Dokumen Operasional
Dokumen Operasional
Manual Mutu Standar Mutu Fakultas Standar Mutu Program Studi Standar Mutu Unit Kerja Manual Prosedur Instruksi Kerja Borang Rekaman Dokumen Pendukung
Fakultas
Visi dan Misi Organisasi dan Tatakerja Rencana Strategis Program Kerja Dekan Pedoman Pendidikan Manual Mutu Manual Prosedur Instruksi Kerja Borang Rekaman Dokumen Pendukung
Program Studi
Rencana Strategis Program Kerja Manual Prosedur Instruksi Kerja Borang Rekaman Dokumen pendukung
Sistem penjaminan mutu merupakan bagian yang mutlak harus ada di dalam institusi Universitas, untuk menjamin terselenggaranya proses pembelajaran pada program studi yang ada di dalamnya, memastikan mutu pelayanan akademik dan keuangan yang tinggi dan memenuhi kepuasan para pemangku kepentingan, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai.
BAN – PT : Borang Akreditasi Program Studi Magister (S2) Pengelolaan Sumberdaya Alam 2016 25
Struktur organisasi unit pengawasan dan penjaminan mutu internal
Unit pengawasan penjaminan mutu internal yang ada di Universitas Trunojoyo Madura terdiri dari Pusat Penjaminan Mutu (PJM) yang ada di tingkat universitas, Jaminan Mutu Fakultas (JMF) yang ada di tingkat fakultas dan Jaminan Mutu Program Studi (JMPS) yang ada di tingkat program studi. Selain itu juga terdapat unit jaminan mutu yang terdapat pada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat yaitu Jaminan Mutu LPPM.
Struktur organisasi Pusat Penjamianan Mutu (PJM) di tingkat universitas terdiri dari 1 orang ketua, 1 orang sekretaris, 1 orang koordinator bidang standar mutu, 1 orang koordinator bidang akreditasi, 1 orang koordinator bidang SPMI dan 1 orang koordinator bidang penelitian dan pengabdian.
Struktur organisasi Jaminan Mutu Fakultas (JMF) yang ada di tingkat fakultas terdiri dari 1 orang ketua, 1 orang sekretaris dan 2 orang anggota. Sedangkan pada tingkat program studi, Jaminan Mutu Program Studi S-2 Pengelolaan Sumberdaya Alam yang akan didirikan ini akan dibentuk terdiri dari 1 orang ketua dan 2 orang anggota.
Pusat Jaminan Mutu
Satuan Pengawasan SENAT REKTOR
Internal
UNIVERSITAS
Unit Penunjang Pelaksana Akademik
Jaminan Mutu Audit
Fakultas (JMF) DEKAN PROGRAM PASCA SENAT SARJANA FAKULTAS
(Unit Pelaksana Akademik)
Jaminan Mutu
Prograsm Studi KETUA JURUSAN PROGRAM STUDI S1, S2,
(Unit Pelaksana Akademik)
Gambar 12. Bagan Koordinasi Pimpinan dan Penjaminan Mutu
Ruang lingkup tugas dan fungsi dari penjaminan mutu universitas yaitu:
1. Menyusun perencanaan, pelaksanaan sistem penjaminan mutu internal secara keseluruhan di Universitas Trunojoyo Madura
2. Menyusun standar mutu akademik, kemahasiswaan, kepegawaian dan keuangan
3. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan sistem manajemen mutu di lingkungan Universitas Trunojoyo Madura
4. Mengembangkan kerjasama bidang sistem penjaminan mutu perguruan tinggi secara nasional
BAN – PT : Borang Akreditasi Program Studi Magister (S2) Pengelolaan Sumberdaya Alam 2016 26
5. Mengkoordinasikan persiapan pelaksanaan, pengembangan dan monitoring proses akreditasi nasional di Universitas Trunojoyo Madura
6. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi bantuan teknis persiapan pelaksanaan akreditasi nasional di Universitas Trunojoyo Madura
7. Mensosialisasikan sistem akreditasi nasional di Universitas Trunojoyo Madura
8. Menyusun laporan berkala pelaksanaan sistem manajemen jaminan mutu di Universitas Trunojoyo Madura kepada Rektor.
Manual mutu
Manual Mutu yang harus dilengkapi sebagai dokumen penjaminan mutu universitas terdiri dari informasi tentang kebijakan, pernyataan, unit pelaksana, standar, SOP, formulir, dan pentahapan sasaran mutu perguruan tinggi yang sesuai dengan standar nasioanal pendidikan tinggi (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 dan Surat Edaran Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Nomor 152ET2012. Manual Mutu UTM disyahkan berdasarkan Keputusan Rektor No. 135UN462010 tentang manual mutu yang didalamnya terdapat beberapa komponen yaitu:
(1) Pernyataan Mutu
Universitas melakukan penjaminan mutu pendidikan sebagai pertanggungjawaban kepada stakeholders untuk mengembangkan mutu pendidikan UTM secara berkelanjutan. Dengan demikian, mutu penyelenggaraan pendidikan di UTM diakui tidak saja secara internal, namun juga secara eksternal oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT).Dalam penerapan SPMI, universitas memastikan bahwa budaya mutu dipahami dan dilaksanakan semua pihak, serta dikendalikan dengan SPMI ini, UTM akan mampu menetapkan dan mewujudkan visinya melalui pelaksanaan misinya (aspek deduktif), mampu memenuhi kebutuhanmemuaskan stakeholders (aspek induktif) yaitu kebutuhan masyarakat, dunia kerja dan profesional. Pernyataan Mutu di UTM dideklarasikan pada tanggal 2 Maret 2006 yang dituangkan dalam sertifikat pernyataan mutu pada 2 Maret 2006 tersebut oleh Rektor UTM yang menyatakan bahwa “Universitas Trunojoyo mulai tanggal ditandatangani sertifikat ini telah dimulai pelaksanaan penjaminan mutu diseluruh lingkungan Universitas Trunojoyo”. Pada saat penandatangan ini juga dilaksanakan lokakarya Sistem Penjaminan Mutu serta Pembentukan Pusat Jaminan Mutu UTM.
(2) Kebijakan Mutu
Universitas menggunakan kebijakan mutu untuk memandu dan mengarahkan pengambilan keputusan untuk peningkatan mutu berkesinambungan dalam proses layanan. Kebijakan Mutu ini mengacu pada tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Berdasarkan Keputusan Rektor Nomor: 156UN462006 tentang kebijakan mutu UTM dapat dijabarkan secara umum sebagai berikut:
Kebijakan Mutu Universitas Trunojoyo Madura merupakan pernyataan untuk mengarahkan
penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan akademik lembaga dan sivitas akademika dalam naungan Universitas Trunojoyo Madura.
Secara umum Kebijakan Mutu Universitas Trunojoyo Madura merupakan landasan bagi
pengembangan program akademik, sumberdaya, prosedur kegiatan akademik dan
evaluasi.
Secara khusus Kebijakan Mutu Universitas Trunojoyo Madura merupakan landasan bagi
penyusunan visi, misi dan tujuan lembagaprogram pendidikan, pengembangan kurikulum, proses pembelajaran, mahasiswa, dosen dan sumberdaya manusia, kesehatan lingkungan dan keselamatan, sumber belajar, penelitian dan pengembangan, etika, peningkatan kualitas berkelanjutan serta penyelenggaraan dan administrasi.
BAN – PT : Borang Akreditasi Program Studi Magister (S2) Pengelolaan Sumberdaya Alam 2016 27
Untuk kegiatan pendidikan, Kebijakan Mutu mengarahkan kepada apa yang harus diketahui
dan dapat dilakukan oleh mahasiswa dalam mengikuti dan setelah menyelesaikan pendidikan. Untuk dosen, Kebijakan Mutu mengarahkan penyelenggaraan proses pembelajaran yang berkualitas dan inovatif.
Untuk kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, Kebijakan Mutu
mengarahkan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sivitas akademika sesuai peran universitas dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan manusia.
Kebijakan Mutu Universitas Trunojoyo Madura terdiri atas 11 kelompok, masing-masing
kelompok memiliki beberapa pernyataan dan secara keseluruhan Kebijakan Mutu Universitas Trunojoyo Madura memiliki 171 pernyataan. Pernyataan menggunakan kata “harus” mengandung maksud bahwa pernyataan tersebut bersifat mendasar dan dapat dipenuhi pada saat evaluasi.
Setiap program studi sesuai dengan karakteristiknya mengembangkan Kebijakan Mutu
secara spesifik.
(3) Unit Pelaksana
Untuk melaksanakan penjaminan mutu di Universitas Trunojoyo Madura, maka dibentuk struktur fungsional organisasi penjaminan mutu. Struktur tersebut mencakup tingkat universitas, dan fakultas maupun unit kerja pendukung akademik. Pimpinan unit kerja menjamin mutu kinerja organisasi yang menjadi tanggungjawabnya. Tugas Pokok dan Fungsi serta koordinasi organisasi UTM, secara rinci dapat dilihat pada dokumen Statuta dan Organisasi Tatakerja (OTK UTM). UTM menetapkan Wakil Manajemen atau MR (Management Representative) di tingkat universitas, fakultaslembagabiro dan Program Studi sebagai perwakilan manajemen untuk keperluan audit internal maupun ekternal. MR adalah PR I untuk tingkat universitas, PD I untuk tingkat fakultas dan sekretaris program studi untuk tingkat program studi. Dan wakil atau sekretaris pimpinan untuk unit kerja pendukung akademik. MR mempunyai wewenang untuk memantau, mengevaluasi dan memelihara pelaksanaan sistem manajemen mutu di tingkat universitas, fakultaslembaga dan program studi.
MR bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua persyaratan Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang diterapkan dan standar mutu yang telah ditentukan terpenuhi. MR tingkat universitas, fakultaslembaga dan jurusanprogram studi masing-masing harus melapor kepada Rektor, DekanPimpinan Lembaga dan Ketua JurusanProgram studi, serta mengkomunikasikan kepada mahasiswa dan pelanggan lain, terkait dengan Sistem Manajemen Mutu (SMM), Standar Mutu UTM, dan hasil audit baik internal maupun ekternal.
Rektor, Dekan, KetuaDirektur Program, Ketua Lembaga, Kepala Biro, Pimpinan Unit Kerja, KaPS harus menetapkan dan melaksanakan proses yang efektif untuk mengkomunikasikan seluruh isu terkait kinerja sistem manajemen mutu, seperti kebijakan mutu, persyaratan, sasaran dan pencapaian mutu. Penyediaan informasi tersebut harus membantu dalam peningkatan kinerja sistem manajemen mutu, yang secara langsung melibatkan anggota organisasi dalam pencapaiannya. Pimpinan harus mendorong secara aktif komunikasi umpan- balik sebagai bentuk keterlibatan anggota organisasi.
(4) Standar Mutu
Standar mutu UniversitasFakultas Program Studi disusun berdasarkan standar mutu yang terdapat dalam standar mutu akreditasi nasional, sehingga standar mutu berisi tentang kriteria mutu yang wajib dipenuhi oleh universitasfakultas maupun prodi. Standar mutu tersebut dikelompokkan kedalam beberapa bagian yaitu,
BAN – PT : Borang Akreditasi Program Studi Magister (S2) Pengelolaan Sumberdaya Alam 2016 28 BAN – PT : Borang Akreditasi Program Studi Magister (S2) Pengelolaan Sumberdaya Alam 2016 28
b. Standar mutu Tatapamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu
c. Standar mutu mahasiswa dan kelulusan Fakultas dan Program Studi harus merencanakan pengembangan, tinjauan dan pemutakhiran
rencana studi dan kurikulum, penilaian dan tindak lanjut pengajaran, kegiatan layanan pendukung, alokasi sumber daya, kriteria evaluasi, dan prosedur peningkatan mutu untuk mencapai yang diinginkan. Fakultas dan Program Studi harus mengintegrasikan kurikulum Program Studi S-1 dan S-2 sehingga mencapai kompetensi lulusan dan learning outcomes sesuai profil yang ditetapkan.
d. Standar mutu sumber daya manusia Usulan pengadaan sumberdaya harus mencakup identifikasi spesifikasi kebutuhan yang
tepat, efektif dan akurat, termasuk persyaratan kualifikasi SDM untuk meningkatkan kompetensi, yang dilakukan dengan pelatihan dan atau studi lanjut sesuai spesifikasi bidang studi. Evaluasi kebutuhan biaya pengadaan barangjasa maupun layanan pelatihan danatau studi lanjut harus mempertimbangkan kebutuhan dan kualifikasi kinerja penyedia barang atau layanan pendidikan unit kerja.
e. Standar mutu kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik Universitas menjamin terselenggaranya kebebasan akademik, mimbar akademik dan otonomi
keilmuan. Penyediaan layanan pendidikan termasuk menciptakan dan memelihara suasana yang kondusif untuk lingkungan belajar dan penelitian yang memenuhi persyaratan pelanggan. Universitas harus menyediakan bukti bahwa lingkungan kerja dan suasana kampus dievaluasi secara periodik, serta bukti dari tindakan yang diambil terkait hal ini. Hasil evaluasi ini harus dijadikan materi dalam tinjauan manajemen dan menjadi bagian penting dalam peningkatan mutu berkesinambungan.
f. Standar mutu sarana prasarana dan sistem informasi Universitas, FakultasProgramLembagaBiroUnit Kerja dan Program studi harus
mengidentifikasi sarana prasarana, lingkungan dan peralatan yang diperlukan untuk mendukung proses belajar mengajar, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Universitas, FakultasProgramLembagaBiroUnit Kerja dan JurusanProgram studi harus menetapkan tanggung jawab dan wewenang untuk kegiatan pelaksanaan, pembelian, penerimaan, penyimpanan, perlindungan, instalasi, penggunaan dan pemeliharaan. Universitas harus menentukan program perencanaan, penyediaan dan pemeliharaan sarana prasarana, dan analisis resiko terkait dengan keamanan, keselamatan dan kebersihan. Sarana prasarana mencakup antara lain gedung, ruang kerja, ruang kelas, laboratorium, bengkel, perpustakaan, taman, perangkat online dan jasa terkait, seperti misalnya fasilitas kesehatan, keamanan fisik, transportasi, toko buku, dan kafetaria, dan lain-lain. Peralatan harus dipelihara secara rutin, peralatan ukur harus dikalibrasi secara rutin agar akurasi dan validitas hasil pengukuran terjamin.
g. Standar mutu penelitian, pengabdian dan kerjasama
Universitas mendorong secara konsisten penelitian dan pengembangan berbagai produk unggulan yang mempunyai potensi untuk dapat dikembangkan dan bersaing di tingkat nasional, regional, dan internasional. Universitas, FakultasLembaga dan Program Studi harus merencanakan program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, termasuk
BAN – PT : Borang Akreditasi Program Studi Magister (S2) Pengelolaan Sumberdaya Alam 2016 29 BAN – PT : Borang Akreditasi Program Studi Magister (S2) Pengelolaan Sumberdaya Alam 2016 29
Realisasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, termasuk penerapan inovasi iptek, layanan atau studi banding praktek baik (good practices) dan konsultasi, harus meningkatkan kompetensi civitas akademika dan menghasilkan output berupa publikasi ilmiah, buku ajar, HAKI, paket teknologi atau inovasi iptek yang digunakan masyarakat. Proses Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat harus dikendalikan meliputi penilaian kebutuhan; rancangan, pengembangan dan penyampaian informasi terkait prosedur atau instruksi; dan pengukuran outcomes. Metode pengendalian harus merupakan bagian tinjauan manajemen untuk menjamin pemenuhan spesifikasi prosedur atau instruksi, metode pengendalian konsisten dengan standar mutu yang ditetapkan. Perubahan metode pengendalian proses-proses utama tersebut harus didokumentasikan dan prosedur atau instruksi harus dievaluasi sebelum perubahan dilakukan. Pemantauan harus dilakukan untuk verifikasi bahwa metode pengendalian telah efektif dan rekaman harus dipelihara.
(5) Prosedur Mutu
Keberadaan prosedur mutu terdapat dalam dokumen Manual Prosedur (MP) yang di dalamnya mengatur tentang standar prosedur mutu dan ditetapkan Keputusan Rektor Nomor:58UN.462013 tentang Manual Prosedur. Dalam manual prosedur tersebut terdapat mencakup beberapa bidang diantaranya:
a. MP akademik
b. MP kepegawaian
c. MP ASET
d. MP Riset
e. MP Keuangan
f. MP Perpustakaan
(6) Instruksi Kerja
Instruksi kerja merupakan dokumen petunjuk pelaksanaan suatu kegiatan. Dokumen instruksi kerja sebagian besar terdapat di jaminan mutu fakultas dan program studi. Beberapa instruksi kerja yang dimiliki oleh UTM diantaranya: intruksi kerja pengoperasional alat-alat praktikum, instruksi kerja penggunaan peralatan perkuliahan, instruksi kerja penggunaan ruang kuliah, dan lain-lain.
BAN – PT : Borang Akreditasi Program Studi Magister (S2) Pengelolaan Sumberdaya Alam 2016 30
Implementasi penjaminan mutu
Sistem pelaksanaan penjaminan mutu di tingkat universitas sampai di tingkat program studi mengacu kepada sistem SPMI nasional, yang menggunakan konsep PDCA (Plan Do Check Action). Plan, mengacu kepada pembuatan dokumen mutu yang akan dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan penjaminan mutu di UTM. Do, mengimlementasikan dokumen mutu dalam kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi. Check, memonitoring apakah dokumen mutu telah dilaksanakan secara konsisten atau belum, dan Action, memperbaiki dokumen mutu yang belum sesuai dengan pelaksanaannya. Dari konsep PDCA ini, PJM UTM telah mengembangkan pelaksanaan sistem penjaminan mutu berdasarkan karakteristik yang ada di UTM sehingga memunculkan konsep 5Q yaitu Qualtiy Awarness, Quality Planning, Quality Implementation, Quality Monitoring dan Evalution dan Quality Sustainability. 5Q ini dapat digambarkan dalam siklus sebagai berikut:
Gambar 13. Five Quality Circle Selain itu, pelaksanaan 5Q ini masih diperkuat dengan Framework Quality Assurance
untuk mewujudkan visi dan misi UTM yaitu sebagai berikut:
Gambar 14. Impact of Five Quality
Kegiatan yang dilakukan oleh PJM, JMF, dan JMPS memiliki ranah yang berbeda-beda. PJM memiliki kegiatan :
1. Dokumentasi pangkalan data di tingkat pusat dilakukan dengan menggunakan sistem online yang buat oleh pusat IT UTM, diantaranya Siakad (sistem akademik), Simpeg (sistem kepegawaian), SIM (sistem informasi manajemen), dan lain-lain.
BAN – PT : Borang Akreditasi Program Studi Magister (S2) Pengelolaan Sumberdaya Alam 2016 31
2. Monitoring dokumen mutu dan kepatuhan, yang dilaksanakan setiap 1 tahun sekali. Monitoring dengan lakukan menggunakan standar mutu sebagai acuan pelaksanaannya. Dalam setiap 1 semester diadakan monitoring terdapar 1 standar yang ada pada fakultas maupun program studi. Selain itu monitoring juga dilaksanakan terhadap unit-unit yang ada di UTM berdasarkan pada manual prosedur.
3. Pendampingan akreditasi program studi, dilakukan dengan tujuan supaya pengisian borang yang dilakukan oleh fakultas dan program studi optimal sehingga pengajuan dapat divisitasi dan memperoleh nilai maksimal sesuai dengan kondisi pragram studi
4. Penguatan sistem penjaminan mutu internal (SPMI) di tingkat fakultas dan program studi, dilakukan melalui pelatihan SPMI dengan mendatangkan para pakar dari luar UTM.
5. Revisi dokumen mutu ditingkat Universitas. Ini dilakukan kalau dalam proses monitoring ditemukan ketidaksesuaian antara pelaksanaan dengan dokumen manual prosedur.
Sedangkan JMF memiliki kegiatan :
1. Menentukanstandar-standar akademik dan non akademik, melakukan sosialisasi, danevaluasi pelaksanaannya. Keanggotaan dari Tim Jaminan Mutu Fakultasterdiri dari wakil dosen dari tiap-tiap program studi yang telah menerimapelatihan-pelatihan tentang penjaminan mutu. Dalam menjalankan tugasnya,Tim Unit Penjaminan Mutu Fakultas bekerja bersama terutama denganpembantu Dekan bidang akademik.
2. Dokumen-dokumen penjaminan Mutu yang digunakan di Fakultas adalah:Standar Mutu, Manual Mutu, Manual Prosedur, dan Instruksi Kerja.
3. Standar yang digunakan oleh Tim Penjaminan Mutu disusun sendiri denganterlebih dahulu mempelajari standar-standar di perguruan tinggi lain, sertamempertimbangkan kondisi di dalam fakultas dan Program Studi. Selain itu,standar yang disusun juga memperhatikan standar dari standar yangdigunakan oleh lembaga eksternal seperti badan akreditasi nasional,disesuikan dengan kondisi Fakultas dan Program Studi. Dalam menyusundokumen mutu, Unit Penjaminan Mutu melakukan kaji-banding, bench-markingke lembaga perguruan tinggi lain, mendapatkan masukan dari para pemangkukepentingan yaitu mahasiswa, lulusan, pengguna lulusan, ketua Program Studi,dan dosen.
4. Sasaran standar ini adalah untuk memberi acuan layanan standardibidang akademik dan keuangan, serta kemahasiswaan. Prosedur yang jelas,singkat, dan mudah dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, menjadi tujuanyang dituangkan dalam bentuk prosedur baku oleh Tim Penjaminan MutuFakultas. Standar ditinjau ulang setiap tahun, dan prosedur baku ditinjau setiapsemester. Hal ini dikarenakan banyak proses-proses di fakultas yang belum memiliki standar, sehingga perlu kajian dan tinjauan ulang yang seksama untukmemperoleh hasil yang sempurna.
5. Dalam pelaksanaan kegiatannya Jaminan Mutu Fakultas melakukan koordinasi dengan Pusat Jaminan Mutu Universitasuntuk menyesuaikan tujuan, format, dan struktur, dan tata- cara kerja. Unit Penjaminan Mutu melakukan pertemuan rutin dalam setiap bulan untuk melengkapi atau merevisi dokumen mutu, serta mengevaluasi efektifitasnya. Unit Penjaminan Mutu juga melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan akademik dan non akademik secara rutin setiap semester, serta melaporkannya ke Dekan. studi, instruksi kerjaSOP, dan kelengkapan akademik. Sedangkan dokumen yang lain mangikuti dokumen mutu fakultas yang sudah dibuat oleh tim jaminan mutu fakultas.
Penjaminan mutu di tingkat Program Studi (JMPS), memiliki kegiatan sebagai berikut
1. Evaluasi GBPP dan SAP. Perancangan GBPP dan SAP dilakukan oleh timdosen dari masing-masing bidang minat atau keahlian. Pola ini bertujuan untukmendapatkan GBPP dan SAP yang sesuai dengan tujuan pembelajaran danmencegah terjadinya overlapping antar mata kuliah yang ada.
BAN – PT : Borang Akreditasi Program Studi Magister (S2) Pengelolaan Sumberdaya Alam 2016 32
2. Evalusi mutu soal ujian yang dilakukan dengan mensinkronkan soal denganGBPP dan SAP sesuai dengan SOP pembuatan soal ujian.
3. Pembimbingan skripsi ditetapkan sesuai dengan bidang keahlian masing-masingdosen dengan mempertimbangkan beban kerja yang sudah ada.Kesesuaian tema skripsi dengan bidang keahlian dosen memberi jaminan prosesbimbingan yang berkualitas sehingga dapat menghasilkan skripsi yang sesuaidengan kaidah ilmiah. Penetapan pembimbing skripsi dilakukan oleh ketuaprogram studi berdasarkan usulan tema atau topik dari mahasiswa. Masing-masingmahasiswa mendapat dua orang dosen pembimbing sehingga prosespembimbingan bisa lebih efektif, selain itu dengan adanya dua pembimbing akanmemperkaya skripsi mahasiswa. Pola ini juga diharapkan akan membuka ruangdiskusi dan belajar bersama antar dosen. Dosen yang lebih senior akan diposisikan sebagai pembimbing pertama.
Program Studi telah menerapkan pola penguji luar (external examiner)untuk ujian tesis. Penguji luar ini dimaksudkan sebagai salah satu bentuk penjaminan mutu akademik khususnya pada tesis mahasiswa. Tema tesis yang berkaitan dengan disiplin ilmu lain memerlukan adanya penguji luar sehingga bisa memberikan masukan untuk meningkatkan kualitas tesis mahasiswa sebagai contoh mahasiswa tema ekowisata mengambil skripsi tentang analisis kelayakan ekowisata di madura, maka dalam ujian akhir skripsi salah satu dosen pengujinya berasal dari bidang konservasi dan ekowisata.
Sistem monitoring dan evaluasi penjaminan mutu perguruan tinggi
Universitas atau unit kerja harus menetapkan instrumen penilaian (assessment) yang valid untuk mengukur keberhasilan pencapaian target kinerja. Pemantauan dan pengukuran harus dilakukan dalam rangka menjamin kesesuaian antara program kerja unit kerja dengan Rencana Strategis dan target yang dicapai. Pemantauan dan pengukuran bidang pendidikan mencakup semua aspek mulai dari input-proses-output, misalnya untuk unit kerja pelaksana akademik adalah profil kinerja mahasiswa, ujian tertulis, latihantugaskuis, presensi kehadiran dan ujian akhir.Universitas atau unit kerja menetapkan instrumen dan menjamin proses untuk memastikan bahwa kuisioner penilaian kinerja atau soal ujian mahasiswa diberikan dengan konsisten, aman tanpa kebocoran dan hasilnya valid. Apabila instrumen atau perangkat lunak penilaian atau ujian ditemukan tidak valid, universitas atau unit kerja melakukan klarifikasi dan merekam tindakan perbaikan ketidakvalidan. Semua hasil penilaian dan pengukuran kinerja direkam dan dipelihara, baik dalam bentuk cetak ataupun soft copy sesuai ketentuan (Manual Mutu, 2006).Pelaksanaan dan pencapaian sasaran penjaminan mutu di bidang:
1. Pendidikan
Monitoring pelaksanaan pendidikan dilakukan oleh Jaminan Mutu Program Studi (JMPS). Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proses monitoring pelaksanaan pendidikan adalah:(1) penyusunan borang monitoring, (2) sosialisasi borang kepada dosen dan mahasiswa, (3) pelaksanaan monitoring di akhir perkuliahan dengan penyebaran borang evaluasi, (4) penilaian hasil evaluasi, dan (5) tindak lanjut berupa pemberitahuan kepada dosen yang bersangkutan tentang cara pengajaran yang dilakukan untuk menjadi koreksi di semester yang akan datang.
Indikator yang dipergunakan dalam penilaian proses pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Penyampaian rencana perkuliahan selama satu semester dan sistem evaluasi yang digunakan: penjelasan GBPP, SAP, dan Silabi
b. Penjelasan manfaat pembelajaran
c. Penguasaaan materi
d. Pemberian motivasi kepada mahasiswa untuk belajar mandiri
e. Penunjukan buku referensibahan ajar yang relevan, yang sesuai dengan silabi
BAN – PT : Borang Akreditasi Program Studi Magister (S2) Pengelolaan Sumberdaya Alam 2016 33 BAN – PT : Borang Akreditasi Program Studi Magister (S2) Pengelolaan Sumberdaya Alam 2016 33
g. Kemampuan dosen memberi penjelasan yang mudah dimengerti
h. Pemberian kesempatan untuk bertanya dan pemberian tanggapan atas pertanyaan tersebut selama proses pembelajaran berlangsung
i. Penyampaian perkuliahan menarik j. Penyediaan waktu untuk konsultasi diluar jam mengajar k. Ketepatan waktu mulai dan mengakhiri perkuliahan l. Keajegan hadir m. Semangat mengajar n. Pemberian nilai secara obyektif baik untuk ujian maupun tugas o. Pemberian soal ujian sesuai dengan materi yang disepakati p. Kebermanfaatan perkuliahan bagi mahasiswa
2. Penelitian
Pelaksanaan monitoring penelitian dilakukan oleh LPPM dengan penanggung jawab Jaminan Mutu LPPM, dengan tahapan sebagai berikut :
a. Dosen yang mendapatkan dana penelitian, diwajibkan untuk membuat laporan kemajuan pada bulan ke tujuh
b. LPPM mendatangkan reviewer dari dikti untuk mengevaluasi kinerja penelitian dengan indikator penilaian yang telah dibuat oleh DIKTI dalam buku panduan penelitian
c. Dosen diwajibkan menyerahkan laporan akhir penelitian.
d. Kegiatan tindak lanjut yang dilakukan dengan cara menilai apakah output penelitan yang dilakukan oleh dosen sudah sesuai dengan kontrak penelitian atau belum, untuk menentukan kelanjutan dana penelitian pada tahun berikutnya.
3. PkM
Pelaksanaan monitoring pengabdian kepada masyarakat (PkM) dilakukan oleh LPPM dengan penanggung jawab Jaminan Mutu LPPM, dengan tahapan sebagai berikut:
a. Dosen yang mendapatkan dana PkM, diwajibkan untuk membuat laporan kemajuan pada bulan ke tujuh
b. LPPM mendatangkan reviewer dari dikti untuk mengevaluasi kinerja PkM dengan indikator penilaian yang telah dibuat oleh DIKTI dalam buku panduan PkM
c. Dosen diwajibkan menyerahkan laporan akhir PkM.
d. Kegiatan tindak lanjut yang dilakukan dengan cara menilai apakah output penelitan yang dilakukan oleh dosen sudah sesuai dengan kontrak penelitian atau belum, untuk menentukan kelanjutan dana PkM pada tahun berikutnya.
4. Sarana prasarana dan keuangan
Monitoring dan evaluasi sarana prasarana (aset), keuangan dan SDM dilakukan setahun satu kalidan dilakukan oleh SPI (Satuan Pengawasan Intern) sesuai dengan permendiknas nomer 16 tahun 2009, nomer 47 tahun 2011, dan Keputusan Rektor Nomer 016 H462010, 022H462011, 013H462012, 060H462013. Tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Telaah terhadap perencanaan anggaran yang diusulkan oleh masing-masing unit dan fakultas
b. Evaluasi terhadap penggunaan anggaran dengan cara audit keuangan, audit aset, dan audit SDM
BAN – PT : Borang Akreditasi Program Studi Magister (S2) Pengelolaan Sumberdaya Alam 2016 34 BAN – PT : Borang Akreditasi Program Studi Magister (S2) Pengelolaan Sumberdaya Alam 2016 34
d. Tindak lanjut hasil audit SPI akan memberikan rekomendasi yang ditujukan kepada unit dan fakultas, dan SPI melakukan monitoring terhadap tindak lanjut yang dilakukan.
5. Manajemen
Monitoring terhadap kinerja manajemen selain dilakukan oleh Irjen Dikti, juga dilakukan oleh SPI dan PJM. Pimpinan Universitas, melakukan laporan kinerja tahunan ke Senat Universitas dan Fakultas, dan Program Studi S-2 Pengelolaan Sumberdaya Alam membuat laporan kinerja ke senat Fakultas. Laporan kinerja akan mendapatkan umpan balik dari Senat untuk memberikan masukan atas kinerja pimpinan. Monitoring manajemen pimpinan juga dilakukan terhadap LAKIP UTM. Kepuasan kinerja pimpinan juga dievaluasi melalui survey kepuasan yang disebarkan kepada mahasiswa, dosen, dan karyawan. Pengendalian survey kepuasan dilakukan oleh PJM.
2.1.3 Upaya yang akan dilakukan oleh program studi untuk menjamin keberlanjutan program
studi (sustainability) antara lain meliputi peningkatan animo calon mahasiswa, peningkatan mutu manajemen, peningkatan mutu lulusan, pelaksanaan dan hasil kerjasama kemitraan, dan perolehan dana hibah kompetitif
Jumlah dan kebutuhan lulusan dengan profil dan kompetensi seperti lulusan program studi
Perkembangan Prodi S2 PSDA untuk 10 tahun ke depan, ditentukan oleh perkembangan yang terjadi dalam ilmu pengelolaan sumberdaya alam maupun problematika lingkungan yang terjadi baik secara lokal, regional, nasional dan global. Oleh karena itu, kedua aspek tersebut diharapkan dapat dimiliki oleh lulusan Prodi S2 PSDA yang mengedepankan kajian teroritis dan empiris dengan melakukan adopsi potensi sumber belajar di lingkungan setempat. Pada sisi lain dikontribusikan untuk kepentingan pengelolaan sumberdaya alam global.
Prodi S2 Pengelolaan Sumber Daya Alam mempunyai prospek yang besar. Lapangan pekerjaan lulusan Prodi S2 Pengelolaan Sumber Daya Alam meliputi instansi pemerintah, perusahaan swasta, lembaga konservasi dan pengelolaan ekowisata, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), serta lainnya. Lulusan Prodi S2 PSDA yang memiliki kompetensi sebagai ahli pengelolaan sumberdaya alam, khususnya perencana wilayah dan sumberdaya alam akan sangat dibutuhkan oleh pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupatenkota. Di Indonesia terdapat 34 Provinsi 34, 98 kota, dan 410 Kabupaten. Masing-masing provinsi, kota dan kabupaten setidaknya terdapat 50 instansi yang membutuhkan tenagasumberdaya manusia mampu merencanakan pembangunan sumberdaya alam. Jumlah tersebut belum termasuk instansi-instansi yang ada di pemerintah pusat. Untuk lembaga non pemerintahan juga memerlukan perencana-perencana untuk pengembangan lembaganya. Di Jawa Timur, prospek pekerjaan lulusan Prodi S2 S2 Pengelolaan Sumber Daya Alam di lembaga non pemerintahan di Provinsi Jawa Timur cukup besar. Sebagai provinsi yang memiliki nilai produksi domestik regional bruto dan pertumbuhannya tertinggi kedua di Indonesia, Provinsi Jawa memiliki perkembangan jumlah perusahaan swasta, lembaga lingkungan, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang pesat.
Pun demikian dengan kebutuhan akan lulusan S2 PSDA, khususnya terkait ahli pengelolaan lahan, sumberdaya perairan dan ekowisata. Perkembangan teknologi dan pengembangan ekowisata yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir membutuhkan para
BAN – PT : Borang Akreditasi Program Studi Magister (S2) Pengelolaan Sumberdaya Alam 2016 35 BAN – PT : Borang Akreditasi Program Studi Magister (S2) Pengelolaan Sumberdaya Alam 2016 35
Jumlah mahasiswa yang akan direkrut
Sesuai dengan analisis cash flow yang direncanakan, jumlah mahasiswa baru yang akan direkrut pada setiap tahun akademik 5 tahun mendatang adalah sebagai berikut.
Tabel 4. JumlahMahasiswaYang Akan Direkrut Jumlah