Latar Belakang Pemberian Fitoestrogen Ekstrak Tempe pada Induk Bunting dan Induk Laktasi terhadap Fungsi Reproduksi Anak Betina Tikus Sprague Dawley

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan hal yang menjadi perhatian bagi masyarakat modern. Kepedulian masyarakat modern terhadap kesehatan ditunjukan dengan gaya hidup sehat yang lebih banyak memanfaatkan bahan-bahan alami daripada bahan-bahan kimia sintetik karena bahan-bahan alami dipercaya memiliki efek samping yang lebih rendah. Contoh bahan alami yang banyak dimanfaatkan adalah senyawa fitoestrogen yang berasal dari tanaman. Senyawa fitoestrogen terdapat dalam kedelai dan produk pangan turunannya tempe, tahu, kecap, tauco, susu fermentasi, miso, beras merah, gandum, bulgur, sereal, kacang-kacangan, kacang panjang, buncis, brokoli, tauge, daun bawang, daun semanggi merah, teh bunga melati, wortel, tomat, jeruk, dan melon Nadesul 2008; Santoso Ismail 2009. Fitoestrogen adalah zat asal tanaman yang secara struktural dan secara fungsional menyerupai estrogens Murkies et al. 1998; Whitten Patisaul 2001. Fitoestrogen dipercaya dapat menggantikan fungsi estradiol yang merupakan estrogen alami tubuh Whitten Patisaul 2001. Koswara 2006 menyatakan bahwa sebagian besar negara Asia diperkirakan mengonsumsi isoflavon salah satu kelompok fitoestrogen sebanyak 25–45 mghariorang. Jepang sebagai negara pengonsumsi isoflavon terbesar diperkirakan mengonsumsi sebanyak 200 mghariorang dan negara-negara Barat mengonsumsi kurang dari 5 mghariorang. Data epidemiologik mengindikasikan masyarakat Asia yang mengonsumsi makanan kaya fitoestrogen memiliki risiko yang lebih kecil terhadap penyakit-penyakit seperti kanker payudara dan kanker prostat, osteoporosis, penyakit degeneratif, dan penyakit kardiovaskular Rishi 2002. Data-data tersebut menunjang ketertarikan masyarakat untuk mengonsumsi produk pangan yang mengandung fitoestrogen. Konsumsi fitoestrogen tidak hanya berdampak positif tetapi juga dapat berdampak buruk terhadap kesehatan. Wanita Belanda yang mengonsumsi umbi tulip dan wanita yang bekerja dengan tanaman hop Humulus lupulus L. mengalami abnormalitas siklus menstruasi karena paparan fitoestrogen yang berasal tanaman-tanaman tersebut Milligan et al. 1999. Fitoestrogen terbukti dapat meningkatkan kejadian kanker payudara seperti efek pemberian diethylstilbestrol DES pada mencit perinatal yang menyebabkan tumor mamari Whitten Patisaul 2001; Mercola Droege 2004. North dan Golding 2000 menyatakan bahwa bayi laki-laki yang lahir dari ibu hamil vegetarian mengalami hypospadias sebuah gangguan diferensiasi seksual jantan akibat paparan fitoestrogen yang lebih besar dibandingkan ibu hamil bukan vegetarian. Tempe merupakan produk makanan asli Indonesia turunan kedelai yang mengandung fitoestrogen. Sebanyak 50 dari konsumsi kedelai Indonesia dilakukan dalam bentuk tempe Astawan 2009. National Center for Complementary and Alternative Medicine 2010 menyatakan bahwa mengonsumsi berlebih produk makanan kedelai dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan seperti pembentukan kanker payudara dan kanker uterus karena diduga fitoestrogen yang terkandung dapat mengganggu fisiologi hormonal. Kondisi hormonal induk yang sedang bunting atau laktasi sangat terkait dengan jenis makanan yang dikonsumsi dan memiliki peranan penting dalam perkembangan tingkah laku dan fungsi reproduksi anak. Dampak positif dan dampak negatif yang timbul dari konsumsi fitoestrogen tempe oleh individu bunting dan laktasi terhadap reproduksi anak betina masih membutuhkan kajian lebih dalam, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian pengaruh pemberian fitoestrogen tempe pada betina bunting dan betina laktasi terhadap fungsi reproduksi anak betina.

1.2 Tujuan Penelitian