180
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Dari hasil temuan penelitian tentang peningkatan keterampilan menulis deskripsi siswa dengan pendekatan kontekstual di kelas V SDN I Baturetno,
Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, setelah dilakukan tindakan diperoleh simpulan bahwa penerapan pendekatan
dapat meningkatkan keterampilan menulis deskripsi siswa. Peningkatan yang dapat diamati adalah siswa membuat perencanan sebelum menulis deskripsi, menyeleksi
tulisan, menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan, dan senang berlatih menulis deskripsi meskipun tidak diperintah guru.
Pada penelitian ini, untuk meningkatkan keterampilan menulis deskripsi, siswa diberi contoh – contoh cerita deskripsi tentang pengalaman baik dari guru,
majalah koran buku, dan pengalaman langsung dari teman. Sehingga siswa akan terbantu mengungkapkan pengalamannya dan merasa senang, tertarik, dan terdorong
untuk menulis deskripsi. Dalam hal menggunakan keterampilan menulis deskripsi yang telah ada, peneliti mengajak siswa mengungkap pengalaman masa lalu yang
sangat mengesankan. Agar giat dan rajin, setiap hari Sabtu siswa diberi Pekerjaan Rumah menulis
deskripsi tentang pengalaman yang berkesan. Siswa menulis deskripsi tentang pengalaman yang berhubungan dengan kehidupannya. Hal ini dimaksudkan agar
181
siswa dapat menyikapi kejadian yang dialaminya untuk masa sekarang dan masa yang akan datang. Apa yang dipelajari mengutamakan pengalaman nyata dan berpusat
pada siswa. Pengetahuan yang diperoleh bermakna dalam kehidupannya. Dengan belajar, akan terjadi perubahan perilaku yang kurang baik menjadi baik. Siswa dapat
memecahkan masalah yang dihadapinya. Peningkatan keterampilan menulis deskripsi dengan menumbuhkan keterampilan – keterampilan baru, peneliti lakukan dengan
menghubungkan materi pelajaran dengan manfaatnya di masa yang akan datang. Menulis deskripsi pertama – tama adalah ekspresi dan hobi. Baru kemudian, hobi
yang ditekuni akan mendatangkan hasil imbalan baik berupa gaji maupun honor. Untuk menarik keterampilan menulis deskripsi siswa, peneliti memberikan contoh –
contoh orang – orang yang berhasil dari kegiatan menulis deskripsi, seperti Zlata Filipovic, anak Sarajevo dikenal banyak orang karena menulis buku harian yang
mencatat perang saudara antara Serbia dan Bosnia di Sarajevo, anne frank dikenal sampai sekarang karena buku hariannya yang diberi nama Kity, Carolina terkenal
karena menulis deskripsi tentang kemiskinan, kelaparan, kegelandangan dan sebagainya. Selain terkenal, menulis deskripsi memperoleh imbalan, seperti
wartawan, penulis buku novel naskah, soal, resensi. Pemberian insentif dalam pembelajaran menulis deskripsi dilakukan dengan memberikan pujian pada siswa
yang mengalami keberhasilan belajar. Insentif hadiah itu berupa pujian bagus, baik, pekerjaanmu baik teruskan, angka, dan sebagainya sehingga siswa terdorong untuk
melakukan usaha lebih lanjut guna mencapai tujuan – tujuan pengajaran.
182
Sesuai dengan prinsip konstruktivisme dalam pendekatan kontekstual, dalam pembelajaran siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan
aktif dalam proses pembelajaran. Penerapan prinsip bertanya dan masyarakat belajar pada pendekatan kontekstual akan menumbuhkan dorongan untuk belajar. Selain itu
prinsip masyarakat belajar dapat melibatkan semua siswa. Kedua, setelah dilakukan tindakan diperoleh simpulan bahwa penerapan
pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterampilan menulis deskripsi siswa. Keterampilan menulis deskripsi siswa pada kondisi awal penelitian 65 meningkat
menjadi 75,54. Dengan demikian, indikator kinerja ada peningkatan nilai rata – rata menulis deskripsi siswa kelas V SDN I Baturetno, Kecamatan Baturetno, Kabupaten
Wonogiri dari 64 menjadi 75 dapat dicapai. Peningkatan keterampilan menulis deskripsi dilakukan dengan menerapkan pembelajaran yang menyenangkan. Siswa
secara aktif terlibat dalam proses pembelajara. Siswa belajar dari teman melalui kerja kelompok, diskusi, dan saling mengoreksi. Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan
nyata. Keterampilan dibangun atas dasar pemahaman. Bahasa diajarkan dengan pendekatan komunikatif, yakni siswa diajak menggunakan bahasa dalam konteks
nyata. Siswa menggunakan kemampuan berfikir kritis, terlibat penuh dalam mengupayakan terjadinya proses pembelajaran yang efektif, ikut bertanggungjawab
atas terjadinya proses pembelajaran yang efektif dan membawa skemata masing – masing ke dalam proses pembelajaran. Penghargaan terhadap deskripsi tentang
pengalaman siswa sangat diutamakan. Hasil belajar diukur dengan berbagai : proses bekerja, hasil karya, penampilan, tes. Pembelajaran terjadi di berbagai tempat,
183
konteks, dan setting. Dalam hal ini, guru menerapkan tujuh komponen pendekatan kontekstual, yakni konstruktivisme, inquiry, bertanya, masyarakat belajar,
pemodelan, refleksi, dan penilaian sebenarnya. Siswa sudah mampu mengungkapkan ide gagasan yang dikemukakan,
mengorganisasikan isi, menggunakan tata bahasa, menggunakan gaya pilihan struktur dan kosa kata, dan ejaan dengan baik. Tulisan siswa sudah bagus.
B. Implikasi