. Penilaian pengetahuan dalam penelitian ini dibagi dalam 3 kategori yaitu: baik, cukup, dan tidak baik yang diidentifikasi dari 12 pertanyaan, didapat nilai tertinggi 12 dan nilai terendah 0, panjang kelas ditentukan dari hasil pembagian rentang dan banyak kelas Sudjana,2005. Universitas Sumatera Utara P = Rentang Banyak Kelas Sehingga didapatkan panjang kelas adalah empat. Dengan pembagian kategori yaitu: baik dengan skor = 9-12 , cukup dengan skor = 5-8, dan tidak baik dengan skor = 0-4. Penilaian sikap dibagi menjadi baik, cukup, dan tidak baik yang diidentifikasi dari 12 pertanyaan, didapat nilai tertinggi 48 dan nilai terendah 12. Dengan pembagian kategori yaitu: baik dengan skor = 37-48, cukup dengan skor = 25-36, dan tidak baik dengan skor 12-24.

4.5.2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Arikunto, 2010. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat, tinggi rendahnya instrument menunjukkan sejauh mana data yang dikumpulkan menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Selanjutnya uji validitas dilakukan oleh Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Arikunto, 2010. Uji reabilitas dilakukan sebelum pengumpulan data kepada sampel yang memenuhi kriteria seperti sampel sebanyak 20 orang di Kelurahan Hutasuhut Kabupaten Tapanuli Selatan. Kuesioner pengetahuan diuji menggunakan rumus Kuder Richardson KR-21. Hasil perhitungan manual menunjukkan nilai r sebesar Universitas Sumatera Utara 0,79. Kuesioner perilaku diuji menggunakan uji formula Cronbach Alpha. Hasil perhitungan manual menunjukkan nilai r sebesar 0,79. Dengan demikian kuesioner dikatakan reliabel karena menurut Polit Hungler 2005, suatu instrument dikatakan reliable bila koefisiennya 0.70 atau lebih.

4.6. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan penyebaran kuesioner. Pengumpulan data dimulai setelah peneliti menerima surat izin dari pelaksanaan penelitian dari institusi pendidikan yaitu Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan Lurah Pasar Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan. Peneliti mengadakan pendekatan kepada calon responden untuk mendapatkan persetujuan sebagai sampel penelitian. Setelah mendapat responden, peneliti menjelaskan pada responden tentang tujuan, manfaat, dan cara pengisian kuesioner, kemudian responden diminta untuk menandatangani surat persetujuan ataupun memberikan persetujuan secara lisan. Selanjutnya responden diminta untuk mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti dan diberikan kesempatan untuk bertanya bila ada yang tidak dimengerti. Setelah semua responden mengisi kuesioner yang diberikan, maka peneliti mengumpulkan data untuk dianalisis.

4.7. Analisa Data