V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil
Perlindungan hutan merupakan bagian dari kegiatan pengelolaan hutan PP No. 45 tahun 2004. Perlindungan hutan dari kebakaran hutan adalah untuk menghindari
kerusakan hutan yang disebabkan oleh perbuatan manusia seperti melakukan pembakaran hutan tanpa izin dan membuang benda-benda yang dapat menyebabkan kebakaran; dan
daya-daya alam seperti gunung berapi, akibat-akibat petir, reaksi sumber daya alam, dan gempa. Terkait dengan sistem pengelolaan hutan berbasiskan masyarakat yang saat ini
diterapkan maka upaya pengendalian kebakaran hutan dengan meningkatkan peran masyarakat pun telah dirancang dan diaplikasikan di RPH Oro Oro Ombo sejak tahun
2004. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa peningkatan peran masyarakat dalam kegiatan pencegahan kebakaran hutan yang dilakukan oleh RPH Oro Oro Ombo antara
lain melalui kegiatan pencegahan dengan metode pendidikan Gambar 3, kegiatan pencegahan dengan metode kesadaran hukum Gambar 4, dan kegiatan pencegahan
dengan metode pendekatan secara teknis Gambar 5. Kegiatan-kegiatan pencegahan kebakaran hutan tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Kegiatan pencegahan kebakaran hutan di RPH Oro Oro Ombo
Kegiatan Pencegahan Kebakaran Hutan Jumlah Responden orang
Prosentase
1.
Metode pendidikan a. Penyuluhan
11 36,67
b. Sosialisasi 3
10 c. Himbauan
2 6,67
d. Tidak tahu 14
46,66
2.
Metode kesadaran hukum a. Papan peringatan
15 50
b. Peraturan tertulis 1
3,33 c. Himbauanlarangan langsung
2 6,67
d. Tidak tahu 12
40
3.
Metode pendekatan secara teknis a. Sekat bakar hijau
21 70
b. Tidak tahu 9
30
Gambar 3 Persentase bentuk kegiatan pencegahan dengan metode pendidikan
Pada grafik di atas terlihat bahwa pada kegiatan pencegahan kebakaran hutan dengan metode pendidikan diketahui sebesar 36,67 masyarakat menerima pendidikan
dalam bentuk kegiatan penyuluhan; 10 masyarakat menerima pendidikan dalam bentuk kegiatan sosialisasi; 6,67 masyarakat menerima pendidikan dalam bentuk kegiatan
himbauan; dan 46,66 masyarakat tidak mendapat pendidikan dalam pencegahan kebakaran hutan. Tujuan dari kegiatan-kegiatan pendidikan tersebut tidak lain untuk
mengurangi frekuensi terjadinya kebakaran hutan. Kegiatan penyuluhan dalam pencegahan kebakaran hutan bertujuan untuk merubah pola perilaku masyarakat agar
kepedulian masyarakat terhadap kebakaran hutan lebih meningkat dan masyarakat mau mendukung juga membantu upaya pencegahan kebakaran hutan bersama pihak RPH Oro
Oro Ombo. Kegiatan sosialisasi yang diberikan oleh pihak RPH Oro Oro Ombo memiliki tujuan untuk meningkatkan persepsi masyarakat akan hutan agar masyarakat dapat
berperan dalam pencegahan kebakaran hutan. Himbauan yang diberikan oleh pihak RPH Oro Oro Ombo kepada masyarakat ditujukan untuk mengajak masyarakat agar mencegah
terjadinya kebakaran hutan. Dilihat pada grafik di atas, persentase masyarakat yang tidak mendapat pendidikan pencegahan kebakaran hutan cukup besar, hal ini dikarenakan
kegiatan pendidikan yang diadakan oleh pihak RPH Oro Oro Ombo ini bersifat informal baik dari segi waktu maupun tempat pelaksanaannya sehingga penyebarluasan informasi
mengenai kegiatan-kegiatan tersebut kurang optimal.
36.67
10 6.67
46.66
10 20
30 40
50
Prosentase
Penyuluhan Sosialisasi
Himbauan Tidak tahu
Bentuk kegiatan pencegahan melalui pendidikan
Gambar 4 Persentase bentuk kegiatan pencegahan dengan metode kesadaran hukum
Dari grafik di atas terlihat bahwa pada kegiatan pencegahan kebakaran hutan dengan metode kesadaran hukum diketahui sebesar 50 masyarakat mengetahui
pencegahan berupa papan peringatan; 3,33 masyarakat mengetahui pencegahan berupa peraturan tertulis; 6,67 masyarakat mengetahui pencegahan berupa himbauan atau
larangan langsung; dan 40 masyarakat tidak mengetahui adanya pencegahan kebakaran hutan melalui metode kesadaran hukum. Peraturan dan Undang-undang yang dibuat oleh
pihak RPH Oro Oro Ombo dipasang di tempat-tempat rawan kebakaran dengan tujuan agar masyarakat lebih berhati-hati dan bijaksana dalam menggunakan api sehingga dapat
mencegah terjadinya kebakaran hutan. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa 40 masyarakat yang tidak mengetahui adanya pencegahan kebakaran hutan melalui metode
kesadaran hukum dikarenakan masyarakat tersebut tidak mengetahui adanya papan peringatan maupun peraturan tertulis yang dibuat oleh pihak RPH Oro Oro Ombo. Hal ini
dikarenakan kondisi dari papan-papan peringatan yang memprihatinkan karena tidak dirawat dengan baik bahkan hilang. Selain itu juga dikarenakan kurang optimalnya
pemberitahuan atas peraturan dan Undang-undang yang berlaku kepada masyarakat.
50
3.33 6.67