Frekuensi Kehadiran FK Masing-masing Spesies Cacing Tanah pada Tiga Lokasi Penelitian

Selanjutnya Suin 1988 dalam Arlen menyatakan cacing tanah dari jenis Pontoscolex corethrurus banyak ditemukan pada tanah hutan, padang rumput dan semak belukar yang memiliki pH tanah netral 6,4-7, dan tidak menyukai tanah dengan pH 6,4, serta telah tercemar oleh bahan-bahan kimia, seperti debu semen, pupuk dan pestisida kimia yang banyak digunakan dalam dunia pertanian. Sedangkan cacing tanah dari jenis Megascolex sp1 lebih menyukai kondisi lingkungan yang agak asam, dan sering ditemukan pada tanah dengan pH 6, dimana kelembaban tanahnya berkisar antara 85-95 .

4.4 Frekuensi Kehadiran FK Masing-masing Spesies Cacing Tanah pada Tiga Lokasi Penelitian

Frekuensi kehadiran sering pula dinyatakan sebagai konstansi kehadiran. Frekuensi kehadiran itu dapat dikelompokkan atas spesies aksidental sangat jarang bila konstansinya 0-25 spesies assesori jarang konstansinya 25-50 konstan sering yang konstansinya 50-75 dan spesies absolut sangat sering bila konstansinya 75 Suin, 1997. Seperti pada tabel dibawah ini: Tabel 4.4 Nilai Frekuensi Kehadiran Masing-masing Spesies Cacing Tanah Pada Ketiga Lokasi Penelitian No Spesies Lokasi I Lokasi II Lokasi III FK Konstansi FK Konstansi FK Konstansi 1 Fridericia - - - - 13,33 Aksidental 2 Megascolex sp1 46,66 Assesori 73,33 Konstan 66,66 Konstan 3 Pheretima posthuma 26,66 Assesori 46,66 Assesori 60,00 Konstan 4 Pontoscolex corethrurus 66,66 Konstan 60,00 Konstan 46,66 Konstan Keterangan : FK Frekuensi Kehadiran, Aksidental : sangat jarang, Assesori : Jarang, Konstan: sering Dari Tabel 4.4 terlihat bahwa pada lokasi I ditemukan 2 spesies yang bersifat assesori, 1 spesies yang bersifat konstan, kemudian pada lokasi II ditemukan 2 spesies yang bersifat konstan, 1 spesies yang bersifat assesori, dan pada lokasi III ditemukan 1 spesies yang bersifat aksidental dan 3 spesies yang bersifat konstan. Dari tabel diatas juga dapat dilihat bahwa cacing tanah yang bersifat aksidental sangat jarang hanya ditemukan pada Fridericia sp, sangat jarangnya spesies tersebut ditemukan pada lokasi ini menunjukkan bahwa daerah ini merupakan tidak cocok untuk perkembangbiakan dan kehidupa n cacing tanah. Hal ini di sebabkan karena kondisi Universitas Sumatera Utara lingkungan fisik-kimia maupun ketersediaan sumber daya makanan dapat mendukung untuk kehidupan cacing tanah. Sementara cacing tanah yang bersifat konstan sering, ditemukan pada spesies Megascolex sp1, Pheretima posthuma dan Pontoscolex corethrurus. Hal ini di sebabkan ketiga spesies ini termasuk spesies indikator, yang berarti hewan tersebut dapat hidup dan berkembang dengan baik di suatu daerah

4.5 Cacing Tanah yang Dapat Hidup dan Berkembangbiak dengan baik