Setting Penelitian Pendekatan Penelitian

67

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Gambar 01 Gedung SD Negeri I Baturetno Wonogiri Penelitian ini dilaksanakan di kelas V Sekolah Dasar Negeri I Baturetno, yang lokasinya di Desa Baturetno, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Alasan peneliti memilih SD tersebut didasarkan pada pertimbangan : 1 SDN I Baturetno berada dalam kota, 2 jumlah tenaga pendidik ada 6 yang mempunyai latar belakang pendidikan 5 orang sarjana dan 1 orang program diploma D II, 3 kurangnya penguasaan siswa pada keterampilan berbahasa, sehingga hasil out put kurang memuaskan. 68 Secara keseluruhan penelitian ini berlangsung selama lima bulan, yaitu Januari sampai dengan Mei 2009. Adapun kegiatan – kegiatan yang dilakukan dalam rangka penelitian ini meliputi : pengenalan lapangan sekolah yang diteliti, penyusunan usulan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan penyusunan laporan kegiatan. Sementara itu penelitian sendiri dilaksanakan pada semester II karena pada Januari sampai dengan Juni saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran semester II tahun pelajaran 20082009. Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian No. Kegiatan Januari Februari Maret April Mei Juni Minggu ke 2009 2009 2009 2009 2009 2009 1 2 3 4 1 1 2 3 4 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Penyempurnaan x x Proposal 2. Perizinan x x 3. Penelitian Siklus I x x x x 4. Penelitian Siklus II x x X x 5. Penelitian Siklus III x x x x 6. Penyelesaian dan x x x x Penyusunan Laporan x x

B. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas PTK. Penelitian Tindakan Kelas PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama Suharsimi, dkk., 2006 : 3. Sedangkan menurut Rochiati Wiriaatmadja 2005 : 66 Penelitian Tindakan Kelas PTK adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, 69 dan belajar dari pengelaman mereka sendiri. Penelitian Tindakan Kelas PTK, yaitu sebuah penelitian yang diterapkan di dalam kelas. Karena Penelitian Tindakan Kelas PTK menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesional guru dalam proses belajar mengajar di kelas dengan melihat berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Menurut Mc. Taggart, Mc. Niff, dan Hopkins penelitian ini berisi tindakan – tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas suatu sistem dan praktek – praktek yang ada dalam sistem tersebut. Penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan dalam kelas tertentu dengan menekankan pada penyempurnaan proses pembelajaran. Gambar 02. Model Penelitian Tindakan Kemmis dam Mc Taggart Mc Niff, 1992 : 26 – 28 70 Model penelitian tindakan yang digunakan adalah model penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart Mc. Niff, 1992 : 26 – 28. Pada hakikatnya model ini berupa perangkat – perangkat atau untaian – untaian dengan satu perangkat yang terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu, pengertian siklus pada kesempatan ini adalah suatu putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pada gambar diatas tampak didalamnya terdiri dari dua perangkat komponen yang dapat dikatakan sebagai dua siklus. Untuk pelaksanaan sesungguhnya jumlah siklus sangat tergantung pada permasalahan yang perlu dipecahkan. Apabila permasalahan terkait dengan materi dan tujuan pembelajaran dengan sendirinya jumlah siklus untuk setiap mata pelajaran tidak hanya terdiri dari dua siklus, tetapi jauh lebih banyak dari itu, barangkali lima atau enam siklus. Dalam penelitian ini dilakukan atas tiga siklus. Dengan tiga siklus dimungkinkan dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa. Adapun manfaat yang dapat diperoleh guru dengan pendekatan Penelitian Tindakan kelas PTK adalah guru dapat melakukan inovasi pembelajaran; guru dapat meningkatkan kemampuan reflektifnya dan mampu memecahkan permasalahan pembelajaran yang muncul di kelasnya; dan dapat mengembangkan kurikulum secara kreatif. 71

C. Subyek Penelitian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERIKEPATIHAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 5 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V

0 4 47

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA SD NEGERI 2 DLINGO TAHUN 2009

0 3 113

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA SD NEGERI 2 SAMBENG BOYOLALI TAHUN 2010

0 3 147

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS X KEPERAWATAN SMK

0 0 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Menggunakan Pendekatan Kontekstual Padasiswa Kelas V SD Negeri 3 Sajen Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten 2012/2013.

0 1 15

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA KELAS IV SD NEGERI I KALIAJIR KECAMATAN PURWANEGARA KABUPATEN BANJARNEGARA.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA KELAS IV SD NEGERI I KALIAJIR KECAMATAN PURWANEGARA KABUPATEN BANJARNEGARA.

0 1 201

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

0 0 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SD NEGERI RANCALOA KOTA BANDUNG

0 0 11