Tinjauan Satuan Narkoba di Polresta Meda.

BAB III PERANAN KEPOLISIAN DALAM MENANGANI PELAKU TINDAK PIDANA NARKOBA SUNTIK IDU’s

A. Tinjauan Satuan Narkoba di Polresta Meda.

Adalah unsur pelaksana utama Polres yang bertugas membina dan menyelengggarakan fungsi penyelidikan dan penyidikan tindak pidana Narkoba termasuk penyuluhan dan pembinaan dalam rangka P4GN Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba. Satuan Narkoba dipimpin oleh seorang Kepala Satuan Kasat yang mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi : 50 • Memimpin, mengendalikan dan melakukan pengawasan terhadap penanganan kasus-kasus tindak pidana Narkoba di lingkungan Polres dan sekitarnya. • Melakukan pembinaan sumber daya di lingkungan Sat Narkoba dalam rangka efektifitas pelaksanaan tugas. • Melaksanakan koordinasi baik ke luar maupun ke dalam di lingkungan Sat Narkoba dalam rangka efektifitas pelaksanaan tugas. • Sat Narkoba dipimpin oleh Kasat Narkoba bertanggung jawab kepada Kapolres. 50 http:www.komisikepolisianindonesia.commain.php?page=artikleid=117halaman=329 Universitas Sumatera Utara Pelayanan Cepat Quick Wins merupakan Pelayanan kepada Pihak yang sedang memperjuangkan keadilan melalui pemberian SP2HP Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan : • Pemberian SP2HP kepada pihak yang sedang memperjuangkan keadilan menjadi tanggung jawab Kasat Narkoba selaku pengemban program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana. • Pemberian SP2HP diberikan setiap tahapan : Tahap Penerimaan Penilaian Laporan, SP2HP diberikan kepada pelapor paling lambat 3 hari setelah diterimanya laporan, dalam bentuk surat maupun memanfaatkan IT website, dalam SP2HP menjelaskan bahwa laporanpengaduan diterima dan akan ditindak lanjuti dengan penyelidikan dan menyebutkan identitas penyidik penyelidik serta mencantumkan no. HP telepon yang dapat dihubungi setiap saat diperlukan. Pada akhir kalimat dibuat catatan membuat Motto Polri : KAMI SIAP MELAYANI ANDA DENGAN CEPAT, TEPAT, TRANSPARAN, AKUNTABEL DAN TANPA IMBALAN. A. Tahap Penyelidikan • Untuk kasus ringan dan mudah dengan waktu penyelidikan 14 hari, pengirimana SP2HP paling lambat pada hari terakhir pelaksanaan penyelidikan hari ke 14. • Untuk kasus sulit denganwaktu penyelidikan 30 hari, pengiriman SP2HP dilaksanakan pada hari ke 15 dan ke 30. Universitas Sumatera Utara B. Tahap Penyidikan 1. Tahap Penindakan dan Pemeriksaan. • Kasus Ringan 30 hari, SP2HP dikirim kepada pelapor pada hari ke 15 dan hari ke 30. • Kasus Mudah 60 hari, SP2HP dikirim kepada pelapor pada hari ke 15 dan ke 30, ke 45 dan ke 60. • Kasus Sulit 90 hari, SP2HP dikirim kepada pelapor pada hari ke 15 dan 30, ke 45 dan 60, ke 75 dan 90. • Kasus Sangat Sulit 120 hari, SP2HP dikirim kepada pelapor pada hari ke 20 dan ke 40, ke 60 dan ke 80, ke 100 dan ke 120. 2. Tahap Penyelesaian dan Penyerahan Berkas Perkara, SP2HP diberikan kepada Pelapor pada : • Pelimpahan perkara Tahap I. • Apabila ada P.19. • Saat Pelimpahan kembali Berkas Perkara ke Jaksa Penuntut Umum. • Pelimpahan Tahap II Tersangka dan Barang Bukti. 3. SP2HP kedua, ketiga dan seterusnya berisi perkembangan Penyidikan, isinya tidak sama dengan SP2HP sebelumnya, ada perkembangan hasil penyelidikan dan penyidikan. Universitas Sumatera Utara 4. Untuk Penandatanganan SP2HP ditandatangani oleh Kasat, Wakasat, tembusan Kapolres Wakapolres. Kemandirian Polri diawali sejak terpisahnya dari ABRI tanggal 1 April 1999 sebagai bagian dari proses reformasi haruslah dipandang dan disikapi secara arif sebagai tahapan untuk mewujudkan Polri sebagai abdi negara yang profesional dan dekat dengan masyarakat, menuju perubahan tata kehidupan nasional kearah masyarakat madani yang demokratis, aman, tertib, adil dan sejahtera. Kemandirian Polri dimaksud bukanlah untuk menjadikan institusi yang tertutup dan berjalan serta bekerja sendiri, namun tetap dalam kerangkan ketata negaraan dan pemerintahan negara kesatuan Republik Indonesia yang utuh termasuk dalam mengantisipasi otonomi daerah sesuai dengan Undang-undang No.22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dan Undang-undang No.25 tahun 1999 tentang Perimbangan keuangan antara pusat dan daerah. Pengembangan kemampuan dan kekuatan serta penggunaan kekuatan Polri dikelola sedemikian rupa agar dapat mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Polri sebagai pengemban fungsi keamanan dalam negeri. Tugas dan tanggung jawab tersebut adalah memberikan rasa aman kepada negara, masyarakat, harta benda dari tindakan kriminalitas dan bencana alam. Upaya melaksanakan kemandirian Polri dengan mengadakan perubahan-perubahan melalui tiga aspek yaitu: 51 51 http:www.polri.go.idorganisasioptp Universitas Sumatera Utara 1. Aspek Struktural: Mencakup perubahan kelembagaan Kepolisian dalam Ketata negaraan, organisasi, susunan dan kedudukan. 2. Aspek Instrumental: Mencakup filosofi Visi, Misi dan tujuan, Doktrin, kewenangan,kompetensi, kemampuan fungsi dan Iptek. 3. Aspek kultural: Adalah muara dari perubahan aspek struktural dan instrumental, karena semua harus terwujud dalam bentuk kualitas pelayanan Polri kepada masyarakat, perubahan meliputi perubahan manajerial, sistem rekrutmen, sistem pendidikan, sistem material fasilitas dan jasa, sistem anggaran, sistem operasional. Berkenaan dengan uraian tugas tersebut, maka Polri akan terus melakukan perubahan dan penataan baik di bidang pembinaan mau pun operasional serta pembangunan kekuatan sejalan dengan upaya Reformasi. Tugas Pokok Satuan Narkoba berdasarkan KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : KEP 7 I 2005 : • Sat Narkoba adalah unsur pelaksanaan utama pada Polres Tipe “A1”, “A2” dan “B1”, yang merupakan pemekaran dari Sat Reskrim dan berada di bawah Kapolres. • Sat Narkoba bertugas menyelenggarakan membina fungsi penyelidikan dan penyidikan tindak pidana Narkoba obat berbahaya Narkoba, termasuk penyuluhan pembinaan dalam rangka pencegahan dan rehabilitasi korban ? penyalahgunaan Narkoba. Universitas Sumatera Utara • Sat Narkoba dipimpin oleh Kepala Sat Narkoba, disingkat Kasat Narkoba, yang bertanggung jawab kepada Kapolres dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah kendali wakapolres. Sat Narkoba terdiri dari Urusan Administrasi dan Ketatausahaan serta sejumlah unit. Sebagai lembaga yang dikedepankan dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat, Polri harus mampu beradaptasi dengan setiap perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Di tengah dinamika yang begitu pesat, Polri menghadapi tantangan yang semakin berat dan komplek yang pada akhirnya memperluas bidang tugas Polri. Dalam menghadapi perubahan yang cepat tersebut Polri harus memiliki pandangan jauh ke depan sebagai pedoman yang mampu menjawab, membimbing dan memberikan arah kebijakan strategi dalam mengantisipasi intensitas permasalahan yang dihadapi. Kasat Narkoba bertugas membina Fungsi dan menyelenggarakan kegiatan- kegiatan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana, termasuk fungsi identifikasi dalam rangka penegakan hukum. Dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya Kasat Narkoba dibantu oleh Kanit dan Kasubnit. Kasat Narkoba Polresta Medan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kapolresta Medan dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah kendali Waka Polresta Medan. Saat ini satuan Narkoba Polresta memiliki jumlah personil .....orang. Jumlah ini masih sangat kurang apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk kota Medan yang Universitas Sumatera Utara harus mendapatkan pelayanan. Dalam melaksanakan tugasnya Sat Narkoba menyelenggarakan Fungsi: 1. Mengelola sumber daya yang tersedia secara optimal serta meningkatkan kemampuan dan daya gunanya. 2. Mengelola ketertiban administrasi keuangan perbendaharaan baik yang diadakan melalui program APBN maupun bantuan dari Pemda masyarakat serta menggunakannya seoptimal mungkin bagi keberhasilan pelaksanaan tugas. 3. Menjabarkan dan menindak lanjuti setiap kebijakan Pimpinan. 4. Dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan satuan organisasi Polresta Medan maupun dalam hubungannya dengan Instansi Pemerintah dan lembaga lainnya. 5. Membina dan menyelenggarakan fungsi penyelidikanpenyidikan tindak pidana, termasuk fungsi identifikasi dan fungsi laboratorium forensik lapangan dalam rangka penegakan hukum serta kegiatan-kegiatan lain yang menjadi tugas Sat Narkoba dalam lingkungan Polresta Medan. 6. Menyelenggarakan kegiatan penyelidikanpenyidikan tindak pidana umum dan tertentu, dengan memberikan pelayananperlindungan khusus kepada korban pelaku remaja, anak-anak dan wanita, dalam rangka penegakan hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. 7. Menyelenggarakan penyuluhan ke instansi pemerintahan, sekolah dan masyarakat. Universitas Sumatera Utara

B. Jenis-Jenis Kegiatan yang dilakukan Satuan Narkoba Polresta Medan