Kategorisasi Skor Stres Kerja Kategorisasi Skor Konflik Peran Ganda

Kedua variabel dikatakan memiliki hubungan signifikan jika p0.05. berdasarkan hasil pengujian statistik yang tertera pada tabel 13 di atas, didapat korelasi sebesar r = 0.777 dengan p = 0.000. Hasil ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, dengan menunjukkan adanya hubungan antara konflik peran ganda dengan stress kerja pada wanita bekerja secara signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara konflik peran ganda dengan stres kerja pada wanita bekerja.

a. Kategorisasi Skor Stres Kerja

Deskripsi tingkat stres kerja dari hasil penelitian ini dapat dilihat dari perbandingan mean empirik dan mean hipotetik pada tabel 14 berikut ini : Tabel 14. Perbandingan Mean Empirik dan Mean Hipotetik Variabel Empirik Hipotetik Min Max Mean SD Min Max Mean SD Stres Kerja 85 140 108.79 9.831 50 200 125 25 Berdasarkan tabel 14 di atas dapat dilihat bahwa mean empirik skala stres kerja adalah 108.79 dengan silai SD empirik sebesar 9.831 dan mean hipotetik sebesar 125 dengan nilai SD hipotetik sebesar 25. Hasil perbandingan antara skor mean empirik dan skor mean hipotetik menunjukkan bahwa mean empirik lebih kecil daripada mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa secara umum subjek penelitian ini memiliki tingkat stres kerja yang lebih rendah daripada tingkat stres kerja secara teoritik. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan mean empirik sebesar 108.79 dengan SD sebesar 9.831 maka dapat dibuat kategorisasi tingkat stres kerja menjadi 3 kategori dengan rumus sebagai berikut : Rendah Sedang Tinggi : X μ - 1σ : μ – 1 σ ≤ X μ + 1 σ : μ + 1 σ ≤ X Kategori tingkat stres kerja dari hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 15 berikut ini: Tabel 15. Kategorisasi data empirik pada variabel stress kerja Variabel Rentang Nilai Kategori Jumlah Persentase Stres Kerja X 99 Rendah 7 orang 9.2 99 ≤ X 119 Sedang 60 orang 79 X ≥ 119 Tinggi 9 orang 11.8 76 orang 100 Dari tabel 15 di atas, dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki tingkat stres kerja rendah sebanyak 7 orang 9.2, subjek yang memiliki tingkat stres kerja sedang sebanyak 60 orang 79 dan subjek yang memiliki tingkat stres kerja tinggi sebanyak 9 orang 11.8 .

b. Kategorisasi Skor Konflik Peran Ganda

Deskripsi tingkat konflik peran ganda dari hasil penelitian ini dapat dilihat dari perbandingan mean empirik dan mean hipotetik pada tabel 16 berikut ini : Tabel 16. Perbandingan Mean Empirik dan Mean Hipotetik Variabel Empirik Hipotetik Min Max Mean SD Min Max Mean SD Konflik Peran Ganda 93 163 127.18 14.487 54 216 135 27 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 16 di atas dapat dilihat bahwa mean empirik konflik peran ganda adalah 127.18 dengan silai SD empirik sebesar 14,487 dan mean hipotetik sebesar 135 dengan nilai SD hipotetik sebesar 27. Hasil perbandingan antara skor mean empirik dan skor mean hipotetik menunjukkan bahwa mean empirik lebih kecil daripada mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa secara umum subjek penelitian ini memiliki tingkat konflik peran ganda yang lebih rendah daripada tingkat konflik peran ganda secara teoritik. Berdasarkan mean empirik sebesar 127.18 dengan SD sebesar 14.487 maka dapat dibuat kategorisasi tingkat konflik peran ganda menjadi 3 kategori dengan rumus sebagai berikut : Rendah Sedang Tinggi : X μ - 1σ : μ – 1 σ ≤ X μ + 1 σ : μ + 1 σ ≤ X Kategori tingkat konflik peran ganda dari hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 17 berikut ini : Tabel 17. Kategorisasi data empirik pada variabel konflik peran ganda Variabel Rentang Nilai Kategori Jumlah Persentase Konflik Peran Ganda X 113 Rendah 9 orang 11.8 113 ≤ X 141 Sedang 54 orang 71.1 X ≥ 141 Tinggi 13 orang 17.1 76 orang 100 Dari tabel 17 di atas, dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki tingkat konflik peran ganda rendah sebanyak 9 orang 11.8 , subjek yang memiliki Universitas Sumatera Utara kofnlik peran ganda sedang sebanyak 54 orang 71.1 dan subjek yang memiliki konflik peran ganda tinggi sebanyak 13 orang 17.1 .

3. Hasil Tambahan Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Konflik Peran Ganda Dengan Life Satisfaction Pada Wanita Bekerja

17 98 136

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN STRES KERJA PADA WANITA DI PT PELITA TOMANGMAS Hubungan Antara Konflik Peran Ganda Dengan Stres Kerja Pada Wanita Di Pt Pelita Tomangmas Karanganyar.

0 4 17

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN STRES KERJA PADA WANITA DI PT PELITA TOMANGMAS Hubungan Antara Konflik Peran Ganda Dengan Stres Kerja Pada Wanita Di Pt Pelita Tomangmas Karanganyar.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KONFLIK PERAN GANDA PADA WANITA BEKERJA Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga Dengan Konflik Peran Ganda Pada Wanita Bekerja.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KONFLIK PERAN GANDA PADA WANITA BEKERJA Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga Dengan Konflik Peran Ganda Pada Wanita Bekerja.

0 3 18

PENDAHULUAN Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga Dengan Konflik Peran Ganda Pada Wanita Bekerja.

0 2 8

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN STRES KERJA PADA WANITA BEKERJA Hubungan Antara Konflik Peran Ganda Dengan Stres Kerja Pada Wanita Bekerja.

0 3 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Konflik Peran Ganda Dengan Stres Kerja Pada Wanita Bekerja.

0 1 9

DAFTAR PUSTAKA Amalia, M.2005. Konflik Peran Ganda Ibu Bekerja ditinjau dari Dukungan Sosial Hubungan Antara Konflik Peran Ganda Dengan Stres Kerja Pada Wanita Bekerja.

0 1 4

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN STRES KERJA PADA WANITA BEKERJA Hubungan Antara Konflik Peran Ganda Dengan Stres Kerja Pada Wanita Bekerja.

0 2 25