e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang
masih dapat ditolerir Sehingga bila memakai rumus tersebut dengan taraf kesalahan e sebesar 10
maka akan didapat jumlah sampel: � =
716.992 1+716.9920,1
2
= 99,98 Sehingga sampel yang diambil dibulatkan menjadi 100 orang.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik non probability sampling, jenis judgement sampling yang merupakan bagian dari purposive
sampling, yaitu metode pengambilan sampel dimana peneliti memilih sampel berdasarkan penilaian terhadap beberapa karakteristik anggota sampel yang
disesuaikan dengan maksud penelitian Kuncoro, 2003:119. Kriterianya adalah mahasiswa, karyawan, swasta, ibu rumah tangga, dan pengusaha yang semuanya
menggunakan kartu kredit.
3.7 Jenis Data
Penelitian ini menggunakan 2 jenis sumber data, yaitu : 1.
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari respoden yang terpilih pada lokasi penelitian. Dalam penelitian ini, data primer
berupa jawaban respoden dari kuesioner yang disebar. 2.
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi literatur, baik dari data dan dokumen yang ada di studi pustaka, majalah, internet, dan
sumber-sumber lainnya.
Universitas Sumatera Utara
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner, yaitu membuat daftar pertanyaan untuk diisi oleh para responden yang
menjadi sampel dalam penelitian ini, yakni kepada masyarakat pengguna kartu kredit di Kota Medan.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Menurut Azwar 1997:5, validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya. Menurut Rochaety 2009:57, validitas adalah suatu ukuran yang benar- benar mengukur apa yang akan diukur. Bila suatu alat tes semakin tinggi
validitasnya, maka semakin mengenai sasaran atau menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Sugiyono 2012:172 berpendapat bahwa instrumen yang valid
berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Berdasarkan pendapat tentang pengertian validitas, maka dapat disimpulkan bahwa validitas adalah suatu standar ukuran yang menunjukkan
ketepatan dan kecermatan dari suatu data. Sedangkan menurut Azwar 1997:4, konsep reliabilitas adalah sejauh
mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok
subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Rochaety 2009:49, berpendapat
reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Reliabilitas yang
Universitas Sumatera Utara
tinggi dalam suatu pengukuran menandakan bahwa pengukuran tersebut mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya reliabel. Reliabilitas merupakan salah
satu ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik. Ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya,
artinya skor hasil pengukuran terbebas dari galat pengukuran measurement error. Berdasarkan pendapat tentang pengertian reliabilitas di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa reliabilitas adalah kekonsistenan suatu tes untuk mengukur atau mengamati sesuatu yang menjadi objek ukur sehingga mampu memberikan
hasil yang terpercaya. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan SPSS Statistic Package For Social Science versi 17.
3.10 Teknik Analisis