Sistem Penilaian Pembelajaran
5.2.2 Sistem Penilaian Pembelajaran
Sistem pembelajaran Prodi PSA UTM akan dibangun berdasarkan perencanaan yang relevan dengan tujuan, ranah belajar dan hierarkinya. Pembelajaran dilaksanakan menggunakan berbagai strategi dan teknik yang menantang, mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis bereksplorasi, berkreasi dan bereksperimen dengan memanfaatkan aneka sumber. Pelaksanaan pembelajaran memiliki mekanisme untuk memonitor, mengkaji, dan memperbaiki secara periodik kegiatan perkuliahan (kehadiran dosen dan mahasiswa), penyusunan materi perkuliahan, serta penilaian hasil belajar. Kehadiran mahasiswa dalam pelaksanaan pembelajaran di Prodi PSA UTM sesuai dengan peraturan yang ditetapkan fakultas pertanian UTM. Kehadiran mahasiswa telah ditetapkan minimal 75 dari 16 tatap muka, sehingga kewajiban hadir adalah minimal 12 tatap muka. Jika kehadiran mahasiswa kurang dari 75 maka mahasiswa tersebut tidak diperkenankan mengikuti ujian untuk mata kuliah tersebut. Mekanisme untuk mengontrol kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan dilakukan dengan presensi mahasiswa yang dipegang oleh dosen pengampu mata kuliah. Pada awal perkuliahan setiap tenaga pengajar diwajibkan menyampaikan kontrak perkuliahan kepada mahasiswa yang mencerminkan rancangan keseluruhan perkuliahan selama satu semester.
Sistem penilaian pembelajaran dilakukan dengan huruf A; B+; B; C+; C; D; dan E sebagai nilai final. Masing-masing nilai huruf tersebut berturut-turut mempunyai bobot angka (harkat
BAN – PT : Borang Akreditasi Program Studi Magister (S2) Pengelolaan Sumberdaya Alam 2016 89 BAN – PT : Borang Akreditasi Program Studi Magister (S2) Pengelolaan Sumberdaya Alam 2016 89
Tabel 5.13 . Ketentuan Nilai
1. A 4 Sempurna
2. B+
Sangat Baik
Lebih dari Cukup
Sangat Buruk
Dosen mengusahakan agar ujian mata kuliah yang bersangkutan bersifat komprehensif, intensif dan prospektif. Selanjutnya, ujian yang diselenggarakan oleh Prodi PSDA terdiri atas ujian tengah semester (midterm), ujian akhir semester (final test), ujian susulan, dan ujian tesis. Ujian dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk seperti: ujian tertulis di kelas, take-home examination, ujian tertulis dalam bentuk makalah akhir semester atau tengah semester, ujian lisan di hadapan dosen penguji, ataupun ujian makalah yang dipresentasikan di depan kelas.
1. Ujian Tengah Semester (midterm). Ujian tengah semester (midterm) dilakukan pada saat perkuliahan berlangsung kurang
lebih delapan kali pertemuan. Ujian ini diselenggarakan oleh dosen pengampu mata kuliah yang bersangkutan di bawah koordinasi Program Studi. Midterm dapat berwujud ujian tertulis (in-class open book atau close book, atau take home exam), ujian lisan, penulisan makalah, seminar, pemberian tugas, atau kombinasi dari beberapa bentuk ujian tersebut.
2. Ujian Akhir Semester (final-test) Ujian akhir Semester (final-test) dilaksanakan setelah mahasiswa mengikuti perkuliahan
minimal 14 kali pertemuan. Ujian dilaksanakan secara serempak dan terjadwal, yang pengaturannya dilakukan oleh Program Studi. Final-test dapat berwujud ujian tertulis (in- class open book atau close book, atau take home exam), ujian lisan, penulisan makalah, seminar, pemberian tugas, atau kombinasi dari beberapa bentuk ujian tersebut
Otoritas nilai final dalam huruf sepenuhnya menjadi hak dosen dengan tetap memperhatikan unsur objektivitas dan integritas akademik. Meskipun demikian, jika dirasa perlu, mahasiswa berhak untuk menanyakan komponen-komponen nilai final kepada dosen bersangkutan. Nilai final matakuliah akan diumumkan kepada mahasiswa melalui Bagian Akademik dan Sistem Informasi. Bagian Akademik dan Sistem Informasi hanya akan memberitahu ke mahasiswa tentang hasil ujian (nilai final) selama mahasiswa sudah tidak ada masalah dengan administrasi keuangan. Mahasiswa akan mendapat Kartu Hasil Studi (KHS) setiap semester sebagai bahan pembuatan laporan kemajuan belajar atau untuk keperluan lainnya. Keterlambatan menyerahkan nilai, maka nilai matakuliah yang bersangkutan otomatis B.
BAN – PT : Borang Akreditasi Program Studi Magister (S2) Pengelolaan Sumberdaya Alam 2016 90
Batas waktu kesempatan belajar mahasiswa adalah kurun waktu maksimal yang diberikan kepada mahasiswa untuk menyelesaikan program pendidikan yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal maksimal 8 semester untuk program magister. Bagi mahasiswa yang mengambil cuti akademik (BSS) masa cuti tidak diperhitungkan dalam masa studinya. Mahasiswa yang tidak mendaftar ulang tanpa seijin Rektor tetap diperhitungkan dalam masa studinya. Jika ternyata sampai batas waktu studi ditentukan, mahasiswa belum dapat menyelesaikan program studinya maka yang bersangkutan dinyatakan drop out (DO). Mahasiswa Prodi PSA dinyatakan telah lulus dan selesai dalam studinya jika telah memenuhi persyaratan: yaitu a) Jumlah kredit yang dikumpulkan minimal 36 SKS dan maksimal 50 SKS; b) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sekurang-kurangnya 2,75; c) Tidak ada nilai DD+ dan E
Berdasarkan Keputusan Mendiknas RI Nomor 232U2000 ketentuan Predikat Kelulusan untuk Prodi PSA UTM terdiri dari 3 (tiga) tingkat, yaitu:
a. IPK 2,00 – 2,75 : Memuaskan
b. IPK 2,76 – 3,50 : Sangat Memuaskan
c. IPK 3,51 – 4,00 : Dengan Pujian (CUM LAUDE) Dalam beberapa kasus pelanggaran yang sangat berat, Prodi PSA juga dapat mengambil
keputusan untuk mencabut status dan hak mahasiswa (drop-out). Beberapa hal yang dapat menyebabkan mahasiswa dikeluarkan dari Prodi PSA adalah sebagai berikut:
Melakukan tindak kriminal pidana sehingga mencemarkan nama baik Prodi PSDA
Tidak mampu menyelesaikan studinya setelah dua kali masa studi normal.
Melakukan pelanggaran etika akademik berupa kecurangan danatau plagiat yang masuk dalam kategori berat
Melakukan tindakan amoral seperti pelecehan seksual, penghinaan terhadap institusi secara demonstratif, serta kehilangan itikad baik untuk menciptakan iklim studi yang sehat.