Permasalahan Tujuan Penelitian Hipotesis Manfaat Penelitian Morfologi Cacing Tanah

1.2 Permasalahan

Adanya upaya pemanfaatan limbah cair pabrik kelapa sawit sebagai pupuk yang dilakukan oleh pihak perkebunan PTPN III ke areal kebun kelapa sawit akan memberikan pengaruh terhadap keberadaan cacing tanah, namun demikian sampai saat ini belum diketahui bagaimanakah pengaruhnya terhadap kepadatan dan keanekaragaman cacing tanah

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh percobaan pemupukan dengan limbah cair pabrik kelapa sawit ke areal kebun terhadap: a. Sifat fisik kimia tanah seperti : temperatur, kelembaban, pH, kadar air, dan kandungan bahan organik yang sangat menentukan kehidupan cacing tanah b. Keberadaan jenis dan jumlah individu masing-masing jenis cacing tanah dapat digunakan untuk mengetahui komposisi komunitas cacing tanah, serta hubungannya dengan faktor fisik kimia tanah di areal kebun kelapa sawit yang dialiri limbah cair pabrik kelapa sawit dengan yang tidak dialiri limbah cair pabrik kelapa sawit sebagai pupuk

1.4 Hipotesis

Berdasarkan uraian-uraian diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: a. Terdapat perbedaan komposisi komunitas cacing tanah pada areal kebun kelapa sawit yang diberi dan yang tidak diberi perlakuan pemupukan dengan limbah cair pabrik kelapa sawit b. Perlakuan pemupukan limbah pabrik kelapa sawit ke areal kebun berkorelasi terhadap sifat fisik kimia tanah seperti Temperatur, Kelembaban, Kadar air, Kandungan Bahan Organik, dan pH Universitas Sumatera Utara

1.5 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang diperoleh dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan teknologi, yang meliputi: a. Dari penelitian diharapkan dapat diketahui komposisi komunitas cacing tanah di perkebunan kelapa sawit b. Dari penelitian diharapkan dapat diketahui pemanfataan limbah cair terhadap areal kebun kelapa sawit Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Morfologi Cacing Tanah

Cacing tanah termasuk hewan tingkat rendah yang tidak memiliki tulang belakang invertebrata dan digolongkan ke dalam ordo Oligochaeta, kelas Chaetopoda, dan filum Annelida. Penggolongan ini didasarkan pada bentuk morfologi, karena tubuhnya tersusun atas segmen-segmen yang berbentuk cincin annulus, setiap segmen memiliki beberapa pasang setae, yaitu struktur berbentuk rambut yang berguna untuk memegang substrat dan bergerak, tubuh dibedakan atas bagian anterior dan posterior, pada bagian anteriornya terdapat mulut, prostomium dan beberapa segmen yang agak menebal membentuk klitelium Edward Lofty, 1997. Cacing tanah dalam berbagai hal mempunyai arti penting, misalnya bagi lahan pertanian. Lahan yang banyak mengandung cacing tanah akan menjadi subur, sebab kotoran cacing tanah yang bercampur dengan tanah telah siap untuk diserap akar tumbuh-tumbuhan. Cacing tanah juga dapat meningkatkan daya serap air permukaan. Lubang-lubang yang dibuat oleh cacing tanah meningkatkan konsentrasi udara dalam tanah. Disamping itu pada saat musim hujan lubang tersebut akan melipat gandakan kemampuan tanah menyerap air. Secara singkat dapat dikatakan cacing tanah berperan memperbaiki dan mempertahankan struktur tanah agar tetap gembur. Cacing tanah umumnya memakan serasah daun dan juga materi tumbuhan lainnya, yang kemudian dicerna dan dikeluarkan berupa kotoran. Kemampuan hewan ini dalam mengkonsumsi serasah sebagai makanannya bergantung kepada ketersediaan jenis serasah yang disukainya, dan juga ditentukan oleh kandungan karbon dan nitrogen serasah. Pada umumnya cacing tanah lebih menyukai serasah daun yang lunak, yang biasanya mengandung rasio yang rendah, dan kurang Universitas Sumatera Utara menyenangi serasah daun yang keras yang sering mengandung CN tinggi Edwards Lofty, 1997.

2.2. Ekologi Cacing Tanah