IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN METODE PENGUMPULAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan salah satu elemen penting dalam suatu penelitian sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisis data, dan pengambilan kesimpulan hasil penelitian Hadi, 2000. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional yang bertujuan untuk melihat pengaruh kecerdasan emosional terhadap self regulated learning pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

Identifikasi variabel penelitian merupakan langkah penetapan variabel- variabel utama yang menjadi fokus dalam penelitian serta penentuan fungsinya masing-masing Azwar, 2000. Variabel dalam penelitian ini yaitu: 1. Variabel tergantung adalah self-regulated learning 2. Variabel bebas adalah kecerdasan emosional

B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

Definisi operasional merupakan suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati Azwar, 2010. Definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Self-Regulated Learning

Self regulated learning adalah upaya individu untuk mengatur diri dalam belajar yang melibatkan kognisi, afeksi, dan perilaku individu dalam mencapai tujuan belajar yang diterapkan dengan cara meninjau perkembangan prestasi tiap semester, mengatur materi pelajaran agar lebih sederhana dan mudah dipelajari, menetapkan target prestasi yang akan dicapai, mencari tambahan informasi tentang materi pelajaran dari berbagai sumber, mencatat hal-hal penting dari setiap materi pelajaran, mengatur ruangan belajar agar tertata rapi dan nyaman, menetapkan reward atau punishment yang diperoleh apabila berhasil atau gagal dalam mengerjakan tugas, mengulang dan mengingat materi pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya, meminta bantuan dari; teman sebaya; gurupengajar; serta bantuan orang dewasa tentang materi pelajaran yang tidak mengerti, membahas tugas atau soal-soal yang sudah pernah dipelajari, mengulang membaca catatan perkuliahan, dan membaca buku pelajaran di rumah. Self regulated learning individu akan diukur dengan menggunakan skala Self Regulated Learning berbentuk Likert. Total skor yang diperoleh pada skala tersebut menunjukkan kondisi self regulated learning yang dimiliki oleh individu. Jika nilai skala yang diperoleh tinggi, hal ini menunjukkan bahwa self regulated learning pada individu tersebut baik. Sebaliknya jika nilai skala yang diperoleh rendah, maka menunjukkan self regulated learning yang buruk.

2. Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam menilai diri sendiri, menyadari kekuatan dan kelemahan diri, menghibur diri sendiri, melepaskan kecemasan, bangkit dari perasaan yang menekan, memiliki motivasi yang positif, optimis, berempati, mampu menerima sudut pandang orang lain, peduli terhadap perasaan orang lain, mampu mendengarkan orang lain, dan mampu berinteraksi dengan orang lain. Kecerdasan emosional individu akan diukur dengan menggunakan skala Kecerdasan Emosional berbentuk Likert. Total skor yang diperoleh pada skala tersebut menunjukkan tingkat kecerdasan emosional yang dimiliki oleh individu.. Jika nilai skala yang diperoleh tinggi, hal ini menunjukkan bahwa individu tersebut memiliki tingkat kecerdasan emosional yang tinggi. Sebaliknya jika nilai skala yang diperoleh rendah, maka menunjukkan tingkat kecerdasan emosional yang rendah.

C. POPULASI DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan elemen yang menjadi objek penelitian sesuai karateristik yang telah ditentukan sebagai responden yang dibutuhkan dalam penelitian. Azwar 2007 mendefinisikan populasi sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Populasi memiliki karakteristik yang dapat diperkirakan dan diklasifikasikan sesuai dengan keperluan penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara program studi S-1 Program Sarjana yang masih aktif. Saat ini terdapat 14 fakultas dengan 47 program studi S-1 Program Sarjana di Universitas Sumatera Utara dengan total mahasiswa 31.403 orang. Tabel 1. Mahasiswa Aktif Program S-1 Universitas Sumatera Utara Tahun 20132014 No. Fakultas Jumlah 1. Fakultas Kedokteran 2013 2. Fakultas Hukum 2803 3. Fakultas Pertanian 4261 4. Fakultas Teknik 3929 5. Fakultas Ekonomi 3845 6. Fakultas Kedokteran Gigi 1059 7. Fakultas Ilmu Budaya 2902 8. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 1478 9. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 3898 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat 1975 11. Fakultas Keperawatan 614 12. Fakultas Psikologi 601 13. Fakultas Farmasi 769 14. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi 1256 Total 31403 Sumber: Bagian Akademik Universitas Sumatera Utara

2. Metode Pengambilan Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti Prasetyo Jannah, 2005. Karena sampel merupakan bagian dari populasi, maka sampel harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh populasinya. Menurut Bailey dalam Chadwick, Bahr, dan Albrecht, 2010 jumlah sampel minimal adalah sebanyak 30 orang. Chadwick, Bahr, dan Albrecht 2010 mengatakan paling sedikit 100 orang atau 200 orang. Tetapi sebenarnya tidak ada aturan mutlak mengenai penentuan besarnya sampel. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik nonprobabilitas jenis proportional sampling. Teknik ini menghendaki cara pengambilan sampel dari tiap-tiap sub populasi dengan memperhitungkan besar kecilnya sub-sub populasi tersebut. Cara ini dapat memberi landasan generalisasi yang lebih dapat dipertanggungjawabkan daripada apabila tanpa memperhitungkan besar kecilnya sub populasi. Mengingat besarnya jumlah populasi dalam penelitian ini, maka peneliti menentukan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin dalam Umar, 1999 sebagai berikut: Keterangan: N = Jumlah populasi n = Jumlah sampel α = Persen kelonggaran ketidaktelitian penelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan dalam penelitian ini digunakan 5 atau 0,05 Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah: 394,9; dibulatkan menjadi 395. Selanjutnya ditentukan jumlah sampel dari masing-masing fakultas dengan cara proporsional, seperti yang tertera di dalam tabel 2 berikut: Tabel 2. Pengambilan Sampel Proporsional Pada Masing-Masing Fakultas No. Fakultas Populasi Sampel 1. Fakultas Kedokteran 2013 25,3 = 25 2. Fakultas Hukum 2803 35,2 = 35 3. Fakultas Pertanian 4261 53,5 = 54 4. Fakultas Teknik 3929 49,4 = 49 5. Fakultas Ekonomi 3845 48,3 = 48 6. Fakultas Kedokteran Gigi 1059 13,3 = 13 7. Fakultas Ilmu Budaya 2902 36,0 = 36 8. Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam 1478 18,5 = 19 9. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 3898 49,0 = 49 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat 1975 24,8 = 25 11. Fakultas Keperawatan 614 7,7 = 8 12. Fakultas Psikologi 601 7,5 = 8 13. Fakultas Farmasi 769 9,6= 10 14. Fakultas Ilmu Komputer Teknologi Informasi 1256 15,7 = 16 Total 31403 395

D. METODE PENGUMPULAN DATA

Menurut Azwar 2007, metode pengumpulan data dalam kegiatan penelitian bertujuan mengungkap fakta mengenai variabel yang diteliti. Arikunto 2006 mengatakan bahwa metode tidak ubahnya dengan berbicara masalah evaluasi. Selain itu, Suryabrata 2002 menjelaskan bahwa kualitas data menentukan kualitas penelitiannya, karena itu alat pengambil data harus mendapatkan penggarapan yang cermat. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk skala, sebagaimana dikemukakan oleh Azwar 2007, yaitu: a. Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkapkan atribut yang hendak diukur, melainkan indikator-indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan. b. Atribut psikologi diungkap secara tidak langsung melalui indikator-indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem. c. Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban benar atau salah. Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur, hanya saja jawaban yang berbeda akan diinterpretasikan berbeda pula. Penelitian ini menggunakan dua buah skala psikologi yaitu skala self regulated learning dan skala kecerdasan emosional. 1. Skala Self Regulated Learning Skala ini ini disusun berdasarkan strategi self regulated learning yang dikemukakan oleh Zimmerman dalam Purdie, Hattie Douglas, 1996 yang meliputi 14 strategi self regulated learning yaitu : a. Evaluasi terhadap kemajuan tugas b. Mengatur materi pelajaran c. Membuat rencana dan tujuan belajar d. Mencari informasi e. Mencatat hal penting f. Mengatur lingkungan belajar g. Konsekuensi setelah mengerjakan tugas h. Mengulang dan mengingat i. Meminta bantuan teman sebaya j. Meminta bantuan gurupengajar k. Meminta bantuan orang dewasa l. Mengulang tugas atau test sebelumnya m. Mengulang catatan n. Mengulang buku pelajaran Skala Self Regulated Learning dalam penelitian ini menggunakan model skala Likert. Aitem-aitem dalam skala ini merupakan pernyataan dengan empat pilihan jawaban, yaitu : SS Sangat Sesuai, S Sesuai, TS Tidak Sesuai, dan STS Sangat Tidak Sesuai. Skala disajikan dalam bentuk pernyataan favourable mendukung atau unfavourable tidak mendukung. Nilai setiap pilihan bergerak dari 1 sampai 4. Bobot penilaian untuk pernyataan favourable adalah SS=4, S=3, TS=2, dan STS=1. Sedangkan bobot penilaian untuk pernyataan unfavourable adalah SS=1, S=2, TS=3, dan STS=4. Tabel 3. Blue Print Skala Self Regulated Learning No. Strategi Self Regulated Learning Nomor Aitem Jumlah Persentase Fav Unfav 1. Evaluasi terhadap kemajuan tugas 1, 6, 26 48, 60 5 7,14 2. Mengatur materi pelajaran 2, 19, 35 30, 59 5 7,14 3. Membuat rencana dan tujuan belajar 4, 23, 40 31, 44 5 7,14 4. Mencari informasi 9, 39, 66 22, 63 5 7,14 5. Mencatat hal penting 3, 37, 65 27, 50 5 7,14 6. Mengatur lingkungan belajar 5, 36, 58 49, 64 5 7,14 7. Konsekuensi setelah mengerjakan tugas 11, 18, 42 29, 53 5 7,14 8. Mengulang dan mengingat 8, 14, 33 28, 54 5 7,14 9. Meminta bantuan teman sebaya

13, 34, 41 55, 67 5

7,14 10. Meminta bantuan gurupengajar 10, 21, 24 32, 68 5 7,14 11. Meminta bantuan orang dewasa

17, 38, 46 20, 52 5

7,14 12. Mengulang tugas atau test sebelumnya 12, 25, 56 45, 69 5 7,14 13. Mengulang catatan 7, 16, 57 47, 61 5 7,14 14. Mengulang buku pelajaran 15, 43, 51 62, 70 5 7,14 Jumlah 42 28 70 100 Keterangan: Fav=favorable, Unfav=unfavorable 2. Skala Kecerdasan Emosional Skala ini ini disusun berdasarkan 5 lima aspek kecerdasan emosional yang diungkapkan oleh Goleman 2005 yang terdiri dari: a. Mengenali emosi diri, b. Mengelola emosi, c. Memotivasi diri sendiri, d. Mengenali emosi orang lain, dan e. Membina hubungan dengan orang lain. Skala Kecerdasan Emosional dalam penelitian ini menggunakan model skala Likert. Aitem terdiri dari pernyataan dengan empat pilihan jawaban yaitu: SS Sangat Sesuai, S Sesuai, TS Tidak Sesuai, dan STS Sangat Tidak Sesuai. Skala disajikan dalam bentuk pernyataan favourable mendukung atau unfavourable tidak mendukung. Nilai setiap pilihan bergerak dari 1 sampai 4. Bobot penilaian untuk pernyataan favourable adalah SS=4, S=3, TS=2, dan STS=1. Sedangkan bobot penilaian untuk pernyataan unfavourable adalah SS=1, S=2, TS=3, dan STS=4. Tabel 4. Blue Print Skala Kecerdasan Emosional No. Aspek Kecerdasan mosional Nomor Aitem Jumlah Persentase Fav Unfav 1. Mengenali emosi diri 1, 2, 21, 31, 32 11, 12, 41, 42, 50 12 20 2. Mengelola emosi 3, 4, 22, 33, 34 13, 14, 43, 44, 49 12 20 3. Memotivasi diri sendiri 5, 6, 23, 35, 36 15, 16, 28, 29, 45 12 20 4. Mengenali emosi orang lain 7, 8, 24, 37, 38 17, 18, 46, 47, 48 12 20 5. Membina hubungan dengan orang lain 9, 10, 25, 39, 40 19, 20, 26, 27, 30 12 20 Jumlah 25 25 50 100 Keterangan: Fav=favorable, Unfav=unfavorable

E. UJI COBA ALAT UKUR