Tabel IV.14
Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah.
Coefficients
a
6,114 4,016
1,523 ,131
,379 ,145
,280 2,621
,010 ,722
1,385 -,128
,114 -,104
-1,124 ,264
,971 1,030
,223 ,129
,170 1,734
,086 ,864
1,157 -,190
,158 -,134
-1,204 ,232
,671 1,491
,232 ,125
,165 1,722
,071 ,879
1,082 ,324
,130 ,234
2,496 ,014
,942 1,061
,367 ,136
,256 2,706
,008 ,922
1,085 Constant
X1 X2
X3 X4
X5 X6
X7 Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Y a.
Tabel IV.15 Ringkasan Hasil Uji Multikolinieritas Hipotesis Pertama
Variabel Independen
Tolerance VIF Simpulan
X1 ,722
1,385 Tidak terjadi multikolineritas
X2 ,971
1,030 Tidak terjadi multikolineritas
X3 ,864
1,157 Tidak terjadi multikolineritas
X4 ,671
1,491 Tidak terjadi multikolineritas
X5 ,879
1,082 Tidak terjadi multikolineritas
X6 ,942
1,061 Tidak terjadi multikolineritas
X7 ,922
1,085 Tidak terjadi multikolineritas
Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah.
Berdasarkan Tabel IV.15 diatas, dapat diketahui hasil perhitungan nilai tolerance
menunjukkan, variabel bebas tidak memiliki nilai tolerance kurang dari 10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel bebas yang nilainya lebih dari 95. Hasil perhitungan nilai
Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada
multikolineritas antar variabel bebas dalam model regresi.
3. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas terjadi karena adanya perubahan situasi yang tidak tergambarkan
Universitas Sumatera Utara
dalam spesifikasi model regresi. Dalam pengujian ini menggunakan diagram pancar residual. Cara pengambilan keputusan yaitu:
a. Jika diagram pancar membentuk pola-pola tertentu yang teratur, maka regresi mengalami
gangguan heteroskedastisitas. b.
Jika diagram pancar tidak membentuk pola atau acak, maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.
Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Gambar IV.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Pertama
Berdasarkan Gambar IV.3 terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi hipotesis pertama terbebas dari asumsi heteroskedastisitas.
4.1.4.2. Hasil Penelitian Uji Asumsi Klasik Hipotesis Kedua
Sebelum melakukan pengujian hipotesis dari penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memastikan bahwa alat uji regresi berganda dapat digunakan
Universitas Sumatera Utara
atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, maka alat uji statistik regresi linier berganda dapat dipergunakan.
1. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data pada sumbu diagonal grafik. Metode yang dipakai adalah metode plot. Cara pengambilan keputusannya pada
metode plot adalah: a.
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model garis regresi memenuhi asumsi normalitas.
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
Ex pected Cum
P ro
b
Dependent Variable: Y Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal,
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Gambar IV.4 Hasil Uji Normalitas Hipotesis Kedua
Pada Gambar IV.4 dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model garis regresi memenuhi asumsi normalitas dan
tidak terjadi masalah normalitas.
2. Uji Multikolinieritas