Komplikasi Berdasarkan Sinus yang Terlibat Sinus yang Terlibat Berdasarkan Penatalaksanaan Medis Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

5.13.4. Komplikasi Berdasarkan Sinus yang Terlibat

Analisa statistik tidak dapat dilakukan karena seluruh penderita tidak ada komplikasi 100,0.

5.13.5. Sinus yang Terlibat Berdasarkan Penatalaksanaan Medis

Distribusi proporsi sinus yang terlibat penderita rinosinusitis kronik rawat inap berdasarkan penatalaksanaan medis di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2006-2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.15. Distribusi Proporsi Sinus yang Terlibat Berdasarkan Penatalaksanaan Medis Penderita Rinosinusitis Kronik Rawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2006-2010 No. Penatalaksanaan Medis Sinus yang Terlibat Total Single Rinosinusit is Multisinusi tis Pansinusi tis f f f f 1. Operasi 47 58,0 30 37,0 4 5,0 81 100,0 2. Non-operasi 6 28,6 10 47,6 5 23,8 21 100,0 x 2 = 9,991 df = 2 p = 0,007 Dari tabel 5.15. dapat dilihat dari 81 penderita yang mendapat penatalaksanaan medis operasi, proporsi sinus yang terlibat tertinggi adalah single rinosinusitis 58,0 dan terendah adalah pansinusitis 5,0. Dari 21 penderita yang mendapat penatalaksanaan medis non-operasi, proporsi sinus yang terlibat tertinggi adalah multisinusitis 47,6 dan terendah adalah pansinusitis adalah 23,8. Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh p 0,05, artinya ada perbedaan yang bermakna antara sinus yang terlibat berdasarkan penatalaksanaan medis. Universitas Sumatera Utara

5.13.6. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan sewaktu pulang penderita rinosinusitis kronik rawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2006- 2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.16. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Rinosinusitis Kronik Rawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2006-2010 No. Keadaan Sewaktu Pulang Lama Rawatan Rata-rata hari f Mean SD 1. Sembuh 48 5,31 2,699 2. PBJ 41 4,88 2,786 3. PAPS 12 2,17 1,115 F = 7,054 df = 2 p = 0,001 Dari tabel 5.16. dapat dilihat bahwa dari 48 penderita rinosinusitis kronik yang sembuh memiliki lama rawatan rata – rata 5,31 hari. Dari 41 penderita rinosinusitis kronik yang Pulang Berobat Jalan PBJ memiliki lama rawatan rata- rata 4,88 hari. Dari 12 penderita rinosinusitis kronik yang Pulang Atas Permintaan Sendiri PAPS memiliki lama rawatan rata- rata 2,17 hari. Penderita rinosinusitis kronik yang meninggal berjumlah 1 orang dan memiliki lama rawatan 8 hari. Berdasarkan test homogeneity of variances diperoleh p 0,05 yang berarti memiliki varians yang sama. Dari analisa statistik dengan menggunakan uji Anova diperoleh p 0,05, artinya ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata – rata berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 PEMBAHASAN

6.1. Kecenderungan Penderita Rinosinusitis Kronik Berdasarkan Tahun

Distribusi frekuensi dan kecenderungan trend kunjungan penderita rinosinusitis kronik rawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan berdasarkan data tahun 2006-2010 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 6.1. Diagram Garis Kecenderungan Kunjungan Penderita Rinosinusitis Kronik Rawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Berdasarkan Data Tahun 2006-2010 Berdasarkan gambar 6.1. dapat dilihat bahwa kecenderungan penderita rinosinusitis kronik rawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2006- 2010 menunjukkan peningkatan dengan persamaan garis y = 2,5x + 12,9, frekuensi penderita rinosinusitis kronik meningkat sebanyak 14 kasus, simpel rasio peningkatan 2 kali, dan persentase peningkatan sebesar 50. Penderita rinosinusitis kronik tertinggi pada tahun 2010 yaitu 28 orang dan terendah tahun 2007 yaitu 14 orang. 17 14 26 17 28 y = 2.5x + 12.9 5 10 15 20 25 30 2006 2007 2008 2009 2010 F re k u en si Tahun Universitas Sumatera Utara