harus didukung oleh pemahaman karyawan seluruh karyawan terhadap budaya customer focused. Budaya customer focused dapat tingkatkan
melalui komunikasi dua arah antara pemimpin dengan karyawan. Pemimpin haruslah mengetahui kendala-kendala yang dihadapi karyawan
di dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Dengan begitu akan terjadi umpan balik komunikasi yang akan meningkatkan kerjasama yang sinergi
dalam meningkatkan budaya customer focused. Selain itu lead by example perlu dilakukan oleh para pemimpin artinya bahwa kesadaran dan contoh
teladan akan budaya customer focused harus datang dari pucuk pimpinan, disemaikan ke bawah dengan berbagai media penyampaian. Setelah itu
memberikan keleluasaan pada karyawan berkreasi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan.
Selain itu, untuk meningkatkan kepuasan pelanggan perusahaan sebaiknya terus memperbaiki waktu layanan terkait dengan penyelesaian
claim, memperluas mitra usaha dan memberikan kemudahan akses bagi lebih banyak customernya di berbagai lokasi.
4.9. Analisis Implementasi GCG
Tabel 20. Nilai Loading Factor
λ Indikator GCG
Berdasarkan Tabel 20 dapat dilihat bahwa Independensi Y5 memiliki loading factor terbesar dengan nilai
λ = 0,71 bernilai postif dan signifikan. Nilai loading factor
λ yang paling besar menunjukkan bahwa indikator tersebut merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam
membentuk variabel laten GCG. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan PT XYZ memiliki independensi dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya. Independensi merupakan prinsip GCG yang mengharuskan
perusahaan dikelola secara mandiri dan profesional tanpa benturan
Simbol Prinsip GCG
Loading Factor λ t-value 1,96
Y1
Transparansi 0,59
8,63 Y2
Akuntabilitas 0,55
2,88 Y3
Fairness 0,14
0,97 Y4
Responsibilitas 0,48
2,74 Y5
Independensi 0,71
3,02
kepentingan dan pengaruh tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan peruundang undangan yang berlaku dan prinsip
korporasi yang sehat. Menurut persepsi karyawan, perusahaan terbebas dari berbagai
benturan kepentingan dan intervensi dari pihak lain yang dapat merugikan perusahaan. Selain itu, karyawan mampu melaksanakan kewajibannya
tanpa harus selalu mendapatkan instruksi dari atasannya. Hal ini dikarenakan karyawan memiliki rasa tanggung jawab yang besar dalam
bekerja dan mengetahui dengan benar tugas dan tanggung jawabnya sehingga karyawan mampu melaksanakan tugas yang diberikan secara
mandiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa PT XYZ memiliki independensi yang tinggi yang dapat mendukung implementasi GCG
berjalan dengan sangat baik. Berdasarkan Tabel 20 dapat dilihat bahwa fairness Y3 memiliki
nilai loading factor sebesar λ = 0,14 namun memiliki nilai t- value yang
tidak signifikan yaitu sebesar 0,97 kurang dari 1,96. Hal ini menunjukkan bahwa fairness pada PT XYZmenurut persepsi karyawan belum berjalan
dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara, karyawan PT XYZ beranggapan
bahwa fairness pada perusahaan masih harus diperbaiki. Karyawan berharap agar perusahaan lebih memperhatikan kesesuaian antara beban
kerja dan tanggung jawab yang diberikan dengan kompensasi yang diterima. Karyawan berharap agar perusahaan lebih memperhatikan
karyawan yang memiliki loyalitas tinggi terhadap perusahaan. Selain itu karyawan juga berharap agar penilaian kinerja dapat berjalan dengan adil
dan transparan. Oleh sebab itu, hal tersebut perlu menjadi pertimbangan bagi perusahaan untuk memperbaiki dan meningkatkan fairness dalam
perusahaan. Persepsi karyawan tentang keadilan merupakan bentuk reaksi
karyawan yang berhubungan dengan penilaian tentang kewajaran dan kelayakan yang terdapat dalam kehidupan perusahaan Folger dalam
Robbins, 2008. Menurut Folger, keadilan organisasi dibedakan menjadi
dua yaitu keadilan distributif dan prosedural merujuk pada persepsi karyawan terhadap kewajaran dan keseimbangan antara masukan-masukan
yang karyawan berikan dengan hasil-hasil organisasional yang karyawan terima, serta persepsi karyawan tentang wajar atau tidaknya proses-proses
yang digunakan untuk mendistribusikan hasil-hasil organisasional tersebut. Hal ini yang perlu menjadi pertimbangan perusahaan karena
penerapan keadilan organisasional dapat mempengaruhi kepuasan kerja dan komitmen pada karyawan.
4.10. Saran karyawan PT XYZ