xxxvi e.  Tingkat  profitabilitas  pelanggan:  mengukur  seberapa  besar  keuntungan
yang  berhasil  diraih  oleh  perusahaan  dari  penjualan  produk  kepada  para pelanggan.
2.  Kelompok Penunjang. a.  Atribut-atribut produk fungsi, harga dan mutu.
Tolok ukur atribut produk adalah tingkat harga eceran relatif, tingkat daya guna produk, tingkat pengembalian produk oleh pelanggan sebagai akibat
ketidaksempurnaan proses produksi, mutu peralatan dan fasilitas produksi yang digunakan, kemampuan sumber daya manusia serta tingkat efisiensi
produksi. b.  Hubungan dengan pelanggan
Tolok  ukur  yang  termasuk  sub  kelompok  ini,  tingkat  fleksibilitas perusahaan dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan para pelanggannya,
penampilan fisik dan mutu layanan  yang diberikan oleh pramuniaga serta penampilan fisik fasilitas penjualan.
c. Citra  dan  reputasi  perusahaan  beserta  produk-produknya  dimata  para
pelanggannya dan masyarakat konsumen. D.3.
Perspektif Proses Bisnis Internal
Menurut Srimidarti
2008 Perpektif
proses bisnis
internal mengidentifikasikan  proses-proses  yang  penting  bagi  organisasi  untuk  melayani
pelanggan  persepektif  pelanggan  dan  pemilik  organisasi  perpektif  finansial. Komponen utama dalam proses bisnis internal adalah:
xxxvii 1.  Proses inovasi, yang diukur dengan banyaknya produk baru yang dihasilkan
organisasi, waktu penyerahan produk ke pasar, dan lainnya.
2.  Proses operasional,  yang diukur dengan peningkatan kualitas produk, waktu
proses produksi yang lebih pendek, dan lainnya.
3.  Proses pelayanan, yang diukur dengan pelayanan purna jual, waktu yang
dibutuhkan untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan, dan lainnya. D.4.
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Perspektif ini menggambarkan kemampuan organisasi untuk menciptakan pertumbuhan jangka panjang. Perspektif ini bertujuan meningkatkan kemampuan
karyawan,  meningkatkan  kapabilitas  sistem  informasi,  dan  peningkatan keselarasan  dan  motivasi.  Ukuran  yang  bisa  digunakan  antara  lain  kepuasan
karyawan, retensi karyawan, banyaknya saran yang diberikan oleh karyawan, dan lainnya Imelda, 2004.
Setiap tujuan dan ukuran dari setiap perspektif merupakan suatu hubungan sebab akibat, artinya jika tujuan dari perspektif pelanggan, proses bisnis internal,
dan  pembelajaran  dan  pertumbuhan  tercapai,  maka  pada  akhirnya  adalah peningkatan  kinerja  finansial  organisasi.  Hubungan  sebab  akibat  merupakan
komponen  penting  dalam  performance  measurement  model  karena  hubungan sebab  akibat  dapat  membantu  memprediksi  tujuan  finansial  yang  akan  tercapai,
dan  dapat  menciptakan  proses  pembelajaran,  motivasi  dan  komunikasi  yang efektif Malina dan Selto, 2004.
Perspektif  pembelajaran  dan  pertumbuhan  dalam  balanced  scorecard mengembangkan  pengukuran  dan  tujuan  untuk  mendorong  organisasi  agar
xxxviii berjalan dan tumbuh. Tujuan dari perspektif ini adalah menyediakan infrastruktur
untuk  mendukung  pencapaian  tiga  perspektif  sebelumnya.  Perspektif  keuangan, pelanggan  dan  sasaran  dari  proses  bisnis  internal  dapat  mengungkapkan
kesenjangan antara kemampuan yang ada dari orang, sistem dan prosedur dengan apa  yang  dibutuhkan  untuk  mencapai  suatu  kinerja  yang  hdanal.  Untuk
memperkecil  kesenjangan  tersebut  perusahaan  harus  melakukan  investasi  dalam bentuk reskilling employes. Adapun faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah
Kaplan dan Norton, 1996: 1.
Karyawan. Hal yang perlu ditinjau adalah kepuasan karyawan dan produktivitas kerja
karyawan.  Untuk  mengetahui  tingkat  kepuasan  karyawan  perusahaan  perlu melakukan  survei  secara  reguler.  Beberapa  elemen  kepuasan  karyawan  adalah
keterlibatan  dalam  pengambilan  keputusan,  pengakuan,  akses  untuk  memperoleh informasi, dorongan untuk melakukan kreativitas dan inisiatif serta dukungan dari
atasan.  Produktivitas  kerja  merupakan  hasil  dari  pengaruh  agregat  peningkatan keahlian  moral,  inovasi,  perbaikan  proses  internal  dan  tingkat  kepuasan
konsumen.  Di  dalam  menilai  produktivitas  kerja  setiap  karyawan  dibutuhkan pemantauan secara terus menerus.
2. Kemampuan Sistem Informasi.
Perusahaan perlu memiliki prosedur informasi  yang mudah dipahami dan mudah  dijalankan.  Tolok  ukur  yang  sering  digunakan  adalah  bahwa  informasi
yang  dibutuhkan  mudah  didapatkan,  tepat  dan  tidak  memerlukan  waktu  lama untuk mendapat informasi tersebut.
xxxix
E. PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENDEKATAN